Headlines News :
Home » » Hafidh Tidak Hanya di Bulan Ramadhan

Hafidh Tidak Hanya di Bulan Ramadhan

Written By MAHA KARYA on Monday, October 1, 2012 | 10/01/2012

DR. Iskandarsyah Madjid, SE, MM, 
Ketua Pengurus Koperasi Darul Mizan 
Pembantu Dekan IV Fakultas Ekonomi.

Bagaimana Anda melihat pemberdayaan ekonomi yang dilakukan pemerintah terhadap hafidz?
Menurut saya belum banyak terlihat artinya sekarang banyak di Aceh hafidz Al-Quran tetapi tidak terorganisir dengan baik. Contoh paling  sa bahas simple untuk menjadi seorang imam itu harus hafidz ternyata tidak semua masjid imamnya hafidz artinya belum tersosialisasi dengan baik. Ini belum kita bahas masalah ekonominya tetapi masalah kemanfaatan dengan keberadaan hafidz dan masih sangat sedikit program-program yang sudah sangat serius sampai kepada hafidz Al-Quran. Kalau dibandingkan dengan daerah lain di Jawa yang sangat serius seperti ustadz-ustadz yang sudah popular mereka di sana punya program hafidz Al-Quran. Banyak orang melakukan itu di Aceh kalau secara umum bisa dikatakan belum. Sebenarnya kemanfaatannya belum tampak.

Ada tidak trik agar pemerintah tertarik untuk membuat program yang bermanfaat untuk para hafidz?
Itu butuh proses dan semuanya ada tahapannya. Pertama harus dimulai diperbanyak sekolah-sekolah atau tempat-tempat yang bisa melahirkan hafidz, kemudian di masjid-masjid. Kita harus ikuti syarat-syarat kenapa tidak hafidz jadi imam di masjid tidak hanya bulan suci Ramadhan saja. Masalah pemberdayaan ekonomi sebenarnya itu akan menyusul. Sama seperti orang lain walaupun dia hafidz juga bisa saja dia punya pekerjaan lain baik sebagai pengusaha, PNS dan lain-lain. Saya pikir itu bukan masalah yang sangat sosial karena itu sama saja dengan orang lain. Tetapi bagaimana kemanfaatannya yang belum terlaksana dengan baik.

Apa yang harus di lakukan agar para hafidz juga banyak terlahir di Aceh dan ekonominya pun juga bagus?
Saya pernah mengusulkan mulai dari sekolah formal misalnya di terapkan di sekolah dasar itu hafalan tiga surat pendek untuk masuk sekolah dasar. Selama SD terus di pelajari dan dicicil terus hafalannya sampai kelas enam. Masuk SMP dan SMA begitu juga hingga sampai kuliah sudah bisa menghafal Al-Quran. Tetapi itu tidak dilakukan. Kalau kita mencanangkan seperti itu akan melahirkan banyak hafidz.

Masalah ekonomi beda artinya selain daripada ilmu menghafal Al-Quran ini juga dia di didik untuk ilmu duniawi tergantung bidang-bidangnya. Bisa saja hafidz Al-Quran itu Insinyur, guru, dosen dan lain-lain. Saya pikir itu tidak akan berpengaruh dari sisi pekerjaan atau ekonomi tidak ada masalah. Kalau kita beda-bedakan akan timbul kecemburuan sosial. Jangan mentang-mentang hafidz atau di bidang agama tidak bisa mencari rezeki di tempat lain. Itu hal yang salah. Tetapi peluang untuk mengembangkan ekonomi sebenarnya jaminannya lebih besar. Seorang hafidz Al-Quran bisa menjadi contoh yang sangat baik untuk orang lain. Karakter seorang hafidz sangat menentukan dalam hal apapun. 

Ada tidak usaha antar para hafidz dalam hal memenuhi kebutuhannya?
Kalau hafidz saya belum dengar ada usaha tetapi kalau mungkin yang lain ada. Sebenarnya kalau mereka mau buat usaha bisa juga yang mampu memenuhi hidupnya. Karena usaha juga ibadah. Kita tidak musti harus tergantung dengan pemerintah, tetapi bisa berpikir bagaimana bisa menciptakan para hafidz tetapi tidak hanya menghafal Al-Quran, tetapi juga bisa memahami apa makna. Jadi kita bisa berharap ada action dari para hafidz. Tidak hanya wacana saja yang dibahas. Secara mental apapun itu kita belum dipersiapkan dengan baik. Jika mental sudah benar semua pasti akan menyusul.

Kenapa para hafidz hanya muncul di bulan suci Ramadhan saja sepertinya sudah tradisi?
Bulan puasa itu menjadi bulan klimaksnya para anak yatim dan hafidz atau mereka dijadikan objek. Bisa dikatakan menjadi jual beli. Secara anak yatim buka puasa bersama, diberikan santunan, tetapi tidak ada program yang disekolahkan, diberi beasiswa hingga selesai. Disekolahkan menjadi hafidz. Kalau hafidz jika pandai hanya beberapa juz kesempatan bulan suci ini diundang kemudian dibayar. Terlepas itu tidak ada. Coba canangkan setelah bulan suci setiap masjid hafidz itu jadi imam besar di masjid tetapi bagi yang bisa mengerti makna

Saran untuk kemajuan para hafidz tidak hanya dalam hal menghafal tetapi dalam bidang ekonomi juga?
Kita semua punya peran terutama pemerintah. Bagaimana menciptakan banyak hafidz yang muda tidak hanya pintar menghafal tetapi bisa memaknai hafalan tersebut dan actionnya jelas. Struktuk dan infrastrukturnya dibangun. Peran masyakat bagaimana menerima hafidz secara utuh tetapi itu juga ada tempat-tempatnya. Hafidz itu bukan orang minta sedekah. Hafidz itu adalah orang dimana kita meminta rujukan. Salah satu syaratnya bisa jadi imam dan mengerti tentang agama. Tidak hanya yang hafal satu atau dua ayat langsung dikatakan hafidz. 

Kita berharap para hafidz bisa menurunkan ilmu kepada yang lainnya dalam masyarakat. Mainkan peran masing-masing dalam hal ini. Jangan hanya kita berpikir hafidz itu hanya bisa menghafal Al-Quran saja sehingga populernya hanya di bulan Ramadhan saja setelah itu hilang. Seperti artis sebulan saja.
Tetapi jika dinilai hafidz itu hanya yang hafal beberapa juz saja, hingga akan muncul hafidz karbitan yang baru-baru hafal. Kekuatan hafidz itu tidak hanya sebatas menghafal. Ilmu agama itu luas sekali. Jadi dia harus punya wadah untuk mengembangkan ilmunya atau belajar. Komunitas itulah kita hidupkan. Maka ikatannya akan lebih kuat karena semua berkumpul dalam satu wadah dan pemerintah perlu mendukung hal ini. Kadang kita hanya suka cavernya saja sifatnya sementara. Sesudah itu menghilang. Kalau dalam bidang ekonomi tidak hanya jadi hafidz pun bisa mengembangkan ekonominya apalagi jadi hafidz lebih terbuka luas pintu rezekinya. Dan yang jadi hafidz juga banyak orang-orang sukses. Jadi kalau ekonomi itu dia akan menyusul yang penting sikap kita benar. (Gbo-Eri)
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin