Headlines News :
Home » » Mendidik Anak Taat Syariah

Mendidik Anak Taat Syariah

Written By MAHA KARYA on Saturday, August 25, 2012 | 8/25/2012

Dr. H. Sofyan A. Gani
Setiap orang tua tentu mendambakan anak mereka cerdas dari segi intelektual dan terpuji dari segi sikap dan perilaku serta taat pada perintah agama. Namun, keinginan tersebut tidak mudah untuk diraih tanpa persiapan dan langkah-strategis yang ditempuh baik di rumah, sekolah dan lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang.

Tidak pernah kita bayangkan sebelumnya bahwa kejadian di  Amerika dan Eropa dapat diakses atau diperoleh anak kita dalam hitungan menit di kamarnya melalui perangkat teknologi yang  canggih seperti laptop dan HP. Artinya apa, orang tua hampir tidak mampu mengontrol apa yang bisa dan yang tidak untuk dibaca, didengar,  dan dilihat oleh putra putri  mereka. Hanya kekuatan pribadi anak yang dilandasi oleh moral agama yang mampu menyaring informasi mana yang boleh dan mana yang tidak untuk di akses. 

Di samping itu, kemajuan teknologi dan mudahnya berinteraksi dengan dunia luar berdampak pula pada perubahan pemikiran dan perilaku  pada kita semua termasuk anak. Perilaku yang dulunya dilarang dan tidak boleh menurut agama,  pelan-pelan bergeser  menjadi samar-samar, dan kemudian menganggap biasa saja  tanpa merasa bahwa itu adalah dosa.  Kondisi ini menjadi tantangan buat kita semua terutama orang tua dan sekolah.

Peran Sekolah
Aceh sebagai Negeri Syariat dan ditunjang dengan keistimewaan dalam bidang pendidikan seharusnya memiliki model pendidikan dan sekolah yang mampu menawarkan contoh bagaimana mendidik anak  agar cerdas secara intelektual dan  taat pada syariah.  Dengan kata lain,  institusi  pendidikan yang ada harus mampu mendidik dan mempersiapkan  anak   menjadi pribadi-pribadi yang penuh tanggung jawab pada diri sendiri  dan sosial di samping mampu menjadikan mereka peka (sensibility) terhadap lingkungan sekaligus memunculkan sikap dan perilaku  yang memahami hikmah hidup serta mengenal penciptanya. Dayah modern dan sekolah berasrama mungkin menjadi alternatif, tapi kalah dalam jumlah dan tidak terjangkau secara ekonomi oleh sebagian besar  masyarakat Aceh. 

Dalam kontek sekolah umum, keserasian antara kurikulum dan masyarakat sekolah merupakan tuntutan  utama untuk pencapaian tujuan tersebut.   Perpaduan antara materi yang diajarkan dengan kondisi keseharian  di dalam lingkungan sekolah harus nampak nyata.  Dengan kata lain, siswa tidak hanya belajar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, tetapi juga dapat melihat,  merasakan, dan mencontoh berbagai hal dari guru dan sahabat mereka.  Untuk itu, sekolah/ madrasah harus sangat siap  menerapkan sejumlah aturan untuk dipatuhi oleh masyarakat sekolah dan menetapkan ukuran (indikator) untuk dicapai anak pada kelas dan level pendidikan terkait dengan moral dan agama. Untuk anak SD/MI, sebagai contoh,  mereka harus mahir  membaca Al Quran  tamatan level sekolah ini. 

Keluarga dan Lingkungan
Kesibukan orang tua dalam meniti karir dan mencari nafkah bukan berarti tanggung jawab mendidik anak diserahkan ke pembantu atau ke sekolah.  Tanggung jawab pembentukan moral,  karakter, dan akidah menurut Islam tetap menjadi tanggung jawab orang tua. Hal ini sangat jelas dikatakan oleh Rasulullah saw: “ Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi. (HR al-Bukhari)”. 

Salah satu upaya untuk menjadikan anak  taat pada syariah atau ajaran agama orang tua perlu  mendididik dan membesarkan mereka dengan cara: 1) menumbuh kembangkan pribadi anak supaya cinta kepada Allah, 2) mengajar mereka untuk mengidolakan pribadi Rasulullah, 3) membiasakan mereka menghafal, membaca, dan memahami al-Quran, 4) menanam kebiasaan beramal untuk meraih surga dan kasih sayang Allah, 5) memberi teladan  dalam beribadah dan beramal salih, 6)  mengajar secara bertahap hukum-hukum syariah sebelum usia baligh, 7) mengajak dan membiasakan mereka meramaikan  mushalla, masjid,  dan tempat  pengajian, dan 8)  mengajarkan mereka supaya bertanggung jawab terhadap kewajiban-kewajiban untuk dirinya, keluarganya, lingkungannya, dan agamanya.   

Dengan kata lain, orang tua harus mampu memenuhi hak-hak  anak seperti digambarkan di atas sebelum menuntut  dari mereka menjadi anak yang santun, patuh, taat beribadah, dan berbagai tuntutan positif lainnya. Sangat tidak mungkin kita dapat memetik buah segar dari kebun sendiri kalau pohon tidak ditanam, dirawat, dan dijaga dengan baik. Membiarkan anak tumbuh tanpa perhatian penuh  dari orang tua,  terabaikan di sekolah dan lingkuangan  selain berdosa menurut  agama,  juga menjadi mimpi buruk  buat semua  terutama orang tua apabila mereka bermasalah saat remaja dan dewasa. 

Untuk itu, perpaduan pendidikan keluarga, sekolah, dan lingkungan  yang saling mengisi dan melengkapi merupakan model pendidikan idaman. Dengan demikian, cita-cita agar masyarakat Aceh menjadi masyarakat Islami yang taat  syariah akan terujud.   Taat syariah tidak cukup dengan himbauan, aturan,  dan sangsi, tetapi lebih dari itu diperlukan program dan kegiatan untuk  mempersiapkan dan menyadarkan semua kalangan terutama generasi muda agar  patuh dan cinta pada agama dengan segala aturannya. 
Penulis,  Dosen FKIP UNSYIAH, Banda Aceh
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin