Kembalikan Kejayaan Islam

Oleh: dr H Zaini Abdullah

Pertemuan Umat Islam Aceh–Sumatera Utara di Mesjid Jamik Bukit Baroe Cot Goh Montasik, Aceh Besar baru-baru ini merupakan sebuah agenda yang langka, namun memiliki manfaat yang besar. Selain dapat mempererat uhkwah Islamiyah, juga menjadi awal kebangkitan kembali umat Islam Aceh-Sumatera.

Saya merasa sangat bahagia dan terhormat diberi kesempatan membuka pertemuan umat Islam Aceh - Sumatera Utara yang dihadiri oleh para ulama, tokoh–tokoh dakwah dari berbagai negara di dunia tersebut. 

Menurut informasi yang saya terima pertemuan seperti ini baru kali ini diadakan di Aceh yang sebelumnya sudah diadakan di berbagai tempat lain di Indonesia bahkan di dunia. Sedianya, pertemuan seperti ini tetap berlanjut dan berkesinambungan, bahkan kalau bisa diadakan di berbagai tempat lain di Aceh. Harapan ini tentunya didasari pada manfaat kegiatan ini bagi tegaknya usaha dakwah di bumi Serambi Mekkah ini. 

Maka, dengan seringnya diadakan pertemuan seperti ini, sejatinya dapat mengembalikan kejayaan Islam seperti masa Sultan Iskandar Muda. Pentingnya kegiatan ini juga didasari pada realitas umat Islam baik di Aceh maupun di berbagai belahan dunia yang sudah jauh dari pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari karena derasnya arus globalisasi dan masuknya budaya asing serta perubahan pola hidup masyarakat. 

Realitas ini tentunya menuntut harus adanya usaha dakwah yang sungguh – sungguh dan berkesinambungan. Saya melihat usaha dakwah yang seperti ini telah dirintis oleh Maulana Ilyas, seorang ulama besar India dan diteruskan oleh para pegiat usaha dakwah di berbagai tempat di dunia. 

Sungguh usaha dakwah yang dilakukan oleh jama’ah Cot Goh patut diapresiasi karena di dalam usahanya senantiasa mengedepankan ruh keikhlasan dan pengorbanan tanpa henti. Mereka bergerak keseluruh penjuru dunia sampai kepelosok -pelosok desa bahkan pedalaman dan pegunungan yang sulit dijangkau transportasi menemui umat untuk mengajak mereka taat kepada Allah. 

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surah Ali Imran ayat 110, yang artinya; “Kalian adalah sebaik baik umat yang dikeluarkan untuk manusia, berdakwah mengajak kepada yang makruf dan mencegah yang mungkar’’

Sekiranya usaha seperti ini mau digerakkan oleh jamaah- jamaah yang lain dengan berbagai cara dan metode maka Insya Allah akan dapat mengembalikan kejayaan Islam dan umat Islam. 

Hal lain yang patut kita apresiasi bahwa jamaah ini senantiasa mengedapankan Ukhuwah Islamiyah dengan tidak mengedepankan fanatisme golongan dan mazhab, tidak membesar-besarkan perbedaan, tidak membicarakan pangkat dan jabatan. Bahkan, acara tersebut tidak ada proposal yang berjalan ke kantor-kantor pemerintahan, padahal kegiatan itu membutuhkan dana yang besar, sungguh ini sangat luar biasa.

Saya berharap, pertemuan umat Islam Aceh – Sumatera Utara tersebut dapat membawa dampak positif terhadap terjalinnya Ukhuwah Islamyah antar seluruh Umat Islam yang sekarang ini sedang tercabik-cabik oleh propaganda dan adu domba pihak-pihak tertentu. Pihak-pihak tersebut bertujuan memperkeruh kesatuan umat Islam yang pada gilirannya akan memperlemah posisi umat Islam dalam percaturan dunia internasional. 

Saya juga berharap dapat menggeliatnya usaha dakwah khususnya dakwah Ishlah yaitu usaha mengembalikan umat Islam kepada amal agama yang sempurna berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist. Selama ini banyak umat Islam yang meyakini kebenaran Al-Quran tapi tidak mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an.

Dr. Ahmad Farid dalam kitabnya Tazkiatun Nufus menyebutkan ada tiga golongan yang meyakini kebenaran Al-Qur’an justru golongan yang tidak mengamalkan Al-Qur’an adalah golongan yang terbesar dalam kalangan umat Islam, maka saya yakin melalui usaha dakwah seperti ini yang tujuan utamanya menanamkan keyakinan dalam hati umat terhadap janji–janji Allah dan Rasulnya akan memberikan perubahan yang signifikan dalam pengalaman agama bagi masyarakat Aceh bahkan dunia.***