Headlines News :
Home » » Mengawal Demokrasi Damai di Aceh

Mengawal Demokrasi Damai di Aceh

Written By MAHA KARYA on Friday, May 3, 2013 | 5/03/2013

Menyongsong perhelatan pesta demokrasi  kali ini, kita kembali dibuat pilu oleh berita teror yang menimpa bakal calon legislatif (bacaleg) dari salah satu partai lokal di Aceh.  Meski modusnya masih simpang siur, kehadiran berita ini sungguh mengganggu iklim demokrasi damai yang sedang diupayakan.

Ketua Umum KAMMI Aceh, Faisal Qasim menyebutkan, untuk mewujudkan demokrasi damai, semua elemen di Aceh harus lebih dulu memaknai esensi berdemokrasi. Menurutnya, tujuan utama berdemokrasi adalah untuk mencapai kesejahteraan dan melahirkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas. Untuk melewati proses demokrasi itu sendiri, semua elemen dan elit politik harus dewasa dan bijak dalam bertindak. “Harus ada upaya-upaya yang mengarah kepada memberikan pembelajaran politik kepada masyarakat,” sebutnya.

Dikatakan, perbedaan partai dan afiliasi politik harus direspon secara bijaksana dan elegan. Bukan malah dijadikan jurang pemisah dan ajang saling benci, apalagi sampai mengarah kepada upaya yang berbau kekerasan dan teror kepada lawan politik.

“Yang paling penting, semua kita harus bisa menahan diri dari berbagai bentuk provokasi dan harus lebih elegan dalam merspon perbedaanolitik yang ada. Sehingga kita bisa berpolitik secara sehat,” terangnya.

Secara umum, ia menuturkan, peran untuk menciptakan suasana kondusif merupakan peran semua elemen yang ada di Aceh. Namun secara khusus, para elit politiklah yang memiliki peran besar untuk menciptakan suasana ini. Karena mereka adalah pihak-pihak yang memiliki hajat paling besar dalam hal ini. Disamping juga masyarakat selaku pihak terkait dan aparat keamanan selaku penegak keamanan.

Menurutnya, tantangan dalam mewujudkan demokrasi damai akan sangat besar bila semua elemen di Aceh gagal memaknai esensi demokrasi. “Tapi tantangan ini bisa kita lewati jika elemen yang bersinggungan langsung dengan politik menggunakan hak dan kewajiban sesuai dengan porsinya masing-masing,” pungkas Faisal.

Sementara itu, Ketua HMI Aceh, Aiyub Bustaman  berpendapat, demokrasi damai  hanya dapat diwujudkan  saat semua pihak berkomitmen untuk memegang teguh nilai-nilai demokratis. “Pada dasarnya fitrah manusia dicptakan berbeda-beda. Kearifan dan kebijaksanaan harus selalu di kedepankan agar tidak memicu konflik,” urai Aiyub.

Tanggung jawab mengawal demokrasi damai bukan hanya ada di pundak politisi. Menurut Aiyub, seluruh elemen sosial harus berperan dalam mewujudkan pesta demokrasi yang damai dan kondusif karena setiap orang memiliki tanggung jawab sosial.

Tantangan dalam demokrasi biasanya ada pada pemahaman dan toleransi akan perbedaan-perbedaan antar golongan.  “Kalau semua pihak saling menumbuhkan sikap toleransi antar setiap elemen dan golongan, tentu alam demokrasi dimana pun akan damai dan kondusif,” papar Aiyub.

Teror hanya akan memperkeruh suasana. kita berharap semoga ke depan kita bisa terus menjaga suasana yang damai dan tenteram, sehingga kita bisa lebih fokus dalam membangun Aceh yang lebih bermartabat. ind
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin