Usai Wisuda Mau ke Dayah

Fachri Nasri

Berbeda dengan kebanyakan para wisudawan yang berharap dapat pekerjaan sebagai pegawai negeri atau swasta, namun bagi Fachri Nasri usai wisuda pada Sekolah Tinggi Penyuluhan (STPP) Saree jurusan Peternakan, Kamis (30/8) justru mau ke dayah memperdalam ilmu agama. 

Menurut anak kedua dari tiga bersaudara kelahiran Langsa 2 Desember 1989 dari pasangan Nasruddin dan Syarifah Aisyah ini, penguasaan ilmu dunia saja belum cukup bekal seseorang meraih kebahagian dunia akhirat. Fachri memang alumni  MAN, sehingga ia telah memiliki dasar-dasar agama, tinggal memperdalam lagi dengan kitab-kitab yang diajarkan di dayah. “Setamat dari STPP saya berpikir akan ada rintangan kehidupan budaya dan pola pikir non muslim yang akan dihadapi, sehingga dirasa perlu untuk membentengi diri dalam menghadapinya,” tukasnya. 

Saat ini  tambah Fachri, tidak sedikit pemuda yang mulai meninggalkan budaya islam. Bahkan sering kita dengar sebutan kuno bagi mereka yang berbusana islami. Sangat disayangkan jika mereka mulai apatis  dengan kehidupan islami. “Ini merupakan pergeseran  budaya islami yang tanpa kita sadari  semakin lama semakin tersisih dan merupakan wujud dari tingkat pemahaman dan pengamalan syariah”, ujarnya. Berdasarkan hal tersebut, solusi yang dapat dilakukan adalah melalui pendidikan agama agar seseorang dapat membentengi  diri dari apa-apa yang tidak diridhai Allah.

Di samping itu, peran orang tua sangatlah penting dalam meningkatkan pemahaman agama pada mereka agar mereka tahu, mau dan mampu menjadikan syariah islami sebagai pola hidup mereka. 

Pada hari wisuda yang dihadiri pejabat Pusat, Fachri dipercayakan mewakili para wisudawa untuk menyampaikan sambutan. Dalam pesannya ia berharap agar STPP tidak ditutup tahun ini mengingat lembaga ini telah berperan besar dalam mencetak para penyuluh yang siap membangun pertanian Aceh khususnya dan Indonesia umumnya.  Basri A. Bakar