Drs. Tgk. Burhanuddin A.Gani,
Wakil Ketua MPU Kota Banda Aceh
Berpuasa merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Dalam banyak ayat dan hadits menyebutkan, ibadah puasa tidak berfungsi hanya sebagai ibadah personal semata-mata. Namun, jauh dari pada itu puasa berfungsi pula sebagai ibadah sosial. Untuk itu, bagaimana menjadikan puasa yang baik dan sesuai dengan anjuran Rasulullah.
Maka, sudah selayaknya umat Islam mencontoh dan meneladani kepribadian Rasulullah SAW dalam segala hal, termasuk puasa. Bagaimana cara Rasulullah SAW dalam menjalankan ibadah puasa dan menghidupkan Ramadhan. Berikut wawancara Gema baiturrahman dengan Drs. Tgk. Burhanuddin A.Gani, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Banda Aceh.
Bagaimana puasa yang dilakukan Nabi Muhammad Saw?
Nabi berpuasa ketika terbitnya fajar sampainya terbenamnya matahari, disamping mengerjakan shalat lima waktu, Nabi juga menghidupkan malam ramadhan, tidak hanya dengan shalat tarawih, juga membaca al-Qur’an yang sifat lisaniah.
Para ahli fiqh menulis beberapa pilar, salah satu pilar adalah makan sahur, dalam hal ini Nabi menjelaskan dan banyak teks lain menganjurkan kepada umatnya ketika berpuasa hendaknya makan sahur, hikmah yang pertama adalah barakah, dan hikmah yang kedua para Malaikat bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur.
Kapan waktu makan sahur yang dilakukan Nabi?
Setiap akan berpuasa, Rasulullah SAW selalu makan sahur dengan mengakhirkannya. Nabi juga memberikan isyarat, sunat mertakhirkan sahur, kapan terakhir sahur, ketika makan sahur dengan datangnya fajar, waktunya antara selama membaca lima puluh ayat bacaan al-Qur’an.
Bagimana Nabi berbuka puasa?
Menyegerakan berbuka, yaitu jangan melalaikan waktu berbuka ketika sudah sampai waktunya. Nabi mengatakan senantiasa orang berpuasa ketika ia berbuka tepat waktunya atau menyegerakan berbuka, ketika matahari terbenam. Dalam hadits Nabi : Dari Abu ‘Athiyah RA, dia berkata, “Saya bersama Masruq datang kepada Aisyah RA. Kemudian Masruq berkata kepadanya, “Ada dua sahabat Nabi Muhammad SAW yang masing-masing ingin mengejar kebaikan, dan salah seorang dari keduanya itu segera mengerjakan shalat Maghrib dan kemudian berbuka. Sedangkan yang seorang lagi, berbuka dulu baru kemudian mengerjakan shalat Maghrib.” Aisyah bertanya, “Siapakah yang segera mengerjakan shalat Maghrib dan berbuka?” Masruq menjawab, “Abdullah bin Mas’ud.” Kemudian Aisyah berkata, “Demikianlah yang diperbuat oleh Rasulullah SAW.
Amalan apa saja yang dilakukan ketika berpuasa?
Kita sedang berpuasa makanya hendaknya kita memperbanyak doa, karena orang bepuasa doanya makhbul, orang dalam kesusahan, orang yang sedang lapar lalu menunajah kepada Allah, itu kata Nabi tidak akan ditolak doa orang itu.
Bagaimana puasa yang dilakukan Nabi Muhammad Saw?
Nabi berpuasa ketika terbitnya fajar sampainya terbenamnya matahari, disamping mengerjakan shalat lima waktu, Nabi juga menghidupkan malam ramadhan, tidak hanya dengan shalat tarawih, juga membaca al-Qur’an yang sifat lisaniah.
Para ahli fiqh menulis beberapa pilar, salah satu pilar adalah makan sahur, dalam hal ini Nabi menjelaskan dan banyak teks lain menganjurkan kepada umatnya ketika berpuasa hendaknya makan sahur, hikmah yang pertama adalah barakah, dan hikmah yang kedua para Malaikat bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur.
Kapan waktu makan sahur yang dilakukan Nabi?
Setiap akan berpuasa, Rasulullah SAW selalu makan sahur dengan mengakhirkannya. Nabi juga memberikan isyarat, sunat mertakhirkan sahur, kapan terakhir sahur, ketika makan sahur dengan datangnya fajar, waktunya antara selama membaca lima puluh ayat bacaan al-Qur’an.
Bagimana Nabi berbuka puasa?
Menyegerakan berbuka, yaitu jangan melalaikan waktu berbuka ketika sudah sampai waktunya. Nabi mengatakan senantiasa orang berpuasa ketika ia berbuka tepat waktunya atau menyegerakan berbuka, ketika matahari terbenam. Dalam hadits Nabi : Dari Abu ‘Athiyah RA, dia berkata, “Saya bersama Masruq datang kepada Aisyah RA. Kemudian Masruq berkata kepadanya, “Ada dua sahabat Nabi Muhammad SAW yang masing-masing ingin mengejar kebaikan, dan salah seorang dari keduanya itu segera mengerjakan shalat Maghrib dan kemudian berbuka. Sedangkan yang seorang lagi, berbuka dulu baru kemudian mengerjakan shalat Maghrib.” Aisyah bertanya, “Siapakah yang segera mengerjakan shalat Maghrib dan berbuka?” Masruq menjawab, “Abdullah bin Mas’ud.” Kemudian Aisyah berkata, “Demikianlah yang diperbuat oleh Rasulullah SAW.
Amalan apa saja yang dilakukan ketika berpuasa?
Kita sedang berpuasa makanya hendaknya kita memperbanyak doa, karena orang bepuasa doanya makhbul, orang dalam kesusahan, orang yang sedang lapar lalu menunajah kepada Allah, itu kata Nabi tidak akan ditolak doa orang itu.
Bulan Ramadhan adalah bulan maghfirah, maka ampunan itu akan didapati selama orang itu berpuasa dengan sebenar-benarnya dia melakukan puasa. Hadits nabi, “ Barang siapa yang berpuasa di bulan ramadhan, kemudian menghidupkan bulan ramadhan itu sendiri dengan melaksanakan shalat tarawih, dan juga amal-amalan lainnya, dengan imam dan ihtisab, Allah akan mengampuni dosanya yang masa lampau”.
Disamping mengerjakan shalat terawih, juga harus melakukan amal-amal lainnya selama bulan ramadhan, tidur saja ibadah apalagi bersedekah, membaca al-Qur’an, dan amalan lainnya. Kita juga harus meninggalkan semua perkataan dan perbuatan sia-sia yang dapat menghilangkan pahala puasa.
Nabi penah mengatakan, berapa banyak orang yang berpuasa, hanya mendapatkan haus dan lapar. Tidak akan mendapatkan sesuatu yang dihajati oleh Allah, yang seharusnya orang berpuasa berbuat sikap-sikap yang dapat melahirkan rasa simpatinya orang banyak, seperti ceramahnya itu adalah nilai bonus lewat kita berpuasa. Untuk itu, saripada kita melakukan perbuatan sia-sia yang bisa menghilangkan pahala puasa lebih baik kita perbanyak berdoa.indra
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !