Pantai Sabang Tercemar Satu Ton Oli Bekas

Proyek pembangunan Pelabuhan Apung Sabang memberikan dampak buruk bagi pantai di sekitarnya. Penampungan oli yang sembarangan milik proyek, pantai Sabang tercemari oli bekas yang merembes ke pantai sekitar pelabuhan. Akibatnya nelayan setempat pun kesulitan mencari ikan dan meminta pihak terkait membersihkan pantai tersebut.

Irawan, SH, Direktur Eksekutif Yayasan Peduli Sabang sebagai Anggota Dewan Daerah WALHI Aceh menyatakan, pembangunan Pelabuhan Apung Sabang tersebut didanai oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika Propinsi Aceh dan ditenderkan ke salah satu rekanan/perusahaan.

“Pada saat pembangunan pelaksana proyek melakukan penimbunan oli bekas untuk bahan proyek, penimbunan dilakukan di pelabuhan tersebut. Sebelum kebocoran besar terjadi, tempat penimbunan tersebut sudah mulai tampak kebocoran kecil akibat gesekan-gesekan yang terjadi,”kata Irawan.

Namun sepertinya pihak rekanan tidak ambil peduli dengan kebocoran yang mulai terjadi tersebut mengingat tidak adanya tindakan apapun untuk mencegah kebocoran. Bahkan pada hari Sabtu (9/6) jam 23 .00 malam terjadi angin kencang yang menyebabkan tumpah ruah semua oli yang ditimbun. Menurut pengamatan Irawan sekitar lebih dari 1 ton oli bekas tumpah ke laut sehingga menyebabkan pencemaran yang sangat dahsyat.

“Saat ini terpantau ditempat tumpahan oli bekas, pencemaran sudah mulai meluas di daerah lebih kurang lebih 500 m². Kalau ini dibiarkan maka akan mengancam ekosistem laut dan pencarian nelayan,”ujar Irawan.

Sampai saat ini belum ada tanda-tanda penanganan dari pihak terkait maupun pemerintah Sabang. Nelayan sudah mulai resah di karenakan mereka tidak bisa mencari ikan di daerah yang tercemar minyak oli-oli bekas tersebut. Jika diamati secara seksama maka tampak tumpahan oli juga sudah mulai mencemari dasar laut. (Gbo)