Pesta demokrasi lima tahunan untuk memilih orang nomor satu di Indonesia telah diselenggarakan. Hasil final untuk menentukan presiden Indonesia beum ditetapkan oleh komisi pemilihan umum (KPU). Hiruk-pikuk pemilu masih terasa. Apalagi kedua pasangan calon pemimpin mempunyai keyakinan yang sama kuat telah menang menurut hasil quick count (hitung cepat) beberapa lembaga survey.
Kita telah memilih, walau sebagian rakyat ada yang lebih senang tidak memberikan hak suaranya. Hasil nanti yang ditetapkan oleh KPU merupakan pilihan kita bangsa Indonesia dalam memberikan kepercayaan kepada pasangan yang akan memimpin negeri ini kepada kebaikan umat. Perbedaan pilihan hendaklah tidak membawa perpecahan di antara sesama.
Sebagai bangsa yang beradab dan sebagai pribadi yang beriman, ketika harapan belum tercapai hendaklah berpikir positif bahwa inilah yang terbaik yang diberikan oleh Allah. Cukup sudah saling hina dan menghujat karena perbedaan kata hati. Kalah menang harus siap, “Pilihan boleh berbeda, tanyo tetap mesyadara”. Yang namanya saudara, pastinya saling menyayangi dan mengasihi. Tidak ada perselisihan dan percekcokan sampai menghancurkan persaudaraan.
Persaudaraan yang dilandasi keyakinan aqidah yang sama akan tetap kuat. Tidak akan mudah digoyahkan dengan kepentingan sesaat. Ketika bersaudara karena Islam, tidak mudah dihancurkan oleh pihak–pihak yang ingin melenyapkan agama Allah di muka bumi. Persaudaraan akan menciptakan persatuan ummat. Bersatu menjadi kuat. Islam sebagai agama rahmat bagi ummat manusia melarang kita berpecah-belah.
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya….” (Qs. Ali Imran: 103)
Apalagi di bulan penuh rahmat dan maghfirah, hendaknya kita terus merekatkan tali persaudaraan untuk berbuat kebaikan. Mencari ridha Allah dengan memperbanyak amal ibadah. Membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Sejenak kita lupakan tentang hiruk-pikuk pilpres, palingkan wajah sejenak untuk melihat dan membantu saudara-saudara kita di bumi Gaza, Palestina, yang sedang dibantai oleh bangsa laknatullah Israel. Mari kita berdoa agar Allah menghancurkan kaum Israel dan memberi kekuatan kepada ummat Islam di sana untuk melawan kebiadaban yang sedang terjadi.
Semoga kita terus mampu merekatkan tali persaudaraan. Tidak terpecahkan dengan hal-hal sepele dan tidak mudah diadu domba oleh kaum-kaum yang membenci ummat Islam. Belumlah terlambat untuk bersatu menyusun kekuatan dan merapatkan shaf untuk melakukan kebaikan dan menegakkan agama Allah.
Fauziah Usman
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !