Pengurus Dewan Dakwah Kota Banda Aceh sangat mendukung upaya Pemerintah Kota Banda Aceh di bawah kepemimpinan Mawardy Nurdin dan Illiza Sa’aduddin Djamal, dalam menertibkan bangunan-bangunan yang dijadikan rumah ibadah tanpa izin. Demikian siaran pers Dewan Dakwah Kota Banda Aceh yang dikirimkan ke gema melalui surat elektronik.
Sekretaris Umum Dewan Dakwah Kota Banda Aceh Wirzaini Usman Al-Mutiarai, menilai bahwa upaya mendukung ini merupakan wujud komitmen atau politicall will pemerintah dalam menjaga toleransi dan kerukunan ummat beragama di Kota Banda Aceh.
Adalah sangat keliru, lanjut Wirzaini, statment beberapa politisi DPR RI, yang menyatakan bahwa Kasus tersebut pintu masuk disintegrasi bangsa. Dan bahkan ada yang mengeluarkan statment bahwa tindakan tersebut subvertif terhadap konstitusi. Beberapa politisi senayan ini, tidak memahami masalah yang terjadi di Kota Banda Aceh, sebaiknya mereka turun ke Banda Aceh, lihat persoalan yang sebenarnya terjadi. Jangan asal ngomong, berdasarkan data dari “pembisik”.
“Bahkan Gereja dan Vihara terletak di pusat Kota Banda Aceh. Bukankah ini bentuk dari toleransi antar umat beragama,” ungkap Wirzaini.
Karena itu, kami berharap, jangan ada pihak-pihak yang memperkeruh suasana toleransi ummat beragama di Banda Aceh, yang telah berjalan cukup baik. Kami juga berharap kepada seluruh Komponen agar bersatu melawan kebathilan dan rongrongan pihak-pihak yang ingin memperkeruh suasana damai dan toleransi umat beragama di Aceh pada umumnya, dan Banda Aceh khususnya. (Gbo-S)
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !