Kekerasan yang terjadi terhadap muslim Rohingya, saat ini menjadi perhatian Umat Muslim di Dunia, di Banda Aceh Kesatuan Mahasiwa Muslim Indonesia (KAMMI ) Aceh, melakukan Unjuk rasa di Bundaran Simpang Lima Banda Aceh ahad kemarin (29/7), sebagai wujud kepedulian terhadap etnis tersebut.
Puluhan mahasiswa berseragam lengkap berdiri dikawasan bundaran Simpang Lima mendesak Pemerintah Myanmar untuk menghentikan segala bentuk kekerasan disana dan membebaskan para tahanan yang tak bersalah.
Koordinator aksi Darlis mengatakan, selama ini Muslim Rohingya tidak mendapatkan Pengakuan dari Pemerintah Myanmar sendiri sebagai warga Negara, oleh karenanya KAMMI meminta mereka dianggap Eksistensinya, karena Rohingya juga masyarakat Myanmar.
"Menyampaikan sikap kita kepada Pemerintah, Lembaga PBB dan HAM, dan Pemerintah Myanmar mengutuk sikap mereka dan menghentikan kekerasan, karena sengaja melakukan Genocida, karena secara perlahan. karena mereka juga punya hak hidup, hak memiliki kekayaan, hak untuk berumah tangga dan sebagainya,” seru Darlis.
Selain itu KAMMI Aceh juga mendesak Pemerintah Myanmar untuk memberikan hak-hak Sipil dan Politik yang sama dengan warga Negara Myanmar lainnya.
Sementara Kepada Pemerintah Indonesia KAMMI juga meminta, untuk mengakomodasi para Pengungsi Rohingya yang terdampar di perairan Indonesia, dan berharap Indonesia terus berjuang dalam ranah Diplomasi Regional dan Internasionaldalam memperjuangkan Kesamaan hak.
Aksi tersebut sempat di halangi Polisi dengan alasan tidak memiliki Izin, namun para aktifis KAMMI meminta waktu untuk membacakan sejumlah tuntutan mereka. secara keseluruhan menurut Darlis Unjuk rasa berjalan lancar walau dengan durasi yang singkat. (Kbrn)
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !