M. Adli Abdullah, S.H., M.CL.
Sebenarnya apa masalah mendasar yang terhadap etnis Rohingya itu?
Pemerintah Burma tidak mengakui keberadaan etnis muslim Rohingya. Kondisi ini diperparah pada saat pihak ultranasional di bawah pimpinan Jendral Ne Win pada tahun 1962 dan mulai membagi penduduk di provinsi Arakan berdasarkan agama. Rakhine yang beragama budha dianak emaskan sedangkan Rohingya beragama Islam dianaktirikan dan semakin parah pada tahun 1982. Junta mengeluarkan undang-undang kewarganegaraan yang tidak mengakui etnis muslim Rohingya sebagai warga negara Myanmar. Padahal Rohingya penduduk asli Arakan dan di-Islamkan pada tahun 788 M oleh pedagang Arab. Baru pada abad ke 11 Masehi penganut Budha Theravada menguasai Arakan. Tetapi kehidupan muslim Budha tidak banyak masalah hidup secara damai sampai kaum junta menguasai Myanmar dan mulai mengusik kehidupan harmoni di Arakan.
Berapa perkiraan jumlah muslim Rohingya saat ini?
Sekarang etnis muslim Rohingya tinggal sekitar 800.000 orang dari 3 juta orang sebelumnya dan penduduk sekarang berkumpul di enam kabupaten (township) dari sebelumnya penduduk muslim menguasai 17 kabupaten di Myanmar. Dan pemerintah Burma menuduh mereka pendatang gelap di Arakan padahal mereka sudah beranak pinak di sana berabad-abad sebelumnya.
Kondisi terkini yang Anda ketahui?
Kondisi muslim Rohingya sekarang menurut laporan UNHCR adalah etnis minoritas yang paling teraniaya di dunia, di negara sendiri mereka dianggap orang Bangladesh dan di Bangladesh mereka dianggap orang Burma. Padahal etnis Rakhine yang mendiami Bangladesh diakui sebagai warga negara Burma karena mereka memeluk agama Islam.
Kondisi sekarang, sejak tanggal 10 Juni 2012 telah diterapkan hukum darurat di Arakan. Sejak berlaku undang-undang darurat ini, akses etnis muslim Rohingya terhadap makanan, shelters, perubahan dan bantuan kemanusiaan lainnya sangat terbatas. Bantuan yang diberikan oleh NGO harus melalui saluran pemerintah dan bantuan ini sedikit mengalir ke etnis Islam Rohingya tetapi banyak mengalir terhadap etnis Budha Rakhine yang dianak-emaskan oleh pemerintah Myanmar.
Penyebabnya?
Komplik terbaru ini dimulai pada tanggal 28 Mei 2012, ada tuduhan terhadap 2 orang etnis muslim Rohingya memperkosa wanita Budha Rakhine. Tetapi para analis menyakini kasus ini hanya rekayasa junta militer Myanmar. Akibatnya pada tanggal 3 Juni 2012 orang jamaah tabligh secara brutal disalib di kawasan Taung Gok. Dan pada tanggal 8 Juni 2012 kaum muslimin di Maung Daw berdo’a untuk korban jamaah tabligh ini, langsung aparat keamanan menembak para jamaah Jumat. Setelah itu etnis Rakhine yang diback up oleh aparat kemanan membakar masjid, Quran, bahkan masjid bersejarah di Akyab dan Maungdaw rata dengan tanah.
Sampai hari ini pembakaran rumah kaum muslimin Rohingya, mengeksekusi paksa harta kekayaan etnis Rohingya, dan pemerkosaan terhadap gadis-gadis muslim Rohingya terus terjadi tanpa ada pembelaan dari para pegiat HAM.
Bagaimana seharusnya sikap negara-negara muslim untuk Rohingya?
Sekarang yang sangat perlu dilakukan ada dua hal, yaitu tekanan diplomatik terhadap pemerintah Myanmar, baik oleh negara muslim seperti Indonesia, Asean UN, sehingga pemerintah Myanmar merubah kebijakan terhadap etnis muslim Rohingya. Dan mereka diakui punya hak hidup yang sama dengan etnis-etnis lain yang ada di Myanmar. Bantuan kemanusiaan terus digiatkan agar mereka dapat bertahan hidup dari sekatan ekonomi yang dimainkan oleh etnis Rakhine yang didukung oleh Junta Militer Myanmar.
Bahkan kondisi sekarang etnis muslim tiap hari ada korban eksekusi oleh etnis Rakhine tanpa ada balasan. Bahkan untuk kain kafan pun tidak ada maka dikifayahkan menurut apa adanya. Untuk menghentikan kebrutalan ini tekanan internasional, kunjungan diplomatik dari negara-negara atau lembaga internasional akan mengurangi kebrutalan terhadap etnis muslim di sana. (eriza)
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !