Tidak ada suatu obsesi muluk bagi Syauqi A. Majid, SAg saat mencalonkan diri menjadi Geusyik Lamgugob Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh bulan Maret lalu. Bagi pria kelahiran Beureunuen 6 Oktober 1967 ini, memberikan pelayanan yang cepat dan mudah kepada masyarakat merupakan hal yang sangat prioritas. Dalam Pilkades 23 Maret lalu, Syauqi terpilih sebagai Geusyik Lamgugob periode 2013 – 2018 dengan perolehan 863 suara, sementara pesaingnya Drs H. Zakaria Usman mendapat 504 suara.
Sehari-hari pria yang menurut sejarah diberi nama Syauqi oleh alm Tgk Daud Beureueh, adalah salah seorang imam tetap Masjid Syuhada Lamgugob. Selain itu ayah tiga putri ini juga termasuk da’i kondang dan mampu menjadi khatib. Tidak hanya itu, suami Nashriyah Zakaria ini ikut mengajar tajwid dan tilawah Al Quran (bacaan berirama) yang diselenggarakan IPQAH Provinsi Aceh di Masjid Syuhada.
Sehari-hari pria yang menurut sejarah diberi nama Syauqi oleh alm Tgk Daud Beureueh, adalah salah seorang imam tetap Masjid Syuhada Lamgugob. Selain itu ayah tiga putri ini juga termasuk da’i kondang dan mampu menjadi khatib. Tidak hanya itu, suami Nashriyah Zakaria ini ikut mengajar tajwid dan tilawah Al Quran (bacaan berirama) yang diselenggarakan IPQAH Provinsi Aceh di Masjid Syuhada.
Tak heran, profesi itu sudah dilakukan sejak delapan tahun. Ustadz Syauqi memang pernah tercatat menjadi juara MTQ tingkat Remaja Provinsi Aceh. Itu pula ketika menetap di Inggris menemani pendidikan S2 isterinya, Syauqi sempat mengajar mengaji untuk anak-anak mancanegara, termasuk memberi tausiah di beberapa kota dan Kedubes RI di London.
Yang paling mengesankan Syauqi selama berada di Inggris adalah kepatuhan warga terhadap hukum sangat tinggi, sampai-sampai orang mabuk pun tetap berhenti di lampu merah, demikian juga dengan budaya antri. Hal lain adalah pelayanan kesehatan dan pendidikan di sana sangat bagus dengan sistem data base yang sangat baik. “Baru dua hari tiba di sana, kami sudah mendapatkan undangan dari rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan secara gratis. Pelayanannya sangat baik dengan dokter dan perawat yang sangat ramah-ramah,” ujarnya dengan rasa kagum seraya berharap agar pelayanan kesehatan di Aceh tidak kalah dengan Inggris.
Mengomentari fenomena rumah kos yang rawan maksiat akhir-akhir ini, menurut ustadz yang pernah tinggal setahun di Kota Liverpool Inggris, perlu pendataan untuk kemudian diberi pengarahan dan pembinaan khusus bagi penghuni rumah kos. “Perlu ada intel-intel gampong yang peduli terhadap hal tersebut demi kemaslahatan kita semua, apalagi sekarang sudah ada Muhtasib di setiap gampong.“ tambahnya. Baskar
Yang paling mengesankan Syauqi selama berada di Inggris adalah kepatuhan warga terhadap hukum sangat tinggi, sampai-sampai orang mabuk pun tetap berhenti di lampu merah, demikian juga dengan budaya antri. Hal lain adalah pelayanan kesehatan dan pendidikan di sana sangat bagus dengan sistem data base yang sangat baik. “Baru dua hari tiba di sana, kami sudah mendapatkan undangan dari rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan secara gratis. Pelayanannya sangat baik dengan dokter dan perawat yang sangat ramah-ramah,” ujarnya dengan rasa kagum seraya berharap agar pelayanan kesehatan di Aceh tidak kalah dengan Inggris.
Mengomentari fenomena rumah kos yang rawan maksiat akhir-akhir ini, menurut ustadz yang pernah tinggal setahun di Kota Liverpool Inggris, perlu pendataan untuk kemudian diberi pengarahan dan pembinaan khusus bagi penghuni rumah kos. “Perlu ada intel-intel gampong yang peduli terhadap hal tersebut demi kemaslahatan kita semua, apalagi sekarang sudah ada Muhtasib di setiap gampong.“ tambahnya. Baskar
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !