Headlines News :
Home » » Pintu Hati Mesti Selalu Terbuka

Pintu Hati Mesti Selalu Terbuka

Written By MAHA KARYA on Saturday, August 25, 2012 | 8/25/2012

Pada akhirnya, kita memasuki bulan Syawal. Idul Fitri kita lalui dengan suka cita pada 1 Syawal lalu. Terlepas dari berbagai paham yang melaksanakan Idul Fitri pada Sabtu, Minggu atau Senin lalu, umat Islam memasuki gerbang Syawal dengan saling memaafkan. 

Idul Fitri dilaksanakan setelah sebulan berpuasa. Apa tujuan berpuasa selama Ramadhan? Hanya satu menjadi manusia bertaqwa sebagaimana termaktub dalam Quran. Bagaimana bentuk manusia bertaqwa? Terjadi perubahan sikap yang lebih baik. Kebiasaan-kebiasaan selama Ramadhan terus berlanjut pada bulan selanjutnya. Setiap manusia punya kesalahan. Kemudian memperbaikin kesalahan agar tidak terjadi lagi.

Lulusan kampus Ramadhan yang andal akan menghasilkan manusia-manusia pekerja ikhlas. Tidak mengharapkan pujian warga dan sebagainya. Semua dipersembahkan untuk memperoleh ridha Allah. Perihal perjalanan manusia dari rahim hingga ke liang kubur, saya ingat roda kehidupan manusia seperti sebuah buku.

Diawali dari sampul depan buku yang memperlihatkan tanggal dan tempat lahir hamba Allah. Sedangkan sampul belakang buku menunjukkan tanggal kematian dan di mana serta di mengapa meregang nyawa. Di sampul depan dan sampul belakang buku sudah ditulis kapan manusia lahir dan menjemput ajal. Tidak ada yang tiba-tiba terjadi. Semua sudah terukir sejak dalam kandungan. 

Setelah manusia menghirup udara pada detik pertama lahir, makaa kita sudah membuka lembaran demi lembaran. Apa yang kita lakukan adalah lembaran hidup. Jika kita berbuat baik kepada setiap makhluk Allah dari manusia, tumbuhan, binatang, alam lingkungan dan lain-lain, maka semakin banyak lembaran yang kita buka. Sebaliknya, kita hanya lakukan untuk diri sendiri, maka catatan harian itu hanya beberapa baris saja. Belum tentu mencapai satu halaman. 

Wal hasil, ada buku yang berjilid-jilid dan tebal karena aktif dalam aktivitas sosial dan ibadah. Tidak asyik berhaji setiap tahun karena hartawan yang dermawan itu memberi peluang kepada saudara, jiran untuk berhaji. Maka semakin tebal isi buku itu karena dia aktif bergerak. Secara sunatullah, manusia mesti bergerak sebgaimana bumi yang selalu bergerak. Buku tebal atau tipis tergantung apa yang kita semai selama hayat di badan.

Tidak ada manusia yang sempurna. Selalu ada halaman yang kosong atau hitam karena kesalahan yang tanpa disadari atau sengaja dilakukan. Sebelum manusia tutup usia, maka selalu ada halaman kosong yang bisa kita coret.  Setiap hari adalah halaman baru. Terserah pemilik buku mau ditulis dengan apa. Seburuk apapun masa lalu akan tetap tersimpan dalam buku tersebut. 

Pintu tobat serta membuka pintu hati merupakan kunci mengisi lembaran-lembaran menuju hal yang lebih baik. Terlalu larut dalam kegelapan di masa lalu akan menyebabkan kita terjebak untuk bergerak pada masa kini dan depan.  

Begitulah roda  kehidupan manusia. Selalu ada kesalahan yang dilakukan setiap saat. Setiap manusia selalu ingin mengisi halaman bukunya dengan sebaik-baiknya. Kita tidak perlu menunggu Idul Fitri atau Idul Adha untuk memohon maaf pada rekan karena kesalahan yang kita lakukan. Demikian juga, kita tidak perlu menunggu di akhir halamam buku untuk bertobat. Kita tidak tahu, apakah semenit lagi kita masih bisa mencoret halaman buku?

Akhirukalam, bersamaan dengan Idul Fitri, izinkan saya memohon maaf kepada pembaca Pintu pagar rumah bisa saja tergembok karena sesuatu hal. Namun yakinlah pintu hati kita mesti selalu terbuka 24 jam untuk meminta dan menerima maaf.Murizal Hamzah
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin