Untuk Apa Kita Berzikir

Ir. H. Basri A. Bakar, M.Si

"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya." (QS. Al Ahzab: 41)

Zikir atau Dzikir artinya mengingat Allah. Diantaranya dengan menyebut dan memuji nama Allah. Zikir adalah suatu kewajiban; orang yang tidak pernah berzikir jadilah ia orang yang rugi. Zikir atau mengucapkan kata-kata pujian yang mengingat kebesaran Allah SWT, adalah amalan istimewa Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Zikir merupakan media yang membuat kehidupan Nabi dan para sahabat benar-benar hidup.

Zikir itu dahsyat, karena zikir salah satu pelatihan yang hebat dalam melatih kualitas pribadi umat Islam baik secara ukhrawi maupun duniawi. Kita akan mendapat hasil ganda dari zikir yang kita lakukan, Jika kita berzikir dengan khusyuk, maka akan memberikan suatu manfaat yang luar biasa dalam pengendalian pikiran. Tidak hanya itu, makna yang terkandung dari kalimat-kalimat zikir, akan masuk ke dalam pikiran bawah sadar kita, sehingga bisa membentuk akhlak mulia dalam kehidupan.

Dengan zikir bisa membuat seseorang menjadi muslim yang lebih salih, kuat, jenius dan memiliki motivasi tinggi dalam melakukan berbagai hal. Tidak ada metode yang dicetuskan para ahli pengembangan diri melebihi zikir. Namun sayang sekali, kita sering mengabaikan rahmat Allah yang begitu banyak kita nikmati. Banyak orang belum mensyukuri rahmat tersebut dalam bentuk zikir kepada-Nya.

Kondisi zaman yang serba sulit seperti sekarang ini, hampir membuat semua orang di Indonesia terjangkit penyakit stres. LIhatlah rumah sakit jiwa di daerah kita. Kita menemukan angka peningkatan orang-orang yang mengalami gangguan jiwa. Sesungguhnya, stres tidak hanya disebabkan oleh peristiwa buruk. Semua perubahan yang berhubungan dengan fisik dan psikis seseorang dapat menyebabkan stres.

Stres tidak bisa diobati. Beberapa dokter terkadang hanya memberi obat penenang sejenis chlordiazepoksida, diazepam, dan nipam, jika penderita mulai mengalami gangguan mental dan tidak bisa tidur. Jenis obat-obatan tersebut sekadar mengurangi intensitas detak jantung, mengendorkan otot tegang, dan mengurangi ketegangan saraf. Sebenarnya, cara yang paling tepat adalah kembali kepada ALLAH SWT.

Maka saya yakin, para kandidat yang belum beruntung dalam Pilkada Aceh belum lama ini tidak akan mengalami stres jika sandarannya tetap kepada Allah, karena semuanya sudah diatur oleh-Nya. Hati manusia akan damai dan tenteram jika lidah dan hatinya selalu berzikir kepada Allah.