Dari Beurabo ke Australia

Banyak yang bertanya kemana Dr. Chalidin Yacob, MA selama 20 tahun terakhir? Ternyata pria berjambang kelahiran Beubabo Padang Tiji – Pidie, 2 Oktober 1955 sejak 1993 atau seusia Tabloid Gema Baiturrahman ini sudah lama menetap di Australia. Pada tahun 1996 ia mendirikan Ashabul Kahfi Islamic Centre di Sydney.  Aktivitasnya selain sebagai tempat shalat lima waktu dan shalat Jum’at, juga sebagai Sekolah/ madrasah tempat mengajar anak-anak/masyarakat, menikahkan pasangan muslim dan berbagai aktivitas keagamaan lainnya.

Berbincang dengan Gema pada acara makan malam bersama Sekjen Forsimas Pusat HM. Hasan Basry pekan lalu, alumnus PhD IIUM – Malaysia ini melihat Aceh saat ini sudah jauh berubah. Namun untuk Aceh yang lebih maju ke depan ia berpesan agar pemegang kekuasaan baik Legistatif maupun Eksekutif lebih signifikan bekerja dan menjalankan amanah yang telah diberikan rakyat dengan sepenuh hati serta menggunakan dana pembangunan yang tepat sasaran. Demikian pula pengadilan jangan pilih kasih dalam penegakan hukum.

Mantan Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PII Pusat periode 1986 – 1989 pulang ke Aceh sejak pertengahan April lalu atas undangan beberapa organisasi untuk mengisi acara, seperti Muzakarah/ Seminar mengenai “Pelaksanaan Syari’at Islam Kaffah di Aceh” yang dilaksanakan oleh Dayah MUDI Samalanga pada tanggal 19 April 2013. Selanjutnya PW PII Aceh meminta Chalidin untuk memberikan tausiyah pada acara Hari Bangkit PII ke 66 yang akan berlangsung besok Sabtu 4 Mei 2013 di Anjong Monmata Banda Aceh.

Suami Hj. Darliana Abdullah dan ayah tiga putra putri (Teuku Muhammad Ziyad Al-Khalidi, Cut Ishmatun Nisa Al-Khalidi dan Cut Aishah Arradhiyah Al-Khalidi) ini bercerita banyak tentang kemajuan Islam di negeri Kangguru tempat ia menetap selama ini. “Dakwah di Australia berkembang dengan pesat walaupun ada tantangan seperti jumlah da’i dan guru agama yang tidak sebanding dengan penduduk muslim,” ujarnya. Selain itu kurangnya pemahaman masyarakat dan informasi yang keliru tentang Islam merupakan tantangan perkembangan Islam di sana. Tugas Chalidin bertambah karena sekarang ia dipercayakan oleh Sekjen Forsimas untuk menjadi pimpinan sekretariat Forum Silaturrahim Kemakmuran Masjid Serantau (Forsimas) untuk wilayah Australia dan New Zealand.

Chalidin yang juga alumni Dayah MUDI Samalanga ini pernah menerima penghargaan dalam bidang Justice of the Peace dari Governor NSW, Austalia (2000) dan sebagai Dato’ Panglima Hang Tuah dari Perdana Menteri Malaysia (2007) Basri A. Bakar