Kematian di jalan raya akibat
kecelakaan lalu lintas adalah tragis, walaupun
kematian itu ajal yang tak dapat dihindari. Kematian seperti ini, tak
diharapkan banyak orang, namun kesadaran kita tak cukup normal untuk menghindari
kematian sia-sia seperti itu. Fenomena kecelakaan lalu lintas di negeri ini
yang berakibat kematian dalam beberapa tahu terakhir telah menyamai jumlah kematian
dalam perang.
Kita sebut mati sia-sia, sebab
secara logis, kecelakaan lalu lintas masih dapat dihindari. Lihatlah beberapa
faktot penyebab misalnya, pertama, kecelakaan terjadi akibat ledakan jumlah
kenderaan, dapat dihindari dengan pengaturan yang ketat terhadap kenderaan tak
layak jalan dan membatasi anak-anak di bawah umur mengenderainya tanpa izin
(tanpa SIM). Juga dengan menambah pelebaran dan panjang jalan, atau membangun jalan baru setiap tahun.
Kedua, kecelakaan akibat
kelemahan manusia. Hal ini dapat diantisipasi
dengan memperketat izin mengemudi. Syarat memperoleh SIM harus melewati
seleksi yang ketat.
Tidak sembarangan mengeluarkan
SIM, bukan hanya mengejar target pendapatan negara bertambah. Prosedur pembuatan
SIM diharuskan melewati tes kesehatan psikologis untuk memastikan pengendara
sepeda motor dan mobil benar-benar sehat fi sik dan mental.
Ketiga, memaksimalkan peran
masyarakat dalam membangun kesadaran tertib lalu lintas. Harus dipahami, bahwa
disiplin lalu lintas adalah bagian dari syariat Islam dan cerminan bangsa yang
bermartabat. Selama ini indikator ketaatan dan ketaqwaan hanya dilihat dari
disiplin menjalankan shalat dan ibadah lainnya, padahal tertib di jalan raya
sama pentingnya dengan ibadah kepada Allah SWT. Paradigma ini perlu terus
dikampanyekan kepada masyarakat.
Karena itu, kita melihat masalah disiplin lalu lintas, kecelakaan
dan kematian di jalan raya merupakan masalah bangsa ummat Islam negeri ini yang
perlu penanganan cepat dan terpadu, disertai langkah-langkah yang efektif. Tidak
boleh membiarkan dunia internasional menyalahkan bangsa ini, karena lamban atau
membiarkan lajunya angka kematian tak diharapkan itu.
Dalam hal ini, perlu keterpaduan
langkah antara Negara dan ulama dalam mencari solusi kecalakaan dan kematian di
jalan raya. Bisa saja kita sepakat melembagakan gagasan: pelanggaran lalu
lintas haram dan mendapat ganjaran setimpal di yaumil akhir. Inilah bentuk
kontribusi syariat Islam dalam mengurangi kecelakaan lalu lintas. Tentu, jika pun
kita sudah ikhtiar maksimal dan meninggal juga dengan cara tragis, itulah
kekendak Allah SWT.
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !