Headlines News :
Home » » Menyongsong Maulid Nabi Muhammad

Menyongsong Maulid Nabi Muhammad

Written By MAHA KARYA on Friday, January 18, 2013 | 1/18/2013

“Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu adalah menjadi suri teladan yang baik bagi kamu yaitu bagi orang-orang yang mengharapkan rahmat hari akhirat dan orang-orang yang senantiasa ingat kepada Allah.” (QS. Al-Ahzab : 21)

Sudah membudaya dalam masyarakat kaum muslimin diseluruh dunia memperingati maulid Nabi Besar Muhammad SAW pada bulan rabi’ul awal tiap-tiap tahun. Sebenarnya perkataan “peringatan” itu adalah istilah yang tepat, bukan dalam istilah “perayaan” sebab hari yang dirayakan oleh ummat islam dalam setahun ada dua hari, yaitu hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Titik berat pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ada dua. Pertama sebagai kecintaan kepada Beliau, sebagai kekasih Allah yang mempunyai kepribadian yang sempurna. Allah berfirman : “ Katakanlah, jika kamu benar-benar mencintai allah, ikutilah aku niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa mu”.

Yang kedua titik beratnya pada risalah yang beliau sampaikan yang bagi umatnya sangat perlu untuk pedoman hidup di dunia ini. Atas dasar cinta dan keinginan untuk mengamalkan risalah beliau lah maka umat rela memperingati maulid nabi Muhammad SAW. Umat berlomba-lomba menonjolkan kebaikan-kebaikan beliau lewat penyampaian sirahnya baik berupa akhlaj beliau yang mulia.

Wajar bila umat ini berkorban waktu dan tenaga memperingati kelahiran beliau, karena ajsa beliaulah telah menyangkut harkat dan martabat manusia dari lembah yang paling hina kepada daratan kemuliaan yang di ridhai Allah SWT, dimana sebelum beliau dilahirkan keadaan umat manusia baik di jazirah Arabia maupun di benua-benua lainnya di dunia ini, sedang terbenam dalam lumpur kebinasaan yang amat dalam.

Di bidang kehidupan politik merajalela keganasan, kesewenang-wenagan dan penindasan yang didasarkan kepada kegagalan dan kekuatan dalam bidang kehidupan ekonomi terjadi penghisapan manusia atas manusia, dimana orang-orang lemah tidak berdaya diperlakukan seperti “sapi perahan” oleh orang-orang yang kaya, tuan-tuan tanah.

Dibidang kehidupan social terdapat kepincangan-kepincangan dalam perbedaan-perbedaan (diskriminasi) yang memecah-mevah manusia menjadi beberapa derajat dan tingkatan, sedang dalam bidang kebudayaan terjadi kemerosotan moral yang semakin meluncur. Maka dengan kesungguhan dan kegigihan beliau lah saat ini umat telah merasakan kebahagiaan hidup baik dunia maupun kehidupan menuju akhrat.

Bukan hanya umat Muhammad yang cinta kepada beliau, tetapi nabi-nabi terdahulu pun menginginkan agar dijadikan seperti nabi Muhammad atau uamt Muhammad, sebagaimana permohonan nabi Musa agar namanya dikenang pada akhir zaman.

Maka Allah mengabulkan permohonan nabi Musa sehingga namanya diabadikan dalam Al-Qur’an hampir setiap surah. Demikian pula permohonan nabi Ibrahim AS agar namanya disebut-sebut oleh umat akhir zaman, dikabulkan oleh Allah SWT. Allah berfirman dalam Al-Qur’an : “Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian,” (QS. As Syu’ara :84).

Demikian pula keinginan nabi Isa AS, agar menjadi nabi akhir zaman tidak dikabulkan, namun permohonan beliau menjadi umat akhir zaman dikabulkan oleh Allah SAW. Dalam sebuah hadist qudsi Allah SWT telah berfirman kepada Isa AS “Wahai Isa, sesungguhnya aku akan mengutus sesudahmu satu umat yang jika mereka diberi sesuatu yang mereka sukai, mereka memuji Allah (bersyukur) dan apabila mereka ditimpa sesuatu yang tidak mereka inginkan, mereka bersabar dan mengharapkan pahala dari Allah semata, padahal mereka tidak memiliki kelembutan dan tidak memiliki ilmu, lalu Isa bertanya, Wahai Tuhanku, bagaimana mereka bisa demikian? Sedang mereka tidak memiliki kelembutan dan ilmu, Allah berfirman, “Aku akan member mereka kelembutan dari kelembutanku dan ilmu dari ilmuku (HR. Hakim).

Maka berbahagialah manusia yang telah Allah jadikan sebagai umat nabi Muhammad SAW yang banyak Allah berikan kelebihan dibandingkan dengan umat-umat nabi yang lain. Terlebih lagi bagi umat akhir zaman yang istiqamah dengan ajaran-ajaran rasulnya jauh lebih dimuliakan oleh Allah SWT. Rasulullah bersabda, “beruntunglah orang-orang yang melihatku dan beriman kepadaku. Namun, sungguh sangat beruntung (beliau mengulang sampai 7 kali) orang yang tidak pernah melihatku, tetapi ia beriman kepadaku.” (HR. Bukhari).

Pada hadist yang lain juga Rasulullah bersabda yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik R.A, “Sungguh aku sangat ingin berjumpa dengan saudara-saudaraku, “seorang sahabat r.a, “Ya Rasulullah, bukankah kami ini saudara-saudaramu? Rasulullah SAW menjawab, “kalian adalah sahabat-sahabatku, sedangkan saudara-saudaraku adalah orang-orang yang beriman kepadaku padahal mereka belum pernah berjumpa dengan ku.” (HR. Akhamd).

Oleh karena itu pantas lah kiranya bulan rabi’ul awal sebagai bulan untuk memperingati kelahiran beliau dan sebagai momentum untuk bangkit dan istiqamah mengamalkan sunnah-sunnah nya. Aamiin

KHATIB |  Tgk. Umar Ismail, S.Ag
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin