“Sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu maka anggaplah ia sebagai musuhmu karena syetan itu hanya mengajak golongan supaya menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al Fathir: 6).
Bagi kebanyakan orang ulat bulu sangat menjijikkan bahkan menakutkan. Tapi tahukah Anda kalau masa hidup seekor ulat ini ternyata tak lama. Pada saat nanti ia akan mengalami fase dimana ia harus masuk ke dalam kepompong selama beberapa hari. Setelah itu ia pun akan keluar dalam wujud lain yakni seekor kupu-kupu yg sangat indah.
Semua itu berjalan melalui suatu proses perubahan yang sudah diatur dan aturan pun ditentukan oleh Allah baik dalam bentuk aturan atau hukum alam maupun berdasarkan hukum yang disyariatkan kepada manusia yakin Al Qur’an dan Al Hadits.
Jika proses metamorfosa pada ulat ini diterjemahkan ke dalam kehidupan manusia maka saat dimana manusia dapat menjelma menjadi insan yang jauh lebih indah momen yang paling tepat untuk terlahir kembali adalah ketika memasuki Ramadhan. Saat kita masuk ke dalam ‘kepompong’ Ramadhan, dengan segala aktivitas yang sesuai dangan ketentuan-ketentuan metamorfosa dari Allah maka akan mendapatkan hasil yang mencengangkan yakni manusia yg berderajat muttaqin yg memiliki akhlak nan indah dan mempesona.
Inti dari ibadah Ramadhan memang melatih diri agar kita dapat menguasai hawa nafsu. Selama ini mungkin kita merasa kesulitan dalam mengendalikan hawa nafsu. Hal ini karena selama ini pada diri kita terdapat training lain yg ikut membina hawa nafsu kita ke arah yang tak disukai Allah. Dialah syetan laknatullah yg sangat aktif mengarahkan hawa nafsu manusia.
Kita bersyukur karena pada bulan Ramadhan ini Allah mengikat erat syetan terkutuk sehingga kita diberi kesempatan untuk bisa melatih diri mengendalikan hawa nafsu kita. Jika hawa nafsu sudah bisa kita kendalikan maka ketika syetan dilepas kembali mereka sudah tunduk pada keinginan kita.
Mari kita perbaiki segala kekurangan dan kelalaian akhlak kita sebagai tamu Allah karena tak mustahil Ramadhan tahun ini merupakan Ramadhan terakhir bagi kita. Semoga setelah ‘kepompong’ Ramadhan ini kita masuki kita kembali pada ke-fitri-an bagaikan bayi yang baru lahir. Sebagaimana seekor ulat bulu yang keluar menjadi seekor kupu-kupu nan teramat indah dan mempesona. (Ir. Basri A. Bakar, M.Si)
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !