Sabar Menunggu Giliran Berhaji

Juniazi Yahya

Meski tampak sedikit kelelahan, Juniazi Yahya, SAg tetap harus memberikan layanan memuaskan bagi banyak orang. Sehari-hari selama musim pemberangkatan jamaah calon haji Embarkasi Banda Aceh, pria kelahiran Desa Tijue Sigli Kabupaten Pidie 1 Juni 1972 ini selalu dapat dijumpai di Sekretariat Asrama Haji.  Bagi Juniazi, melayani tetamu Allah itu bagian dari ibadah yang bernilai tinggi.

Banyak orang menyangka bahwa ayah tiga putra putri ini sudah naik haji. “Kadang saya jadi terharu, nama saya sering ditulis H. Juniazi Yahya di kartu undangan, padahal saya belum berhaji. Mereka mengira saya sudah berhaji karena setiap tahun mengurus jamaah dan bicara di media massa,” ujarnya saat ditemui di sela-sela kesibukan mengantar jamaah kloter 04 ke bandara SIM.

Juniazi sejak 2008 dipercayakan sebagai Kepala Sub bagian Hukum, dan Humas dan Kerukunan Umat Beragama pada Kantor Kemenag Aceh. Sudah lima tahun ia menjadi Humas Haji Embarkasi Banda Aceh dengan segala suka duka. Ditanya kapan rencana mau naik haji, Juniazi secara polos menjawab kemungkinan tahun depan atau tahun depannya lagi bersama isteri. “Tinggal menunggu giliran, petugas seperti saya pun harus antri sama dengan masyarakat lain,” tambahnya.

Dijelaskan, mengelola jamaah haji dan informasi haji perlu kiat-kiat tersendiri, tidak sama dengan mengelola informasi lainnya. Apalagi sering berinteraksi dengan banyak orang dan berbagai tipe. Jadi harus bersikap sabar dan tidak boleh gampang emosi apalagi marah. Meskipun pihaknya sudah berupaya memberikan yang terbaik, toh ada juga terjadi benturan dan salah paham. Termasuk selama tiga tahun terakhir, panitia tidak lagi memberi kesempatan bertemu antara keluarga dan jamaah pada pagi hari. Mungkin banyak pihak yang merasa kecewa, tetapi tujuannya untuk kebaikan jamaah. 

Lulusan IAIN Ar Raniry ini mengaku banyak suka duka menjadi panitia haji. Terutama selama musim haji, sedikit sekali waktu buat keluarga. Di pihak lain, HP Humas harus hidup 24 jam. Prioritas panitia adalah jamaah terlayani dengan baik. “Profesi Humas Haji butuh seni, apalagi sering berhubungan dengan insan pers,” pungkasnya.

Pria yang punya hobi menulis dan suka jalan-jalan ini berharap penyelenggaraan haji tahun ini dapat berjalan lancar. Ia juga berharap doa kaum muslimin agar tahun depan ada giliran untuk menunaikan rukun islam kelima bersama isterinya. Wartawan Gema Baiturrahman 'non aktif' ini baru tahun 2012,  menunaikan ibadah haji pada kloter terakhir. Ia berpesan, ummat diminta untuk membantu media dakwah satu-satunya di Aceh ini. (Gbo-Bas)