Oleh Ir. Faizal Adriansyah, M.Si
Ilmu pengetahuan modern hari ini telah membuktikan dahsyatnya alam semesta jagad raya ini yaitu dengan bantuan teleskop, satelit, pesawat antariksa, bahkan saat ini ada Laboratorium Angkasa nun jauh di atas sana. Namun sebelum ilmu pengetahuan sehebat hari ini, sesungguhnya Allah swt sudah memperlihatkan keagungan dan kebesaranNya kepada hambaNya yang terpilih yaitu Rasulullah Muhammad saw melalui peristiwa Isra’ dan Mi’raj 15 abad yang lampau.
Isra’ Mi’raj adalah peristiwa luar biasa yang merupakan mukjizat Rasulullah SAW. Tidak dapat dipungkiri bahwa peristiwa Isra’ Mi’raj ini sesungguhnya menjadi gagasan dan inspirasi bagi kemajuan ilmu pengetahuan hari ini, seperti bidang kedokteran dalam hal pembedahan dada Rasulullah sebelum beliau melaksanakan Isra’ dan Mi’raj. Demikian juga di bidang transportasi cepat seperti kita saksikan saat ini mulai mobil, kereta api hingga pesawat supersonic menunjukkan gagasan perjalan Rasulullah dengan Buraq yang bermakna cepat bagai kilat telah menjadi gagasan manusia modern dalam mengembangkan alat transportasi.
Teknik informasi dan telekomunikasi canggih seperti video, “teleconference” menjadi keniscayaan hari ini, dimana sebelumnya hanya kita ketahui dari kisah Isra’ Mi’raj, ketika Rasulullah menyaksikan visual keadaan umat masa lalu dan berbagai kenampakan lain yang Allah perlihatkan sebagai iktibar kehidupan. Tidak kalah pentingnya adalah informasi alam semesta yang merupakan tanda-tanda kebesaran Allah telah diperlihatkan sebagian kepada Rasulullah saw 15 abad yang lalu, sedangkan manusia baru abad XX dan abad XXI ini dengan bantuan peralatan teleskop, satelit dan pesawat antariksa baik yang berawak maupun tidak berawak dapat menyaksikan kedahsyatan jagad raya ini.
Bahkan informasi adanya mahluk angkasa luar (UFO) yang masih misteri dan dihebohkan oleh dunia ilmu pengetahuan hari ini sudah diisyaratkan keberadaaanya oleh Allah dalam syurah Asyura ayat 29 : Dan di antara ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) -Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.
Perjalanan Rasulullah yang spektakuler tersebut berbuah syariat yang bernama shalat 5 waktu. Shalat memiliki banyak hikmah diantaranya adalah Sujud. Sujud adalah salah satu gerakan shalat yaitu meletakkan dahi manusia yang paling mulia dan dihormati ke tanah sejajar dengan tapak kakinya, hal ini melambangkan bahwa manusia sangatlah hina dan rendah dihadapan Allah.
Imam Ali menggambarkan bahwa ketika seseorang sujud yang tergambar adalah asal usulnya bahwa dia berasal dari tanah dan ketika seseorang bangkit dari sujud adalah gambaran bahwa Allah telah mengeluarkannya dari tanah, Allah telah memuliakannya dengan menciptakan tanah tersebut menjadi manusia sebagai sebaik-baik mahluq, sebagaimana firman Allah dalam surah At Tiin ayat 4 “sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
Selanjutnya Imam Ali juga berkata : “panjangkanlah sujudmu karena tidak ada sebuah perbuatan yang paling menyakitkan syaitan melebihi tatkala dia melihat manusia bersujud” dan Rasulullah bersabda : “Saat hamba paling dekat kepada Tuhannya ialah dikala sujud, karenanya perbanyaklah doa di dalamnya” (HR. Muslim, Abu Daud dan An Nasa’i).
Dalam kesempatan lain Rasulullah pernah menjanjikan akan berkumpul bersama orang-orang yang banyak sujud kelak nanti di surga sebagaimana kisah Abu Firas Rabiah bin Ka’ab Al Aslami yang menceritakan pengalamannya bersama Rasulullah seperti yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud dan Imam Ahmad. Bahwa Rasulullah suatu ketika berkata kepada Abu Firas “Wahai Abu Firas mintalah sesuatu kepadaku” Abu Firas berkata “wahai Rasulullah saya hanya ingin bersama engkau kelak di dalam surga” Rasulullah lalu berpesan kepada Abu Firas “wahai Abu Firas untuk terkabulnya doamu itu maka bantulah aku dengan banyak sujud pada Allah”
Temuan dunia medis juga membuktikan bahwa orang yang sujudnya benar sebagaimana tuntunan Rasulullah yaitu sujud dengan tu’maninah maka darah akan mengalir keotak dengan lancar, mencerdaskan otak dan menyehatkan kepala karena darah yang kaya oksigen akan mengalir banyak ke otak. Pada kaum ibu menempatkan rahim pada posisinya yang alami sehingga mencegah terjadinya kerusakan atau kelainan rahim. Posisi sujud juga membantu pekerjaan jantung dan menghindari mengerutnya dinding pembuluh darah.
Tidak hanya sujud yang istimewa ternyata, ilmu pengetahun juga menemukan bahwa shalat shubuh memiliki waktu yang spesifik. Di waktu shubuh itu ada spektrum biru tiroid yang memancarkan energi positif kepada orang yang bangun. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa orang yang tidur tidak akan mendapatkan energi positif tersebut. Ini mengapa adzan shubuh disertai kalimat ”ashalatu khairum mina naum” yang maknanya shalat itu lebih baik dari pada tidur.
Dari sisi gerakan shalat kita bisa menangkap pesan bahwa gerakan shalat yang dinamis berdiri – ruku – sujud menggambarkan bahwa umat Islam sesungguhnya adalah umat yang dinamis, aktif dan kreatif. Bukan umat yang loyo, umat yang lemah, umat yang bodoh, umat yang miskin. Sesungguhnya dengan shalat kita dididik untuk menjadi khairu ummah, Umat yang terbaik sebagaimana firman Allah dalam Ali Imran ayat 110: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
Dapat kita simpulkan bahwa shalat merupakan sumber kekuatan dan kebangkit umat Islam. Kalau hari ini kita terpuruk karena kita mengabaikan panggilan Allah ”hayya ala shalah” mari kita tegakkan shalat. Untuk apa kita shalat ”hayya alal falah” Untuk mencapai Al Falah yakni kemenangan dan kejayaan.
Khatib adalah Kabid Kajian Aparatur PKP2A IV LAN- RI
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !