Headlines News :
Home » » Kronologis Kematian Putri Versi Ibrahim Latif

Kronologis Kematian Putri Versi Ibrahim Latif

Written By MAHA KARYA on Wednesday, October 24, 2012 | 10/24/2012

Senin 3 September 2012 sekitar pukul 3.00 wib dini hari, kami mendapat laporan dari masyarakat bahwa di Lapangan Merdeka Langsa cukup banyak pelaku mesum, diantaranya anak-anak di bawah umur. Ada juga penikmat miras dan maksiat lainnya. Lalu masyarakat menelepon anggota WH.  Selanjutnya anggota WH memberitahu saya. Saya katakan, supaya mereka terus bergerak melakukan operasi. Saya menyusul mereka tepat pukul 3.00 wib.

Rupanya masyarakat yang menelepon kami sudah menangkap Putri Eliana, sementara yang lain pada lari semua. Putri dinaikkan ke atas mobil patroli WH.  Bersama Putri ada kawannya satu lagi, Intan Baiduri. Intan dibawa lari oleh masyarakat. Dia pikir masyarakat telah menyelamatkan dia  dari tangkapan WH, padahal masyarakat membawanya ke kantor WH/Dinas Syariat. 

Pukul 3.30 wib saya tiba di kantor. WH sudah memeriksa mereka. Ada lagi dua anak laki-laki yang masih SMA juga diperiksa. Lalu saya proses dan melakukan pembinaan, supaya mereka bisa dibawa pulang oleh keluarga. Dua anak laki itu tidak saling kenal. Mereka hanya duduk-duduk saja di Lapangan Merdeka. 

Katanya dari Pereulak, karena sudah kemalaman dan singgah di Lapangan Merdeka. Ketika mereka lagi duduk-duduk itu, datang Putri memeluk anak laki-laki itu. Dari hasil pemeriksaan memang benar mereka tak saling kenal dan tak pernah melakukan kesalahan. Kami telepon orang tuanya supaya dijemput dan pulang ke rumah setelah mereka menanda-tangani surat pertanyatan.

Sementara Putri dan Intan terus kami periksa secara intensif. Intan mengaku setiap malam keluar rumah, sampai pagi hari baru pulang. Setiap “diambil” oleh laki-laki sekali “main” Rp 200 ribu. Itu pengakuan dia. Malam itu pun 19/10 kita lakukan razia, Intan masih berkeliaran di seputar Lapangan Merdeka. Kami kejar tak dapat. 

Putri yang jadi pokok masalah, ia tak mengaku “menjual diri”. Tapi dia mengatakan, sudah sering melakukan “perbuatan itu” dengan pacarnya. Dan pacarnya telah berkhianat, sehingga dia keluar malam. Ia merasa frustasi karena dikhianati pacar.

Pada pukul 10.30 wib kami serahkan mereka kepada keluarga. Sebenarnya bisa lebih cepat lagi kita serahkan, tapi orang tua Putri tak datang. Mereka broken home. Ibu Putri di Malaysia, ayahnya katanya dalam kondisi sakit. Begitu juga dengan Intan, ibunya sudah bercerai. Maka kami panggil keuchik tempat Intan tinggal dan Putri kami panggil Makciknya. Rumah Makcik Putri diketahui oleh anggota WH dan menjemputnya. 

Saya katakan pada Makciknya Intan, ibu boleh tanyai saja pada Putri, apa yang telah dia lakukan sehingga dia samapai di kantor WH/Dinas Syariat. Putri bisa jelaskan sendiri, sebab jika kami yang jelaskan dianggap telah menambah-nambahinya. Ketika itu, Putri mengatakan, selalu keluar malam, tapi tak menjual diri. “Tapi saya sering melakukan itu dengan pacar saya. Pacar saya telah berkhianat.” 

Makcik Putri bernama Jasmina Wati,  marah dan bermaksud memukul Putri. Saya katakan, jangan! Persoalanya diselesaikan nanti. Lalu kami buat surat pernyataan, bahwa dia tak mengulangi lagi perbuatannya. Dan pukul 10.30 wib Putri kami lepaskan pulang. 

Dengan itu saya kira persoalannya sudah selesai. Kami hanya melakukan pembinaan dan kami kembalikan mereka kepada keluarga, apalagi itu anak di bawah umur. Keduanya masih usia 17 tahun. Tapi pekerjaannya bukan anak di bawah umur lagi. Ternyata, malam Jumat 6/10 kami mendapat kabar, Putri telah gantung diri di rumahnya di Desa Aramiah Kota Langsa. 

Nah, sekarang, apa hubungannya dengan WH dan Dinas Syariat Islam? Kata Kak Seto ada penekanan  dari polisi syariah, lalu saya jawab, tak ada hubungannya dengan kita. Dia bunuh dini sudah selang empat hari dari pembinaan WH. Tak ada penekanan-penekanan. Dan dia bunuh diri jangan dikaitkan dengan syariat Islam. Bagi kita sangat menyakitkan penalaian Kak Seto yang mengaitkan Putri bunuh dini dengan syariat Islam. Tak ada kaitannya itu. (abu) 
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin