Headlines News :
Home » » Puncak Gunung Es

Puncak Gunung Es

Written By MAHA KARYA on Saturday, March 2, 2013 | 3/02/2013

Terkesima. Sepotong kata itu mewakili rakyat Aceh yang terkejut menyimak hasil survei Dinas Kesehatan Aceh. Survei itu mendedahkan, kasus seks bebas di Lhokseumawe dan Banda Aceh yang dilakukan oleh pelajar. Berdasarkan data, Lhokseumawe peringkat pertama terbanyak pelaku seks pra-nikah yaitu 70 persen yang disusul Banda Aceh 50 persen. Demikian hasil survei yang dikeluarkan Minggu lalu.

Merespon hasil survei itu, maka ada dua hal yang perlu dikritisi dan direspons. Pertama, apakah survei itu dilakukan dengan metode yang benar dan ilmiah? Okelah kita berasumsi, survei itu sudah memenuhi kaidah penelitian dan dapat dipercaya. Dengan demikian, apa yang dipaparkan dalam survei itu, maka itu sudah mewakili apa yang selama ini terjadi di Serambi Mekkah. Bisa disebutkan, survei itu seperti puncak gunung es. Di permukaan es hanya muncul puncak yang kecil namun di bawah, akar persoalan itu segudang. Yang tidak kelihatan lebih banyak daripada yang kelihatan. Ini artinya tanda peringatan dini kepada rakyat Aceh.

Langkah kedua sebagai solusi dari hasil temuan survei tersebut, kalangan pengiat HIV/AIDS mengenal istilah jika ditemukan satu pasien HIV/AIDS, maka ada 10 warga yang lain terindikasi HIV/AIDS. Bagaimana dengan hasil survei seks pra-nikah yang dilakukan oleh pelajar di Aceh Utara dan Banda Aceh serta belasan kabupaten / kota di seluruh Aceh?

Bisa jadi, yang tidak terungkap lebih banyak daripada yang diberitakan. Allah masih sayang kepada manusia dengan menutup aib hamba-Nya. Setiap manusia pernah melakukan kesalahan atau kejahatan yang disengaja atau tidak. Dan hal-hal yang berbau munkar itu belum diketahui oleh pihak lain alias masih rahasia antara umat-Nya dengan Allah SWT.

Kembali merujuk pada hasil survei perilaku pacaran yang sudah melewati batas kewajaran, maka obatnya sekali lagi dimulai dari rumah. Kita tidak bisa membantah, ada segelintir orangtua yang bangga jika anak gadisnya sudah memiliki teman akrab pria yang menjemput dan mengantarnya berjalan-jalan setiap hari. Padahal itulah awal terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab ada orang ketiga dalam urusan dua manusia yang bukan muhrim yaitu setan.

Yang parah jika orang ketiga itu yang disebut setan atau iblis berwujud manusia. Dalam Surat An Naas dijelaskan perihal setan berwujud manusia yang mendapat mandat dari setan untuk merusak dan menghancurkan manusia di segala lini kehidupan termasuk merusak kehormatan rumah tangga orang lain.

Selain mengawal generasi muda Islam dari rumah tangga, maka lingkungan menjadi faktor kedua yang bisa mengiring mereka tetap dalam koridor Islam. Demikian juga peraturan tertulis dan tidak tertulis mesti disampaikan dan dipahami oleh warga. Dengan adanya peraturan yang jelas dan tegas, maka kecenderungan berbuat salah bisa dikurangi.

Masalah seks pra-nikah bukan hal baru di Aceh. Hanya saja, kita kaget ketika ada pemberitaan. Lalu kita lupa atau melupakannya. Dua kunci mengurangi seks pra-nikah yakni mendidik sejak kecil yang diawali dari rumah serta lingkungan yang mendukung terjadi maksiat. Kemudian, penerapan seperangkat peraturan yang tegas. Selebihnya, berpulang pada setiap individu, mau dihargai dalam masyarakat karena perilaku baik atau jelek karena melakukan munkar? (Murizal Hamzah)
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin