Kemalangan jalan raya di beberapa
tempat di dunia diperkirakan mele-bihi korban sebuah perang dahsyat dari
sesuatu Ne-gara. Kenapa begitu mu-dah orang menyia-nyiakan nyawanya secara
percuma hanya karena asyik balab-balapan kenderaan ataulalai dalam mengemudi.
Tiada seorang korbanpun dapat
menjawab pertan-yaan tersebut karena um-umnya mereka tidak sadar kalau prilaku
cerobah yang dilakukan itu membahaya-kan nyawanya. Apalagi di musim hari raya
yang hamapir tiada hari tanpa kemalangan jalan raya, terkadang mobilnya baru dibeli
khusus untuk ber-hari raya dengan keluarga, tetapi terlanjur menabrak tiang
listrik lalu terbalik dan terbakar.
Semua kejadian itu tidak dapat
dengan mudah menyalahkan Allah secara gamblang seperti uca-pan: dia terbalik
mobil karena Allah, padahal dia sendiri yang ceroboh, lalai dan ogah-ogahan
dalam mengemudi. Sungguh Al-lah tidak akan mendhalimi seseorang walapun sebesar
zarrah sekalipun, dan jika ada kebajikan sekecil zarrah niscaya Allah akan melipatgandakannya
dan memberikan pahala yang besar di sisi-Nya (An-Nisa: 40).
Kalaulah begitu janji Allah maka
bagaimana mungkin manusia ini menyalahkan Allah ketika mereka lalai dan ceroboh
dalam mengendarai ken-daraannya sehingga bera-khir dengan kecelakaan. Bukankah
Allah telah ber- rman: Dan tidaklah kami mendhalimi mereka, tetapi merekalah
yang mend-halimi diri sendiri (Az-Zukhruf: 76).
Dalam ayat lain Allah juga ber
rman: wala talku biaidikum ilat-tahlukah (dan janganlah kamu menganiaya dirimu dengan
tanganmu sendiri). Maknanya janganlah ma-nusia ini menghancurkan kehidupannya
dengan ulah tangan mereka sendiri baik karena salah menge-mudi, ceroboh dalam berbuat
sesuatu sehingga berakibat fatal dan seump-amanya.
Sesungguhnya Al-lah sudah
berjanji tidak akan mendhalimi hamba-Nya (Qaf: 29) melainkan mereka sendirilah
yang langsung atau tidak lang-sung, sengaja atau tidak sengaja telah mendhalimi
diri mereka sendiri. Untuk mengikuti arahan-arahan Allah dalam Al-Qur’an al-karim
maka sebagai hamba Allah yang takut kepada-Nya, jagalah diri dari kehancuran
akiban ulah tangan sendiri, akibat brutal dan lalai di jalan raya.
Berhati-hatilah dalam mengenderai kereta agar tidak keluar nyawa di jalan raya.
Berhati hatilah dalam memandu mobil agar nyawa orang tidak berakhir di tangan
kita. Dan berhati-hatilah dalam kehidupan serta ingat-lah selalu kepada tuhan walaupun
di tengah jalan agar kita terselamatkan dan sampai ketujuan.
Berzikirlah dalam setiap
perjalanan, ingat-lah selalu kepada tuhan seru sekalian alam, jangan sekali-kali
melupakan-Nya karena ketika kita melupa-kan Allah boleh jadi Allah pun terlupa
kepada kita sehingga kita bisa terbalik , tersungkur dan mati di jalan raya.
Sambil menge-mudi ingatlah Allah dan ucapkanlah selalu kata-kata Allah,
subhanallah, masya Allah, astagh rul-lah, Alhamdulillah Al-lahu akbar sesuai
dengan kenyataan yang ada dalam perjalanan kita. Dengan demikian insya Allah, Allah
pun akan mengawal dan menjaga kita dari kehancuran. Fazkuruwni azkurkum,
wasykuruw liy wa la takfuruun (ingatlah daku niscaya Aku akan mengingatimu,
bersy-ukurlah kepadaKu dan janganlah kamu ingkar kepadaKu).
Lalai, apalagi angkuh,
sombong dan ugoh dalam mengendarai kenderaan di jalan raya dengan me-lupakan
Allah merupa-kan bahagian dari meng-ingkali nikmat Allah dan tidak bersyukur
kepada Allah. Karena itu wahai kawula muda yang masih panas darahnya, ingat-lah
engkau merupakan harapan bangsa di masa depan, engkau merupa-kan generasi
penerus dan pembela Islam, engkau adalah titipan Allah untuk memimpin dan menguasai
alam. Maka berhati-hatilah di jalan raya, ingat orang ter-sayang di rumah
ketika sedang memandu secara laju dan tajam, perbaiki cara hidup dengan cara baik,
sopan dan mus-lihat agar Allah senan-tiasa menyelamatkan kita dalam kehidupan
dunia dan akhirat kelak. Insya Allah
Hasanuddin Yusuf Adan
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !