Dua ulama fiqh dunia tiba ke Aceh dalam acara HARLAH Ormas PERTI. Keduanya, masing-masing Al-Ustadz Prof. Dr. Wahbah bin Musthafa Al-Zuhaili dan Syaikh Abu Muadz Muhammad Abdulhayy Uwaynah. Saat tiba waktu shalat jum’at, keduanya diberi kesempatan oleh pengurus Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh bertindak sebagai khatib dan imam shalat.
Dalam khutbah berdurasi setengah jam tersebut, khatib menggunakan bahasa Arab dalam khutbah yang tak lazim diikuti masyarakat Aceh. Namun, Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman, Prof. Tgk. H. Azman Ismail, MA usai shalat jum’at menyampai uraian intisari khutbah juma’at dimaksud.
“Ada tiga point penting yang disampaikan, yang pertama, Al Quran sebagai kemulian umat manusia. Al Quran sebagai pedoman hidup manusia, Al Quran satu-satunya kitab suci yang belum mampu ditandingi oleh manusia manapun walau upaya mencoba telah dilakukan berulang-ulang kali,” sebut Azman yang turut naik atas mimbar.
Yang kedua, lanjut Azman, Islam sebagai agama rahmatan lil a’alamin merupakan tuntunan bagi umat manusia. Agama Islam hadir bukan untuk suku bangsa tertentu. Agama Islam hadir menyempurnakan tuntunan hidup umat manusia sebelumnya. Terakhir, tentang Muhammad SAW sebagai Nabi utusan terakhir yang bertugas menyempurnakan pedoman hidup manusia. “Terkait dengan globalisasi, menurut khatib, itu tidaklah mempengaruhi keimanan seorang muslim taat kepada Allah dan Rasul asalkan istiqamah menjalankan ibadah,” ulas Azman.
Siapa Syekh?
Ulama Fiqih terkemuka dunia ini berkhutbah di Masjid Raya Baiturrahman dengan mengunakan jubah biru dongker dan kupiah putih khas dirinya. Al-Ustadz Prof. Dr. Wahbah bin Musthafa Al-Zuhaili lahir pada tahun 1932 M di Dir Athiyah, sebuah distrik dari Damaskus, ibukota negara Syiria.
Ia berpengalaman mengajar pada beberapa perguruan tinggi negara-negara Timur Tengah dan terakhir menjabat sebagai Kepala Departemen Fiqh Islam dan Mazhabnya pada Fakultas Syari’ah dan Qanun Universitas Damaskus.
Wahbah tumbuh di sebuah negara yang mayoritas memeluk madzhab fiqh Hanafi. Wahbah memulai pengembaraan keilmuannya dari latar belakang fiqh madzhab ini. Namun, kenyataan ini tidak lantas menjadikannya puas atas segala tradisi pemikiran madzhabnya.
Sementara Syaikh Abu Muadz Muhammad Abdulhayy Uwaynah dari Mesir mengimami shalat jumat berjama’ah di Masjid Raya Baiturrahman. Keduanya hadir ke Aceh dalam rangka kegiatan Harlah PERTI ke 84 yang dipusatkan di Dayah Darul Ihsan Krueng Kale Darussalam Aceh Besar. (Gbo)
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !