Headlines News :
Home » » Seruan Meluruskan ‘Aqidah Ummat

Seruan Meluruskan ‘Aqidah Ummat

Written By MAHA KARYA on Monday, April 15, 2013 | 4/15/2013

| Tgk. H. Mukhtaruddin Budiman |

Masalah ‘aqidah masalah yang sangat penting, dan menjadi fodasi bagi Diinul Islam. Sebagaimana dimaklumi oleh ummat islam berdasarkan dalil-dalil syar’iyah Assahihah dari Alquran dan assunnah, bahwa setiap ‘amal dan ucapan dipandang benar dan dapat diterima, hanya bila berdasarkan ‘aqidah yang benar. Maka jika aqidah itu tidak benar, dengan sendirinya setiap tindakan maupun ucapan yang bersumber dari ‘aqidah tadi adalah tidak sah atau batal. Firman Allah : "Barang siapa yang mengingkari keimanan maka batallah amalnya, dan ia termasuk orang-orang yang merugi di akhirat nanti” (Al - Maidah : 5)

Kitabullah dan Sunnah An Nabawiyah telah memberikan petunjuk, bahwa ‘aqidah yang benar itu meliputi : Iman kepada Allah, Iman kepada rasulullah, Iman kepada malaikat, Iman kepada kitab-kitab, Iman kepada hari akhirat dan iman kepada qadar baik dan buruk. Keenam prinsip keimanan itulah sumber ‘aqidah yang benar. Dengan keenam prinsip keimanan itu pula Allah menurunkan kitab-kitab-Nya yang mulia dan mengutus rasul-rasulnya.

Dalil yang mendasari prinsip-prinsip itu tertara dalam banyak ayat-ayat Al-quran. Diantaranya adalah firman Allah : “ Bukanlah kebaikan jika kamu sekalian mengadapkan wajah-wajahmu ke timur dan Barat. Namun kebaikan adalah barang siapa yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat, kitab-kitabnya dan para nabi-nabinya”. (AI-Baqarah: 177).

Di samping ayat-ayat, terdapat pula hadits-hadits shahih yang menegaskan hal yang sama. Di antara sejumlah hadits itu, terdapat sebuah hadits shahih yang masyhur, diriwayatkan oleh imam Muslim, dari hadits shahih yang masyhur, dari hadits Amiril Mu’minin Umaru Ibnu Khattab yang menyatakan malaikat Jibril penah bertanya kepada Nabi Saw tentang iman, maka jawab Nabi kepadanya : iman itu adalah, kamu beriman kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitab, dan Rasul-rasulnya, dan Hari akhir, serta beriman kepada qadar baik dan buruk”. (H.R. Bukhari, Muslim dari Abi Hurairah).

Prinsip-prinsip aqidah
Iman kepada Allah, diantara pengertian Iman kepada Allah, adalah iman atau yakin bahwa Allah adalah llah (sembahan) yang benar. Allah berhak disembah tampa menyembah kepada yang lan karena dialah pencipta hamba-hambanya dialah yang yang memberi rizki kepada manusia, yang mengetahui segala perkara yang dilakukan manusia, baik yang dilakukan secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi, dia yang memberikan pahala baik yang taat kepadanya dan mengazab manusia yang berbuat maksiat. Untuk tujuan ‘ Ibadah inilah Allah menciptakan jin dan manusia sebagaimana dinyatakan dalam firmannya:

Tidak aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada -Ku. Aku tidak mengharapkan rizki dari mereka, juga tidak mengharapkan makanan dari mereka, sesungguhnya Allah Maha Pemberi rezeki, yang memiliki kekuatan lagi sangat kokok.” (Adz. Dzariat: 56-58).
Dalam ayat-ayatnya yang lain. Allah juga menegaskan, bahwa ia mengutuskan para Rasul kepada manusia untuk mengingatkan mereka beribadah kepada Allah semata.
Allah berfirman : dan sesungguhnya telah kami utus kepada tiap-tiap ummat seorang rasul agar mereka beribadah kepada Allah dan menjahui taghut (sesembahan selain Allah) (An-Nahl: 36).

Iman kepada para malaikat : Iman kepada para malaikat mangandung makna keyakinan bahwa Allah mempunyai malaikat-malaikat yang diciptakan untuk menthaati perintah-perintahnya. Para malaikat itu disifati sebagai hamba-hamba yang dimuliakan yang senantiasa melaksanakan perintah dan tidak pernah menyalahi. Firman Allah : mereka tidak pernah mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan (Attahrim :6).

Para malaikat itu terdiri dari banyak kelompok, diantaranya ada yang diperintahkan mengangkat ‘ Arasy, menjaga syurga, menjaga neraka, mencatat ‘amal perbuatan manusia, dan lain-lainya. Seorang muslim juga harus mengimani malaikat-malaikat yang nama-namanya di perkenalkan Allah dan rasulnya, yaitu diantaranya : Jibril, Mikail, Malik yang menjaga neraka, serta Israfil yang bertugas meniup sangkakala.

Prinsip ketiga Iman kepada kitab-kitab, secara umum, seorang muslim harus menyakini bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab kepada para Nabi dan Rasul-rasulnya. Dengan tujuan untuk menjelaskan kebenaran. Firman Allah : “Sesungguhnya kami telah mengutus rasul-rasul kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan keadilan supaya mereka dapat melaksanakan keadilan itu .... “(Al Hadid: 25).

Prinsip vang ke empat, Iman kepada rasul : secara umum, setiap manusia harus beriman bahwa Allah SWT telah mengutus kepada hamba-hamba-nya beberapa rasul dari jenis mereka sendiri, untuk menyampaikan kabar gembira dan pemberi peringatan. Mereka itulah para Da’i kebenaran yang haqiqi. Maka barang siapa yang menyambut ajakan-Nya dia akan berhasil mencapai puncak kebahagian, dan barang siapa yang menentang seruan mereka ia akan terjerumus dalam kesesatan dan penyesalan.

Firman Allah : Mereka kami utus selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah sesudah diutuskan rasul-rasul itu. Dan Allah adalah Maha Perkasa, Maha bijaksana “ (An Nisa: 165).

Secara khusus, setiap muslim harus menyakini bahwa Nabi yang paling utama diantara para Nabi adalah Nabi Muhammad SAW. Dia adalah penutup para nabi.
Firman Allah : “Bukanlah Muhammad itu bapak dari seorang laki-laki diantara kamu tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup para Nabi -nabi. “ (AI-Ahzab: 40).

Prinsip kelima, Iman kepada hari akhir : Iman kepada hari akhir mencakupi keimanan terhadap segala apa yang diberintakan Allah dan Rasul-nya yang berkaitan dengan hari akhir, misalnya berita apa yang akan terjadi setelah datangnya kematian seperti mengenai fitnah qubur, ‘azab atau nikmatnya.

Iman kepada hari akhir juga meliputi keyakinan kepada berita berita mengenai apa yang terjadi setelah hari qiamat, misalnya mengenai titi shiratal mustaqim, mizan, hisab, pembalasan dan pemberian surat catatan amal perbuatan manusia selama hidup didunia, yang diterima manusia dengan tangan kanan, tangan kiri, atau dari balik punggung. Keimanan pada hari akhir juga meliputi keyakinan terhadap adanya telaga bagi rasullullah, keyakinan bahwa bagi orang mukmin akan melihat zat Allah secara langsung dan bercakap-cakap dengan-Nya, keyakinan tentang adanya surga, nereka serta hal-hal lain sepanjang telah dijelaskan dalam Al-quran dan sunnah rasulullah. Kita wajib menyakini dan membenarkan dengan sepenuh hati semua berita itu.

Iman kepada Qadar (taqdir) Iman kepada qadar meliputi empat perkara. Pertama, Keyakinan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang telah dan akan terjadi. Allah Maha Mengetahui segala keadaan hamba-hambanya, Allah mengetahui rezki, ajal, segala urusan dan gerak mereka tidak pernah luput dari pengawasannya. Firman Allah “Sesunggunya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. “(AI-Ankabut: 62).

Kedua, keyakinan tentang adanya catatan Allah tentang apa yang telah ditaqdirkan dan telah diputuskannya. Firman Allah : dan segala sesuatu kami kumpulkan dalam kitab induk yang nyata (Laut Mahfuzh) (Yaasin : 12).

Ketiga, keyakinan bahwa kehendak-Nya tidak dapat diganggu gugat, jika Allah berkehendak, maka jadilah dan jika Allah tidak berkehendak maka tidak akan terjadi. Firman Allah  :... Sesungguhnya Allah berbuat segala yang dikehendaki”(AI-Hajj:18).

Keempat, keyakinan bahwa Allah adalah pencipta seluruh yang ada, tidak ada pencipta selain dia dan tidak ada Rabbun selain dia. Allah berfirman  “Allah adalah pencipta sesuatu dan dia atas segala sesuatu sebagai pemelihara. “ (Az-Zumar: 92).

Mudah-mudahan kita semua berada dalam golongan firqah an Najiah (golongan yang selamat) golongan ahlussunnah waljamaah, golongan yang mendapat pujian rasulullah Saw. Beliau bersabda : La tazalu thaifatun min ummati ‘alal haq mansuratan la yadhurruhum man khaza lahum hatta yaktia amrullah subhanahu wataala) artinya : akan tetap ada segolongan dari umatku tegak diatas dasar-dasar kebenaran dan mendapat pertolongan Allah , tak menghiraukan orang yang mengecewakan mereka sampai akhirnya datang perintah Allah SWT.

Dan sekarang sudah banyak sekali datang aliran sesat, diseluruh dunia termasuk daerah kita serambi mekkah ini, maka oleh karena itu kita wajib mencegah dan melawan aliran sesat tersebut dan tidak boleh tumbuh dibumi kita yang kita cintai ini. Bumi Aceh harus bersih dari aliran sesat.
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin