Surat al-An’am ayat 72: Dan agar mendirikan shalat serta bertakwa kepada-Nya.” Dan Dialah Tuhan Yang kepada-Nya-lah kamu akan dihimpunkan.
Kemudian sebagian orang menanyakan tentang kenapa harus shalat? Bukankah tujuan shalat itu hanya mengingat kepada Allah? Apakah dengan berzikir tidak cukup? Perintah shalat adalah perintah qath’iyy (mutlak), jadi tidak perlu didiskusikan antara alasan-alasan untuk melakukan shalat, karena mengingat Allah dengan cara shalat adalah cara paling utama untuk mengingati-Nya. Karena secara langsung kita berhadapan dengan Allah sebagaimana disebutkan dalam iftitah : Inni wajjahtu wajhiya liladzi fathara al-samawaati wa al-ardh (aku menghadapkan wajahku kepada-Nya, sang Pencipta langit dan bumi). Di sinilah ke-berserahdiri-an yang sesungguhnya, mengakui penghambaan yang sebenarnya.
Perintah bertaqwa kepada Allah dijelaskan dalam ayat ini. Hal tersebut menunjukkan adanya keterkaitan antara shalat dan bertaqwa kepada Allah. Bertaqwa sebagaimana yang telah umum dikenal, adalah imtitsal awaamirillah wa ijtinaab nawaahihi. (melakukan semua perintah Allah dan meninggalkan semua larangan-Nya). Ini merupakan keharusan dan tujuan dari semua perbuatan ibadah adalah taqwa.
Dengan demikian, perintah shalat dan ketaqwaan memiliki keterkaitan yang erat, ketaqwaan tidak mungkin diperoleh dengan tidak melakukan shalat, dan shalat tidak berguna jika dalam diri seorang hamba tidak ada sifat taqwa. Dengan demikian, shalat merupakan representasi dari keimanan dan taqwa juga adalah representasi dari shalat yang ditegakkan dengan kekhusyu’an. Akhirnya dengan bekal shalat dan ketaqwaan itulah yang menjadi pelindung hamba di hari akhirat kelak. semoga kita adalah orang-orang yang berada dalam shalat dan taqwa. Amiin ya rabbal alamiin.
Prof. Dr. Tgk. H. Azman Ismail, MA (Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman)
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !