Headlines News :
Home » » Pengingkaran Terhadap Azab Allah

Pengingkaran Terhadap Azab Allah

Written By MAHA KARYA on Friday, January 18, 2013 | 1/18/2013

Surat Al Quran; al-an’am ayat 66 : Dan kaummu mendustakannya (adzab) padahal adzab itu benar adanya. Katakanlah: “Aku ini bukanlah orang yang diserahi mengurus urusanmu”.

Prof. Dr. Tgk H. Azman Ismail MA | menafsirkan

Allah memiliki kekuasaan untuk mendatangkan azab kepada manusia dalam bentuk apapun. Dalam al-Qur’an saat berbicara tentang azab, karena berkaitan dengan penentangan yang dilakukan oleh umat terdahulu terhadap kekuasaan Allah. Kekuasaan Allah itu, meliputi seluruh keadaan yang ada di muka bumi dan itu semua adalah sesuatu yang benar (haqq) dan hal itu sering disebutkan dalam al-Qur’an dengan jelas tentang kebenarannya.

Adanya wanti-wanti dari Allah bahwa umat para Nabi tidak akan menyalahkan Nabi dengan mengatakan bahwa hal tersebut belum disampaikan oleh Nabi. Peringatan  tersebut adalah jelas. Penentangan manusia terhadap azab Allah itu kadang-kadang dengan melakukan perbuatan yang diharamkan dengan menunggu-nunggu diturunkan azab sehingga mereka berkesimpulan saat azab itu tidak turun, bahwa azab itu memang tidak ada. Sebenarnya hal tersebut adalah kesempatan yang diberikan oleh Allah kepada orang-orang untuk bertobat. Segera kembali ke jalan yang benar. Bahkan, sebagian orang yang menentang itu melakukan pelecehan terhadap ayat-ayat al-Qur’an dengan melakukan interpretasi sesuai dengan keinginan diri dan hawa nafsunya saja.

Banyak kasus-kasus yang menunjukkan pelecehan tersebut, seperti mengejek-ejek al-qur’an dengan menyatakan bahwa hukum-hukum dalam al-Qur’an tidak lagi relevan dengan kehidupan modern karena telah berumur lebih dari seribu tahun yang lalu. Adanya larangan untuk tidak meneruskan sesuatu urusan dengan orang-orang seperti itu.

Adapun kaitannya dengan dakwah, ayat ini menyatakan bahwa tidak perlu bersedih ataupun merasa gundah dengan orang-orang yang melakukan pelecehan terhadap kebenaran adanya azab tersebut atau pelecehan terhadap kebenaran agama lainnya. Sebagai muslim, tidak boleh terpengaruh dengan apapun yang diucapkan oleh orang-orang yang menginginkan azab Allah turun kepada mereka. Sebagai orang yang beriman, kita harus menghindari orang-orang yang mengejek-ejek al-Qur’an dan tidak menambah-nambah atau mencampuri apa yang mereka lakukan tersebut. jika mereka melakukan hal tersebut, itu adalah urusan mereka, yang kelak akan langsung berhadapan dengan Allah dan mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan oleh mereka.

Sebagai makhluk sosial, kita pastinya berinteraksi dengan orang-orang non muslim, namun kita tidak perlu menyatakan sesuatu yang dapat membuat mereka sakit hati, malah kita memiliki tugas untuk mengingatkan mereka. Tapi apakah mereka mau mendengarkan terserah, yang penting tugas kita untuk menyampaikan kebenaran telah selesai.

Demikianlah Allah memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih apapun yang ingin dilakukannya di dunia terhadap ajaran agama, bahkan untuk menyatakan bahwa azab itu tidak terjadi. Namun, apapun konsekuensi yang dilakukan oleh orang-orang tersebut, mereka akan memikul sendiri akibatnya. Dan sebagai muslim, tidak memiliki kaitan apapun dengan apa yang mereka lakukan berupa pelecehan terhadap agama dan sebagainya. Kita hanya mengingatkan, sedangkan pelecehan mereka terhadap firman Allah, maka merekalah yang nanti akan mempertanggungjawabkannya di hari kiamat. Dan seyogyanya kita tetap mengharap ridha Allah dari apa yang kita lakukan.
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin