Mengembalikan Kejayaan Islam

Oleh :Drs.Tgk H.A.Rahman Kaoy

Kejayaan Islam dan umatnya adalah harapan yang harus ada dalam benak semua muslim yang benar-benar beriman kepada Allah Ta’ala dan hari kemudian. Karena di antara perkara yang bisa membatalkan keislaman seseorang adalah merasa senang dengan kejatuhan dan kemunduran agama Islam dan justru tidak mengharapkan kejayaan dan ketinggian Islam tersebut.

Sebagaimana termasuk konsekwensi keimanan seorang muslim adalah ikut merasakan apa yang dirasakan oleh saudaranya sesama muslim, dengan turut merasa prihatin dan berduka atas semua penderitaan yang mereka alami, kemudian berusaha membantu meringankan beban mereka, minimal dengan berdo’a, serta berusaha mencari jalan keluar terbaik untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

Sejarah Islam telah mencatat berbagai kemenangan gemilang yang dicapai oleh para sahabat bersama Rasulullah saw ketika berperang menghadapi musuh-musuh mereka, karena Rasulullah dan para sahabat adalah orang-orang yang paling kuat dalam menegakkan agama Allah Ta’ala.

Sementara itu, kita dapati sebagian kaum muslimin saat ini banyak yang melakukan cara-cara dengan mengatasnamakan upaya mengembalikan kejayaan umat, ada yang menempuh jalur politik, ada yang berupaya menggulingkan pemerintah yang berkuasa, ada yang mengutamakan kemajuan teknologi, ada yang menitikberatkan pada upaya menghimpun massa sebanyak-banyaknya, dan cara-cara lain yang tidak bersumber dari petunjuk Allah dan Rasul-Nya.

Dalam sebuah hadits shahih dari Tsauban, Rasulullah saw bersabda, “Tidak lama lagi umat-umat lain akan saling menyeru untuk mengeroyok kalian seperti orang-orang yang makan mengerumuni nampan (berisi hidangan makanan)”. Salah seorang sahabat bertanya: “Apakah dikarenakan jumlah kita sedikit kala itu?” Rasulullah saw menjawab, “Bahkan kalian saat itu berjumlah banyak, akan tetapi kalian buih (tidak memiliki iman yang kokoh) seperti buih air bah, sungguh (pada saat itu) Allah akan menghilangkan rasa takut/gentar terhadap kalian dari jiwa musuh-musuh kalian dan Dia akan menimpakan (penyakit) al wahnu ke dalam hati kalian.” Maka ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah (penyakit) al wahnu itu? Rasulullah saw menjawab: “Cinta (kepada perhiasan) dunia dan benci (terhadap) kematian”

Untuk mengembalikan kejayaan Islam masa depan diperlukan berbagai upaya dan strategi antara lain, membangun, membina, dan menghidupkan serta menguatkan persatuan cendikiwan muslim, organisasi atau NGO ini di kabupaten/kota regional, nasional, dan internasional.

Adanya persatuan Ulama, Umara, Fuqaha, dan Hukama, Ikatan Peraudaraan Haji, Persatuan Dewan Mesjid dan pendidikan kader kepemimpinan Islam Mubaligh, Imam, dan Khatib. Dengan adanya persaudaraan Organisasi, kelembagaan Dakwah, terbangunnya ikatan seniman, Budayawan, Olahragawan Mulim merupakan sebuah konsolidasi antar lini dan elemen ummat.

Gerakan Amal Kebaikan

Selanjut untuk mengembalikan kejayaan ummat Islam, menghidupkan Gerakan Amal Kebaikan seperti, Cinta al Qur’anul karim, menegakan Amar Ma’ruf Nahi mungkar, Cinta Ilmu, seni dan budaya Islam, Cinta dakwah, kebenaran dan keadilan, Mengembangkan Mujahid dakwah dan amal kebaikan.

Kaderisasi para mubaliqh, imam, dan khatib, Mujtahid dakwah, negarawan, dan pemikir Islam, Hubbul Masakin, Wisata dakwah spiritual ilmiyah, Pemakmuran Negeri dan gampong adalah gerakan Amal kebaikan. Gerakan lainnya, Pelestarian lingkungan, Penangkal bencana Perlombaan kebaikan dan kemakrufan, Membangun ekonomi umat islam yang kuat, Seni budaya Islam yang lebih semarak, Sadar hukum, keadilan perundang-undangan. Termasuk gerakan Membela hak asasi manusia, Amal ibadah, social, kemanusiaan Membangun persatuan dan kesatuan ummat membina solidaritas muslim, insan solidarity.

Sadar zakat, infaq sadaqah, wakaf dan hibah juga bagian dari gerakan amal kebaikan. Mengembangkan system perbankan Islam dan baitul Mal yang lebih bagus serta menjadikan mesjid sebagai pusat ibadah, dakwah, amal sholeh dan peningkatan kualitas umat Islam.

Hal lain yang perlu dikembangkan dalam gerakan amal kebaikan dengan upaya mengintensifkan temu silaturrahmi, ramah, curah pikir, dialog bagi kemajuan dan kejayaan Islam. penting kita lakukan upaya memantapkan aqidah, ibadah, pembinaan kader, immah peningkatan kekuatan ekonomi, ketahanan budaya umat Islam, Pengunaan dan penyebaran informai dan komunikasi islam, sayang ibu, anak yatin fakir mikin, kaum lemah, rakyat jelata.

Jama'ah sekalian, pembinaan keluarga muslim mulia sejahtera penuh kasih sayang, turut serta dalam gerakan tersebut. Membina kesalehan intelektual, moral dan amal cinta damai keseiakawanan soasial saling membantu, Gemar menabung, hidup hemat menjauhi keborosan dan ketamakan Perlindungan islam dan kaum muslim dari orang-orang luar dan dalam.

Terakhir, menggiatkan gerakan perlindungan islam dari kufar dan menafik luar dan dalam. Semua ini harus disinergikan dibina, dibangun dan ditumbuh kembangkan di seluruh dunia dengan tekad bersama para ulama, pemimpin, fuqaha, aghniya serta negarawan muslim dengan berpedoman al Quran dan As-sunah. Semoga Allah SWT membantu hamba-Nya yang bertaqwa serta gigih berusaha menebar rahmat dan membaikan di muka dunia.

Khatib, pendiri/pembina Ikatan Siswa Kader Dakwah (ISKADA)