Headlines News :
Home » » Al-Quran dan Persatuan Ummat

Al-Quran dan Persatuan Ummat

Written By MAHA KARYA on Friday, July 11, 2014 | 7/11/2014

Drs. H. A. Rahman TB, Lt
Pegawai Kemenag Pusat

Al-Quran, secara konstektual sejatinya mampu menjawab akselerasi perubahan-perubahan ruang dan waktu manusia. Persoalannya adalah kapasitas manusia seperti apa yang mampu memberikan respon intelektual terhadap teks-teks Al-Quran agar ia tidak hanya dibaca secara tekstual, tetapi bersedia berdialog secara konstektual, responsif dan rasional dengan tuntutan objektif zamannya, bahkan sebagai kitab hidayah sepanjang zaman.
 
The Al-Quran is for now and the future (Al-Quran untuk kekinian dan masa mendatang). AI-Quran memuat informasi-informasi universal, prinsipil dan substantif berkenaan dengan manusia yang bersentuhan dengan teologis, etika, hukum, politik, sosial, ekonomi, budaya, masyarakat, umat, alam fisika dan metafisika, dan lain-lainnya.
 
Prinsip universalisme AI-Quran merupakan bukti keluasan isi kandungannya untuk manusia, sehingga tetap elastis dengan tantangan zaman yang kian tak terkendali dan proses perubahan yang sangat cepat. Disinilah muslim harus mengambil peram dengan sebaik-baiknya agar menjadi manusia paripurna.
 
Sehubungan dengan kebesaran AL-Quran dan kewibawaan manusia muslim harus mampu melihat diri seperti apa yang Allah gambarkan dalam AI-Quran itu agar manusia menjadi khalifah di dunia ini secara penuh untuk menguasai dan memberdayakan kosmos ini untuk kepentingan umat secara merata, adil dan makmur.
 
Secara umum ummatan wasatan dapat menjadikan diri antara lain : punya komitmen terhadap kebenaran dan keadilan, Istiqamah dalam keagungan Tuhan, sikap toleransi yang ditonjolkan (kesetiakawanan), suka bermusyawarah, tidak dengki, iri hati dan hasadpaling menolong sesama umat.
 
Demikian juga dengan potensi akal yang Allah berikan kepada manusia agar dapat digunakan secara maksimal untuk kepentingan kemasiahatan umat, dan inilah sebagai ciri muslim yang mengajak kepada persatuan dan kesatuan dan dilarang saling menghina sehingga terjadi perpecahan yang berefek pada kehancuran.
 
Sementara itu pesan AI-Quran kepada kita untuk berbuat baik meningkatkan kualitas pendidikan, menghidupkan potensi ekonomi umat dan berperan aktif secara kolektif untuk memajukan bangsa dan negara.
 
“Sesungguhnya orang-orang beriman adalah orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya kemudian mereka tidak ragu da/am berjihad ( bersungguh-sungguh) dengan harta dan jiwa meraka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.(QS AI-Hujurat: 15)

Manusia adalah makhluk sosial, kita tidak mungkin hidup sendiri terasing dari manusia lain. Dengan berinteraksi bersama sesamanya/ kita menjadi hidup dan menghidupkan. Tetapi dalam interaksi itu pula konflik, ketegangan, salah pengertian, salah paham, perselisihan y pertengkaran dan benturan seringkali terjadi dan kadang-kadang tidak dapat dihindarkan.

Pada kondisi ini pula orang muslim harus dapat mengambil posisi agar hal seperti itu terjaga dan menjadi missi rahmatan lilalamin agar tidak terjadi kekerasan yang mengancam perdamaian dan ketertiban. Mukmin niscaya mengingatkan pihak-pihak yang berselisih dan mendapatkan limpahan rahmat Allah dan itu pulalah profit muslim yang sejati yang Allah gambarkan dalam AI-Quran. 

Pertanyaannya bersama kita sekarang atau semakin berkurang jauh dan menjauh.Penyair Khalil Gibran berkata : “bergaul dengan orang jahat laksana berdiam di pinggir api, meskipun kau tak sempat terbakar, tapi kau sempat terkena panasnya. Dan bergaul dengan orang-orang baik laksana bersemayam disamping bunga,
kendatipun kau tak sempat menghirupnya, namun kau sempat menikmati harumnya”.
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin