Ikhlas

"Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat kecuai neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Hud : 15-16)

Imam Ibnul Qayyim menjelaskan arti ikhlas yaitu mengesakan Allah di dalam tujuan atau keinginan ketika melakukan ketaatan. Beliau juga menjelaskan bahwa makna ikhlas adalah memurnikan amalan dari segala yang mengotorinya. Inilah bentuk pengamalan dari firman Allah dalam surat Al-Fatihah ayat 5 yang artinya: "Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami memohon pertolongan."

Abul Qasim al-Qusyairi rahimahullah menjelaskan: Ikhlas adalah menunggalkan al-Haq (Allah) dalam hal niat melakukan ketaatan, yaitu dia berniat dengan ketaatannya dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bukan karena ambisi-ambisi lain, seperti mencari kedudukan di hadapan manusia, mengejar pujian orang-orang, mengharapkan sanjungan dan pujian atau tujuan apapun selain mendekatkan diri kepada Allah ta'ala.

Abu Ya'qub as-Susi rahimahullah mengatakan, "Apabila orang-orang telah berani mempersaksikan keikhlasan telah melekat pada dirinya maka sesungguhnya keikhlasan mereka itu masih butuh pada keikhlasan".

Kalau seseorang telah mengerjakan amal kebajikan, maka ia pantas bertanya kepada dirinya apakah amal tersebut benar-benar ikhlas karena Allah atau ada maksud lain di balik itu. Karena sesungguhnya amal seseorang dinilai dari keikhlasannya. Sebagai contoh, jika seseorang memberikan hadiah kepada orang lain, maka ia harus memberikan semata-mata mengharap ridha Allah, bukan karena ingin mendapat balasan dari manusia atau mahkluk.

Ada beberapa hal yang merusak keikhlasan seseorang yaitu ria, ujub dan sum'ah. Ketiga hal tersebut akan menghilangkan pahala kebajikan bahkan Allah sangat murka kepada orang tersebut. Oleh karena itu mari kita tanamkan niat ikhlas dalam hati kita saat melaksanakan amal kebajikan demi mengharap ridha Allah. Dengan demikian manusia akan mendapat kasih sayang Allah sampai hari akhirat kelak. Baskar