Headlines News :
Home » » Peran Perempuan Dalam Pendidikan

Peran Perempuan Dalam Pendidikan

Written By MAHA KARYA on Tuesday, May 8, 2012 | 5/08/2012

Oleh: Rahmatillah Rasyidin, M.Pd

Berbicara tentang peran perempuan akan selalu menjadi topik yang hangat untuk didiskusikan. Ada orang yang berpendapat bahwa perempuan semestinya diberikan hak beraktifitas yang lebih luas seperti aktifitas laki-laki, ada juga yang menyatakan semestinya perempuan itu beraktifitas saja dalam wilayah domestik keluarga atau rumah tangga.

Terlepas dari itu semua, penulis ingin menyampaikan bahwa, peran perempuan dalam segala hal bukan sesuatu yang harus dipandang sebelah mata, karena perempuan itu juga makhluk Allah yang diciptakan untuk bisa berkarya dan berbuat demi bangsa, agama dan negara. kata bijak pernah mengungkapkan tentang eksistensi dan kekuatan kaum wanita: ”Wanita itu dengan tangan kirinya mengayun buaian, tangan kanannya mengguncang dunia”. Artinya, peran perempuan dalam rumah tangga dan pendidikan itu tidak sekedar melahirkan dan membesarkaan anak-anak dari suaminya, tapi anak-anak dalam buaian tangannya akan bisa dipersiapkan untuk menjadi manusia yang memiliki kekuatan (power) untuk menata kehidupan dunia ini.

Untuk mempersiapkan anak menjadi orang yang bisa merubah dunia, sangat diperlukan talenta seorang ibu, karena ibu (wanita) adalah pendidik pertama dalam rumah tangga dan di tangan ibu-lah anak-anak akan terbentuk ke arah yang baik. Membentuk anak-anak menjadi putra-putri yang cerdas, peran seorang ibu atau wanita sangat perlu diperhitungkan.

Syauki mengatakan, ibu ibarat “madrasah”, jika engkau persiapkan maka sesungguhnya anda sedang mempersiapkan bangsa yang besar. Pendidikan dalam rumah tangga yang dimotori oleh seorang ibu bukan pekerjaan sampingan atau sekedar pelengkap dari kegiatan-kegiatan yang lain, tapi peran dan didikan yang diberikan kepada mereka harus dilakukan dengan sebaik mungkin. Tanpa seorang wanita (ibu) laki-laki (suami) tidak bisa berbuat banyak untuk membentuk kepribadian seorang anak.

Pemberi Rasa Aman
Rasulullah saw, mempunyai seorang ibu yang dibanggakannya sehingga beliau terbentuk menjadi manusia yang bisa mereformasi dunia ini. Ibunda Rasulullah dari namanya saja kita bisa berkesimpulan bahwa, “Aminah” yang berarti pemberi rasa aman untuk Muhammad, telah menjadikan muhammad bisa tumbuh dewasa dengan kepercayaan diri yang luar biasa. Aminah, ibunda beliau sebagai seorang ibu telah memberikan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan psikis anaknya. Sebagai seorang ibu yang baik beliau telah mampu menciptakan situasi yang aman bagi putranya untuk terbentuk menjadi manusia yang diperhitungkan dalam berbagai hal.

Oleh karena itu, peran wanita sebagai seorang pendidik dalam rumah tangga dan masyarakat, diharapkan dapat membantu anak apabila mereka menemui kesulitan-kesulitan. Perasaan aman anak yang diperoleh dari rumah akan terbawa sera jika anak-anak beraktifitas di luar rumah atau dalam lingkungan masyarakat, artinya anak akan tidak mudah cemas dalam menghadapi masalah-masalah yang timbul di lingkungan permainannya.

Rumah tangga yang dibangun dengan kekerasan dan jauh dari suasana aman dan kasih sayang, justru akan membentuk pribadi anak-anak yang keras dan pembangkang. Apalagi kalau kondisi rumah tangga yang tidak kondusif antara ayah dan ibunya, pertengkaran dan ketidakharmonisan rumah tangga akan menyeret anak-anak ke lembah kehancuran.

Karena itu, seorang ibu disamping mitra dengan suaminya dalam keluarga juga harus mampu menciptakan hubungan yang baik dengan anaknya. Ibu harus bisa menjadikan dirinya sebagai teman sekaligus tempat anak-anak menyampaikan keluhan atau problem yang dihadapinya. Masalah-masalah yang disampaikan anak-anaknya harus disikapi dengan kasih dan sayang.

Kasih sayang yang diberikan ibu terhadap anaknya akan menimbulkan berbagai perasaan yang dapat menunjang prilaku dengan orang lain ketika si anak berada di luar rumah. Cinta kasih yang diberikan ibu pada anak akan menjadi tolok ukur bagaimana sikap anak terhadap orang lain. Seorang ibu yang tidak mampu memberikan cinta kasih pada anak-anaknya akan menciptakan karakter anak yang tidak baik.

Dari apa yang dikemukakan di atas jelaslah bahwa kunci keberhasilan seorang anak dalam kehidupannya sangat bergantung pada didikan dan teladan seorang ibu. Sikap ibu yang penuh kasih sayang, akan memberikan kesempatan pada anak untuk memperkaya pengalaman, menghargai dan dapat menjadi teladan yang positif bagi anaknya. Pepatah Aceh mengatakan: “kiban u meunan minyeuk, kiban ma meunan aneuk”.
Penulis, Tenaga Pendidik pada Madrasah darul Ulum Jambo Tape B.Aceh
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin