Headlines News :
Home » » Mengenal Alam Barzakh

Mengenal Alam Barzakh

Written By MAHA KARYA on Tuesday, February 26, 2013 | 2/26/2013


Dalam al-Qur’an, sifat fana kehidupan di dunia ini disebut dengan berbagai penyebutan. Kata yang paling populer adalah ‘senda gurau’. Pada ayat lain disebutkan bahwa kehidupan dunia adalah ‘perhiasan’, ‘memperbanyak materi’, ‘adanya kebanggaan’. Penyebutan tersebut menegaskan bahwa kehidupan di dunia ini akan berakhir. Demikianlah penegasan Allah untuk mengingatkan kembali manusia bahwa ada hal-hal yang perlu dilakukan untuk menghadapi kehidupan akhirat.

Dalam al-Qur’an, sifat fana kehidupan di dunia ini disebut dengan berbagai penyebutan. Kata yang paling populer adalah ‘senda gurau’. Pada ayat lain disebutkan bahwa kehidupan dunia adalah ‘perhiasan’, ‘memperbanyak materi’, ‘adanya kebanggaan’. Penyebutan tersebut menegaskan bahwa kehidupan di dunia ini akan berakhir. Demikianlah penegasan Allah untuk mengingatkan kembali manusia bahwa ada hal-hal yang perlu dilakukan untuk menghadapi kehidupan akhirat.

Orang-orang yang tidak beriman menganggap bahwa kehidupan di dunia ini adalah kehidupan yang sebenarnya. Dalam persepsi mereka, bahwa kehidupan di dunia ini, seharusnya dinikmati, karena tidak ada lagi kehidupan setelah kehidupan di dunia ini. Persepsi seperti ini adalah keliru, karena Allah telah menegaskan bahwa kehidupan di dunia ini hanya sesaat saja dan juga kehidupan yang penuh senda gurau. Tidak lebih. Namun orang yang beriman beranggapan bahwa kehidupan di dunia adalah hanya sementara, padahal terdapat kehidupan yang sebenarnya, yaitu kehidupan akhirat, dengan demikian, harus dilakukan usaha yang benar untuk dapat menjalani kehidupan di akhirat kelak. Yaitu keimanan dan amal saleh, sehingga di akhirat kelak akan mendapatkan syurga Allah. Sedangkan kekafiran dan amalan yang tidak baik akan menyebabkan seseorang masuk ke dalam neraka.

Kehidupan di dunia terus berjalan maju, tidak berjalan mundur. Semuanya mengikuti proses alam yang disebut sunnatullah. Kehidupan di dunia ini dibatasi oleh ruang dan waktu, saat umur bertambah tua, maka pasti kehidupan seseorang tersebut akan berakhir. Di sinilah permainan yang sebenarnya.

Allah menyatakan bahwa, bagi orang beriman sebaiknya lebih mengutamakan kehidupan akhirat. Namun, bukan berarti bahwa orang beriman dalam kehidupannya  tidak perlu kepada materi, karena untuk menghindari senda gurau dunia, haruslah dengan ibadah saja. Anggapan ini tidak tepat, karena dalam banyak hal, peribadatan membutuhkan materi, seperti naik haji, zakat dan sebagainya.  Namun, materi tersebut seharusnya membuat manusia terlena sehingga mencari kebutuhan materi sampai-sampai melupakan kehidupan akhirat.

Namun, yang mengherankan, konsep bahwa kehidupan adalah ‘permainan’ bahkan dilakukan oleh orang kafir dengan melakukan ibadah dengan cara-cara ‘permainan’. Sehingga dalam literatur keislaman disebutkan, bahwa orang-orang musyrik melakukan ibadah shalat dengan bermain-main juga.

Pada akhirnya, Allah menjanjikan kepada orang yang bertaqwa, bahwa hanya kehidupan akhirat lebih baik dan lebih utama dari pada kehidupan dunia. Dengan demikian, melakukan ibadah dan amal saleh adalah kunci untuk mendapat kebahagiaan di akhirat kelak .

Prof. Dr. Tgk. H. Azman Ismail, MA (Imam Besar  Masjid Raya Baiturrahman)
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin