
“Apakah mereka menghendaki hukum jahiliyah? Dan hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin?”
(QS. al-Maidah : 50)
Kejahiliyahan identik dengan hawa nafsu. Manusia yang hidup mengikuti dorongan hawa nafsu semata dan tidak mau mematuhi apa yang ditentukan Allah, mereka itulah manusia yang berada dalam kejahiliyahan. Tak perduli bila dan di mana ia berada. Satu-satunya yang membuat seseorang menjadi manusia jahiliyah adalah penolakan mereka terhadap hidayah Ilahi. Dengan demikian, bukan hanya orang-orang Arab pra-Islam saja yang berada dalam suasana kejahiliyahan, melainkan juga setiap masyarakat yang hidupnya menyimpang dari tuntunan hidayah dan menuruti hawa nafsu saja termasuk zaman modern sekarang ini.(QS. al-Maidah : 50)
Menurut Muhammad Quthb dalam bukunya ‘Jahiliyatul Qarnil ‘Isyrin’ (Jahiliyah Abad 20), jahiliyah modern merupakan miniatur dari segala bentuk kejahiliyahan masa silam dengan tambahan asesoris di sana-sini sesuai dengan perkembangan zaman. Sikap jahiliyah modern tidak timbul secara mendadak melainkan telah melalui kurun waktu panjang.
Dewasa ini kita hidup di era jahiliyah materialis yang dengan segala gerakan dan adat istiadatnya telah jauh dari tatanan syariat yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Nilai-nilai agama dan keruhaniannya telah dicampakkan begitu saja. Akibatnya, kerusakan dan kebobrokan moral dan etika melanda kebanyakan manusia akhir-akhir ini.
Memang kita sadar bahwa zaman jahiliyah modern ini berkembang begitu pesat karena didukung dengan adanya media dan perangkat penyebar informasi canggih yang setiap saat siap menyebarkan ‘kuman-kuman’ perusak akhlak yang mampu bergerak melebihi kecepatan sinar dan menerobos masuk ke rumah-rumah bahkan menyelinap ke kamar-kamar tidur melalui layar kaca (televisi).
Hidup di abad dan era seperti ini, dimana godaan nafsu dan syahwat mengepung kita dari segala penjuru dan pergaulan bebas meliputi anak muda, sungguh tidak mudah. Diperlukan adanya ketahanan diri dan kekuatan iman serta keyakinan bahwa diri kita pasti akan dimintai pertanggung jawaban kelak oleh Allah SWT terhadap semua yang kita lakukan. Semoga kita dan keluarga kita dapat membentengi diri dari ajakan yang mengarah kepada kejahiliyahan melalui syahwat dan keinginan duniawi (harta, pangkat, jabatan) yang berlebihan.
Hari ini kaum Muslimin berada dalam situasi di mana aturan-aturan kafir sedang diterapkan. Maka realitas tanah-tanah Muslim saat ini adalah sebagaimana Rasulullah Saw. di Makkah sebelum Negara Islam didirikan di Madinah. Oleh karena itu, dalam rangka bekerja untuk pendirian Negara Islam, kelompok ini perlu mengikuti contoh yang terbangun di dalam Sirah. Dalam memeriksa periode Mekkah, hingga pendirian Negara Islam di Madinah, kita melihat bahwa RasulAllah Saw. melalui beberapa tahap spesifik dan jelas dan mengerjakan beberapa aksi spesifik dalam tahap-tahap itu
ReplyDelete