Kaum muslim Rohingya terus menderita, setelah beberapa minggu berturut-turut aksi pembunuhan massal, pengusiran dan pembersihan etnis Rohingya di Myanmar. Kelihatannya, ada konspirasi untuk melenyapkan keberadaan kaum muslim di Myanmar karena laporan Amnesty International yang diterbitkan pada 19 Juni tentang apa yang terjadi di Myanmar tidak diliput oleh media, apakah kita warga muslim Cuma bisa jadi penonton?.
Ketua IKAT Aceh M. Fadhil Rahmi, Lc, menyampaikan keprihatinan kita kepada mereka, yang paling minim kita berbuat kepada mereka adalah mengirimi doa kepada saudara kita sesame muslim, dan kami IKAT Aceh berpikir untuk menggalang bantuan baik berbentuk apapun yang diperlukan oleh mereka, artinya apa yang bisa kita buat kepada mereka akan kita berbuat atau hal-hal lain yang bisa kita bantu untuk mereka
Bantuan kita ini akan kita kirimkan melalui Alumni Timur Tengah yang ada di Jakarta, mungkin bisa saja melalui Pemerintah Aceh, kalau seandainya pemerintah Aceh ada pengiriman bantuan, dan mungkin dengan Ormas-Ormas yang mau mengirimkan bantuannya ke Rohingya, tutur Fadhil.
Ia menambahkan, Saya sangat menyayangkan membisu para Aktivis HAM, dan kita sangat menyesalkan itu, mengapa ketika yang terkena itu Muslim mereka itu diam, itu satu hal yang kita sayangkan, walaupun secara riil kita tidak mengetahui, faktor apa yang terjadi disana dan sebanyak mana muslim yang dibantai disana, walaupun yang dibantai itu satu keluarga dan 100 orang tetapi soladaritas kita tetap ada baik sesame manusia ataupun sesame muslim, tapi jika yang kena itu nonmuslim mereka para Aktivis HAM bertoa-toa.
Sementara itu KAMMI Aceh Faisal Qasim, S.H juga mengatakan keprihatinannya kepada Rohingya, yang pertama ini bentuk soladaritas kita terhadap mereka, baik secara manusia tanpa memandang suku dan ras dan yang kedua juga sesame muslim, kita melihat mereka pada hari ini ada yang dibantai, dibunuh dan hak-hak mereka dihilangkan, hak untuk hidup, hak untuk bermasyarakat dan malahan hak untuk menikah, oleh karena itu kami dari KAMMI Aceh melakukan soladaritas dari 2 faktor tersebut, disamping sesame manusia juga sesame muslim secara khususnya.
Beberapa hari yang lalu kita melakukan aksi soladaritas, yang itu ingin kita tunjukkan kepada dunia internasional, masyarakat Indonesia secara khusunya serta masyarakat Aceh umumya dan pada hari ini kita coba melakukan penggalangan dana sebagai bentuk bantuan riil kita berikan kapada mereka, bahwa informasi yang kita dapatkan pada hari ini mereka sangat membutuhkan uluran tangan dari kita, bantuan secara riil inilah yang akan kita salurkan, tuturnya.
Dana yang kita kumpulkan akan kita kumpulkan ke KAMMI pusat dan nanti KAMMI pusat yang akan menyalurkan ke ACT (Aksi Cepat Tanggap), ACT sendiripun sudah menyalurkan bantuan kesana, dan aksi penggalangan dana untuk rohingya ini sedang dilakukan oleh KAMMI seluruh Indonesia, sebagai tanda peduli kita kepada saudara kita disana, lanjut faisal.
Suatu ironi terjadi pada aktivis HAM, tapi kita tidak boleh berburuk sangka pada mereka, mereka mungkin belum bergerak, karena yang kita lihat terjadi tragedi manusia disana, kalau berbicara tentang HAM yang terjadi di Rohingya, sudah lebih dari HAM lah, kita berharap tidak dari kalangan HAM juga semua kita, bahwa memandang HAM itu secara subjective, karena jangan memandang dari satu sudut saja, dan kita mengimbau kepada seluruh para dermawan agar sudi kiranya member bantuan kepada mereka, walaupun hanya doa yang kita kirimkan untuk mereka, tegas Faisal.
Ketua UKM FOSMA Unsyiah, Ikhwan Noviandi, aksi yang kami lakukan karena mengingat dari hadits nabi, karena kita sesame muslim adalah bersaudara dan juga solidaritas kita sesame manusia, karena kita lihat selama ini banyak aktivis HAM diam, ketika yang kena itu muslim, dan jika yang terjadi pada mereka yang nonmuslim, mereka akan cepat menanggapi dan kita coba memfasilitasi supaya HAM itu adil untuk ditegakkan.
Bantuan yang kita berikan berbentuk dana, karena mengingat kita terlalu jauh dengan dan berbentuk paket barang sangat sulit untuk kita salurkan, dan dana itu akan kita berikan langsung kepada penduduk Rohingya yang masih tinggal disana dan kalau untuk warga Rohingya yang tinggal dipengungsian daerah lain itu sudah ditangani oleh Negara itu sendiri dan bantuan dana ini akan kita salurakan secepatnya, dana yang terkumpul pada hari sabtu (04/08) sebanyak ± Rp. 5.000.000 dan kita masih menuggu uluran tangan dari donator lain, kita siap menapungnya untuk menyalurkan bantuan tersebut, tutup mahasiswa Fakultas Ekonomi. Enda Kariadi
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !