Headlines News :
Home » » Senang Atau Susah Berpoligami?

Senang Atau Susah Berpoligami?

Written By MAHA KARYA on Friday, October 19, 2012 | 10/19/2012

Poligami bukan hal yang asing, bahkan banyak yang menperbincangkan pro dan kontra. Kalaupun ditanya siapakah yang ingin dimadu, tentu susah kita dapati perempuan yang rela dan ikhlas. Ini merupakan hal yang wajar seseorang yang dicintai dan mencintai tentu ingin memiliki dan dihargai, menginginkan suami tidak membagi cinta kepada perempuan lain.

Poligami bila dipahami dengan jujur dan ikhlas merupakan suatu hal yang mulia dan bermakna, berkasih sayang membagi cinta dalam hidup. Banyak gadis yang perlu teman pendamping walau ia hidup dalam kemewahan dan sukses dalam karir, akan tetapi keistimewaan dan waktu yang paling indah dan mesra, bila bisa menikmati mahligai cinta dalam rumah tangga bersama  suami.

Demikian pula seorang janda yang kehilangan suami yang dicintai,  menanggung beban hidup dan membawa beban amanah mengasuh anak yatim yang sangat butuh kasih sayang dan cinta orang tua. Islam sangat menghargai perempuan, dan hal ini belum didapati dalam agama lain. Untuk mensucikan hati dan jjiwa laki-laki, harus bisa berlaku adil. Adil itu ketentuan Allah  supaya tidak ada perempuan yang tertindas

Adalah  hal yang normal dan wajar seorang laki- laki dianggap perkasa dan mulia bila bisa menggandeng isteri atau berpoligami.  Kehidupan dalam rumah tangga penuh asmara, dalam rumah bagaikan syurga. Empat isteri bisa disentuh, digauli, dinikmati, subhanallah betapa besar cinta dan kasih sayang  Allah kepada hambaNya menikmati hidup, mensyukuri nikmat Allah dan meneruskan keturunan, isteri-isteripun bisa harmonis dan berkasih sayang sesama madu melengkapi dan menyempurnakan, sama sama rela dimadu  ikhlas membagi rasa dan masa  kepada suami. 

Pemahaman yang keliru tentang poligami
Islam membenarkan poligami dan membuka pintu untuk berpoligami. Isteri bisa jadi tidak bisa mengandung atau tidak bisa melahirkan keturunan atau mandul menurut pemeriksaan dokter tidak sehat, tidak bisa melayani suami, atau  kebutuhan sex yang tidak seimbang dengan suami. Hal ini lebih baik berpoligami  dari pada menjual mata menggadai hati sampai berdua-duaan dengan perempuan yang bukan isteri, lupa diri hidup di ambang salah, masih ada jalan yang pantas, tapi pikir-pikirlah sebelum mengambil keputusan memperbanyak isteri atau berpoligami. 

Poligami untuk solusi tapi kadangkala melihat realita saat sekarang, poligami menambah masalah dan problema dalam hidup berumah tangga. Ada yang disayangi, dicintai dan dihargai, tapi ada yang terbiar, terlupa kasih sayang dan dizhalimi hatinya, sehingga rumah tangga rawan mencekam.

Memahami ayat poligami dalam Al-Qur'an haruslah secara mendalam. Berpikir mengenal memahami diri, bila tidak sanggup berlaku adil, jangan cepat-cepat berpoligami, karena kemampuan adil bukan disyaratkan oleh isteri, akan tetapi al-Quranlah yang menjadi pedoman. Ruh dari ayat adalah pembebasan memilih isteri mana-mana yang disukai dengan halal dan suci sampai empat orang. 

Manusia tidak ada sempurna pasti ada kekurangan, baik isteri maupun suami. Bila berpoligami untuk mendapat keturunan itu hal yang wajar, hal ini harus jelas kalau memang isteri itu yang tidak bisa melahirkan, suami pun harus bisa menerima kenyataan  dirinya juga karena ada kekurangan. Namun, tidak boleh sembarang memvonis isteri secara langsung tidak memiliki keturunan tanpa adanya pemeriksaaan secara lanjut dari dokter. Ataupun bila isteri itu sakit, menghargai dirinya dengan tidak menelantarkan, mencari pendamping hidup untuk melayani sebab dalam sejarah hidup awal kisah kejadian Hawa karena Allah Maha Pengasih menciptakan  dan sayang kepada Adam. 

Rasulullah SAW tidak menbiarkan Fatimah dimadu dengan perempuan lain, karena bila hati Fatimah terluka, maka Rasulullah SAW pun akan bersedih. Meskipun Rasulullah tidak mengharamkan poligami, Ali tetap tidak memadukan Fatimah. Kemudian, pada saat Khadijah masih hidup, Rasul tidak berpoligami. Selama 26 tahun Rasulullah bersama Khadijah penuh suka dan duka dalam perjuangan. Setelah Khadijah wafat, Rasulullah SAW menikahi beberapa perempuan. Pernikahannya tersebut bermaksud untuk membawa misi agama Islam. 

Jikalau berpoligami mengikuti kehidupan dan mencontohi Rasulullah SAW, tentu saja sangat baik, tapi jangan hanya meperturutkan hawa nafsu. Kalaulah berpoligami dengan niat dan tekat untuk solusi  sebelum bertindak, hendaklah berhati hati, sanggupkah daku mengemban tugas serta amanah yang suci. Semoga suami suami hendaklah berhati hati, berpikir matang-matang tentang poligami. Hafnizar T Ben Ali
Share this article :

1 comment:

  1. Adil dalam ayat poligami bukanlah landasan syarat utk berpoligami..perintah utk menikahi dua,tiga atau empat dlm ayat tsb sifatnya adalah mubah,artinya sebuah pilihan yg bila dilakukan tdk berpahala dan bila tdk dilakukan juga tidk berdosa..semntr adil merupkn tuntunan syar'i yg bersft wajib bagi setiap muslim apakh ia berpoligami atau tidk berpoligami...bgtu pemhman sya.

    ReplyDelete

Saran Masukan silahkan Anda kirim. Redaksi amat senang menerimanya.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin