Pentingkah UN bagi Siswa?

Masih terdapat pro kontra terhadap pelaksanaan Ujian Nasional (UN) dalam dunia pendidikan di Indonesia saat ini. Namun bagi  Drs. Ridwan Ali, M.Pd Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Banda Aceh sejak 2010, justru menilai UN masih penting. “Saya melihat UN itu program nasional dan penting, hanya saja mekanismenya yang harus diperbaiki,” tandas pria kelahiran Paninjauan- Sumatera Barat 14 Desember 1966 ini saat dimintai tanggapan.

Saat disinggung ada peran guru dalam membantu siswa dalam mengikuti UN, Ridwan cepat-cepat menyanggah. Ia mengaku secara idealis, memang guru tidak boleh membantu siswa, namun prakteknya susah dihindari. Soalnya menurut  alumni Master Pendidikan (S2) UPI Bandung (2008) yang pernah menjabat Kepala MAN Meulaboh, UN hanya untuk melakukan pemetaan kemampuan anak sekaligus para guru. Jadi sebaiknya dibiarkan saja apa adanya tanpa rekayasa.

Dijelaskan pihaknya telah memberikan pengertian kepada siswa bahwa UN bukan segala-segalanya. Namun demikian MAN Model tetap mempersiapkan siswanya setahun sebelumnya dalam menghadapi UN. Selain melaksanakan try out di sekolah, juga menjalin kerjasama dengan pihak luar seperti Serambi Indonesia. Ayah dua putra dan alumni S1 IKIP Padang (1991) ini optimis hasil UN tahun ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Diakuinya, secara nasional, MAN Model memang masih tertinggal, namun di tingkat provinsi telah menduduki peringkat memuaskan. Untuk itu, ia berharap semua pihak memberikan kontribusi positip agar UN lebih objektif, jujur dan tidak ada kecurangan.

Suami  Khairan, SH yang murah senyum ini pernah meraih Juara I Lomba  Pemilihan Kepala Madrasah Teladan Tingkat Provinsi  (2009) saat  menjadi Kepala MAN Suak Timah, sehingga saat itu berhak mewakili Aceh dalam Lomba Pemilihan Kepala Madrasah Teladan Tingkat Nasional .  Selain sebagai guru MAN, Ridwan juga pernah duduk sebagai Kasi Mapenda Aceh Barat (2009 -2010), menjadi staf pengajar STAI  Meulaboh, Universitas Teuku Umar  (UTU) dan STKIP Bina Bangsa Meulaboh. (Baskar)