Empat puluh dua orang selama satu setengah bulan dikarantinakan lantaran program training center (TC) dalam persiapan ke MTQN Juni 2012 mendatang di Ambon Maluku. Mereka adalah qari-qariah terbaik dan berprestasi yang dipilih pada MTQ Provinsi Aceh di Aceh Tamiang beberapa waktu silam.
Dinas Syariat Islam Provinsi Aceh melalui UPTD PPQ menyelenggarakan TC di maksud dengan mengambil ruang di kawasan Komplek Keistimewaan Aceh pada sore dan malam hari. Demikian sejumlah informasi yang dikumpulkan gema terkait dengan persiapan Aceh dalam keikutsertaan MTQN yang tinggal dua bulan mendatang.
Insya Allah, Aceh akan ikut sertakan sebelas cabang lomba pada MTQN kali ini. Kesebelas cabang tersebut seperti Cabang Tilawah Golongan Anak-anak (pa/pi), Golongan Remaja (pa/pi), Golongan Dewasa (pa/pi), Golongan Cacat Netra (pa/pi), dan Golongan Qiraat Sab’ah (pa/pi). Selain itu Aceh juga turut siapkan peserta Cabang Tahfidh untuk Golongan 1 Juz-Tilawah (pa/pi), Golongan 5 Juz-Tilawah (pa/pi), Golongan 10 juz (pa/pi), Golongan 20 Juz (pa/pi), dan Golongan 30 Juz (pa/pi).
Kepala UPTD PPQ Dinas Syariat Islam Aceh, Drs. H. Shalahuddin M. Jauhari, M.Si menjelaskan sedikitnya ada 5,4 M anggaran yang disiapkan Aceh untuk menyukseskan MTQN kali ini. “Anggaran tersebut, mulai dari proses seleksi para qari pasca MTQ Provinsi, melakukan TC/karantina Qari selama tiga bulan hingga pengiriman Qari hingga proses pemulangannya,” sebut Shalahuddin yang sebelumnya bertugas di Biro Istimewa dan Kesejahteraan Setda Aceh.
Selama TC, lanjut Shalahuddin, peserta diglembeleng baik secara mental atau akhlak juga materi-materi khusus terkait cabang lomba yang mereka ikuti pada MTQ tersebut. Para pelatih, dikoordinir langsung oleh Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Prof. Dr. H. Rusjdi Ali Muhammad, SH dengan sejumlah pelatih dari kalangan qari senior di tingkat Provinsi dan Nasional. Ada tujuh orang pelatih tingkat Nasional yang turut serta dalam TC kali ini. Sebut saja Hj. Mawadah Abbas untuk cabang Tilawah, atau Prof. Dr. H. Hamdani Anwar, MA untuk Cabang Tafsir Al Quran dalam Bahasa Inggris dan Cabang Menulis dan Menelaah isi (ilmiah) Al Quran.
“Kitapun masih menantikan jadwal dua pelatih senior tingkat Nasional lainnya tiba ke Aceh. Prof. Dr. H. Sayed Agil Husein Al munawwar, MA pelatih cabang Tafsir Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia serta Drs. H. Sirojuddin AR, M.Ag untuk cabang Khattil Al Qur’an. Kesemua mereka (pelatih-red) ada kemungkinan akan menjadi para dewan juri MTQN tahun ini,” sebut Shalahuddin.
Syaril Quran
Sementara itu, Trainer Syarhil Quran, H.Azhar, S.Ag, MA yang ditemui diruang Penamas Kakanwil Kemenag Aceh, menyebutkan bahwa group syarhil MTQ Aceh merupakan group yang padu dan telah diberi respon positif oleh pelatih MTQN. “Mereka terdiri dari pensyarah, Taufiqurrahman asal Aceh Utara, Tilawah Mutia Rahmi Asal Pidi Jaya dan Nuriati pembaca saritilawah dari Nagan Raya,” sebut Azhar yang pernah menjadi dewan juri MTQ Nasional kalangan Mahasiswa.
Dalam catatan Azhar, Aceh pernah berada diposisi ke sembilan dalam memperoleh juara di MTQN di Bengkulu 2010 lalu. Dua tahun sebelumnya, lanjut Azhar, diperingkat ke sepuluh. Dan ada kemungkinan tahun ini masih diposisi sepuluh besar. “Jika setiap cabang lomba, peserta dari Aceh belum memperlihatkan kebolehannya melebihi kualitas yang ada, maka ya point yang kita dapatkan tentu tipis sekali,” sebut azhar.
Untuk cabang syarhil sendiri, dalam TC MTQN ini kita sudah siapkan empat konsep penyampaian. Peserta baru mampu menguasai tiga bahan syarhil. Mereka, lanjut azhar, dibekali penguasaan & penghayatan materi, retorika speak, sistematika isi dan Tilawah atau lagu serta suara. “Kami tidak ingin muluk-muluk, Cuma berharap do’a dan dukungan masyarakat Aceh, agar mereka yang ikut MTQN kali ini dapat memberikan hasil lebih baik dari sebelumnya,” pungkas Azhar. (Gbo)
tapi alangkah sayangnya, satupun tidak diikutkan lomba peserta syarhil qur'an bireuen waktu MTQ di Aceh tengah lalu ke MTQN . . .,dimanakah konsep keadilan MTQ ,ingatlah Allah sangat benci kepada orang2 yang tidak mengindahkan konsep keadilan . . .,maka Kemungkinan itulah urutan MTQ Aceh bertambah menurun di tingkat Nasional. maaf sekedar bahan pertimbangan buat Pengurus LPTQ Aceh.
ReplyDelete