Headlines News :
Home » » Ramadhan Membina Pribadi Bersaudara

Ramadhan Membina Pribadi Bersaudara

Written By MAHA KARYA on Friday, July 4, 2014 | 7/04/2014

Salah satu nikmat yang patut kita syukuri adalah nikmat yang diberikan Tuhan dalam kegiatan amal bulan Ramadhan, karena pada bulan yang mulia ini mengandung arti dan mamfaat yang sangat besar, baik berkaitan dengan pembentukan pribadi seorang muslim, pembinaan masyarakat dan kemajuan bangsa.

Diantara pembinaan pribadi adalah Puasa dan kegiatan amal didalamnya dapat melatih dan membentuk seseorang  untuk terwujud manusia yang taat dan iklas.Ini dipahami dari beberapa Nash Hadits.  Semua amal Ibnu Adam adalah untuknya kecuali puasa dan puasa itu untukNya dan Allah lah yang akan membalasnya, Barang siapa menghidupkan Ramadhan yang didasari pada Iman dan keiklasan, akan diampuni dosanya yang telah lalu, Betapa Banyak orang yang berpuasa tetapi tidak ada yang diperolehnya dari puasa itu kecuali lapar dan haus saja (Hadist riwayat Nasa’I dan Ibnu Majah). Dan Betapa banyak orang yang menghidupkan malam tetapi tidak ada yang diperolehnya kecuali lelah dan capek.

Hasil sebuah penelitian yang dilakukan oleh orang non Muslem dari bangsa Korea, bahwa keberhasilan seseorang hanya 20 persen ditentukan oleh kecerdasan Intelektuan  (IQ), sementara 80 persen lainnya ditentukan oleh kecerdasa emosional (EQ) dan kecerdasan Spiritual (SQ).
 
Kemajuan yang diperoleh oleh bangsa-bangsa yang maju seperti Korea, Jepang dan lain-lain adalah ditunjang oleh nilai-nilai moral seperti tersebut diatas, bahkan ada yang berpendapat sebenarnya nilai Islam telah banyak berlaku dan dipraktekkan pada negara-negara maju kecuali mareka tidak memahami tauhid, sementara Negara-negara Islam terkesan seperti sudah melupakannya atau sekurang-kurangnya menganggap tidak penting lagi.Nabi Muhammad SAW telah memberi contoh kepada kita semua sehingga beliau terkenal orang yang sukses dalam mengembankan tugas kemanusian dan beliau sejak dini telah memulai membangun SDM yang bertauhid dan berilmu, karena dengan ilmu manusia dapat menempatkan masa depan seseorang sesuai  yang diingini. “Sesungguhnya ilmu pengetahuan dapat menempatkan seseorng pada tempat yang ia pilih (Hadits Riwayat Anas).

Daerah Aceh yang terkenal dengan alamnya yang makmur dan potensi penghuninya yang cerdas di negara Indonesia yang luas ini dan telah terbukti dalam sejarah masa  keemasannya, tentunya akan lebih mudah dan cepat menuju negeri yang sejahtera apabila kita komit kepada membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan berkarakter  Islami serta memilikini semangat pengabdian yang tinggi dan tulus karena Allah SWT.Masyarakat Aceh sebenarnya bisa, bila dalam konsep hidup tidak hanya mengutamakan kepentingatan sesaat didunia yang sifatnya  prakmatis,tetapi juga mempertimbangkan kepentingan yang ideal untuk masa depan bagi anak cucu kita yang hidup sejahtera dan bahagia di dunia dan  di Akhirat Allah akan menempatkan sebagai  penghuni syurga. 

Seorang dokter pada zaman Rasul yang bernama Haris bin Kaldah mengatakan lambung adalah rumah penyakit dan puasa adalah pangkal segala obat. “Lambung ( perut ) adalah kolam dalam tubuh. Urat – urat seluruhnya bermuara kepadanya, karena itu jika lambung sehat maka urat – urat akan tumbuh sehat, jika lambung sakit maka urat -urat akan turut sakit.” (HR Thabrani)

Seorang tabib diutus oleh raja Mesir kepada Rasulullah sebagai ungkapan solidaritas sosial, namun penduduk Madinah tidak ada seorangpun berobat dan akhirnya pulang dan bertanya kepada Rasulullah apa sebabnya atau  rahasianya Rasulullah menjawab: “Kami kaum yang tidak makan sehingga merasa lapar dan bila makan kami tidak sampai kenyang.“ (HR Abu Daud).

Intinya adalah menjaga pola makan disamping tetap menjaga puasa baik wajib atau sunnat. Hadits tersebut melahirkan sebuah kesan atau kesimpulan bahwa berpuasa sangat menunjang kesehatan seseorang dan puasa juga berfungsi sebagai penawar banyak penyakit. Karena itu kesehatan perlu dijaga sejak dini dan kelalaian bidang ini akan turut memberi beban dalam kehidupan kita. Rasulullah bersabda: “Dua nikmat sering dilupakan oleh manusia yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang atau peluang”.

Hikmah lain yang patut diambil ialah puasa adalah membangun kebersamaan atau ukhwah Islamiah .Hal ini ditandai dari beberapa makna puasa seperti imsak atau menahan diri dari yang membatalkan puasa seperti sifat marah,gejolak nafsu dan keinginan yang berlebih-lebihan dan agama kita dianjurkan bersabar dan menjaga perasaan hati sesama muslim, bahkan hadis menerangkan untuk tidak membalas suatu kata atau tindakan yang dapat menimbulkan kemarahan cukup menjawab “ Saya sedang berpuasa” Apabila kamu dicerca dalam bulan puasa ,katakanlah saya berpuasa.

Masyarakat Aceh yang menghormati nilai-nilai agama ,wajar sekali untuk menghidupkan kembali rasa kebersamaan dan persaudaraan , karena ikatan persaudaraan adalah modal berharga dalam mempercepat perolehan berbagai kemudahan dan keberkatan serta akan terhindar dari perpecahan yang pada gilirannya akan menuai kerugian. Rasulullah bersabda: “Kebaikan yang paling cepat menghasilkan balasan atau fahala adalah mengikat silaturrahmi dan kesalahan yang paling cepat mendatangkan kerugian dan sengsara adalah membuat pertengkaran.”
 
Rasulullah pernah bertanya kepada sahabatnya apakah mau saya beritahukan kepada kamu suatu amal yang melebihi nilai puasa, shalat dan sedekah, shahabat menjawab ya. damailah orang berselisih, karena membiarkan perselihan adalah kehancuran.

Drs. Tgk. H. M. Jamil Ibrahim, SH, MH
Wakil Ketua Mahkamah Syar’iah Aceh
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin