Headlines News :
Home » » Refleksi Peringatan Isra’ Mi’raj

Refleksi Peringatan Isra’ Mi’raj

Written By MAHA KARYA on Friday, June 6, 2014 | 6/06/2014

Tahun ini kita kembali memperingati Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW.  Salah satu hari besar umat Islam yang penting, dimana pada saat itu Nabi Muhammad melakukan perjalanan spiritual  dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, seterusnya menuju ke Sidratul Munthaha. Di dalam Islam peringatan Isra’ dan Mikraj bermakna penting  tidak saja menyangkut perihal iman, tauhid, dan ubudiyah, namun aspek  ilmu pengetahuan dan teknologi juga terkait erat dengan peristiwa ini.
 
Aspek keimanan dan ketauhidan, umat Islam diajak untuk memahami sekaligus mempercayai bahwa perjalanan spiritual Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad itu benar ada dan terjadi.  Dari sisi ilmu pengatahuan dan teknologi, bahwa  Isra’ dan Mi’raj adalah sebuah peristiwa penting yang bisa menjadii kajian dan refferensi dunia sains. Sementara itu aspek ibadah menjelaskan bahwa momen Isra’ dan Mi’raj adalah awal mulanya perintah ibadah shalat kepada umat Islam, yang kemudian menjadikan ibadah shalat ini sebagai salah satu rukun Islam setelah syahadat.
 
Bicara soal ibadah shalat saat ini, kita patut bersedih dan sekaligus miris karena tidak sedikit diantara umat Islam yang melalaikan shalat. Tidak sedikit yang meninggalkan shalat atau bahkan ada diantara mereka  sekali pun tidak pernah shalat. Atau paling banter; shalat jum’atan seminggu sekali, shalat saat bulan Ramadhan atau shalat cuma waktu hari raya.

Fenomena orang meninggalkan shalat atau mereka yang mengabaikan perintah shalat ini dapat dilihat di jalan, pasar, kantor, di café, atau di tempat umum serta tempat keramaian lainnya, saat azan berkumandang sebagai panggilan untuk melaksanakan shalat ini. Berapa banyak diantara mereka yang segera melaksanakan shalat. Bisa dihitung jari.
 
Hasil pengamatan kita, fenomena ini sudah pada tingkat mengkhawatirkan.  Sebagian dari umat sudah tidak segan atau malu lagi meninggalkan atau mengabaikan perintah shalat. Permasalahan umat ini mesti dicari jalan keluar.  Ceramah dan atau dakwah itu tidak pernah sampai kepada mereka yang mengabaikan perintah ini. Pesan-pesan agama selama ini cuma dinikmati oleh mereka yang sering ke masjid, mereka yang sering ikut pengajian. Jarang ada dakwah di pasar, ceramah di café atau di tempat-tempat keramaian lainnya. Jarang atau bahkan tidak ada dakwah di tempat-tempat seperti itu mengajak orang untuk shalat. Atau barangkali ada yang keliru dari metode dakwah yang hari ini diterapkan, sehingga diperlukan metode atau model-model dakwah jitu yang dapat membuat umat sadar dan paham akan setiap perintah-perintah agama.

Permasalahan umat ini tidak boleh terus dibiarkan. Mendiamkan atau membiarkan kondisi seperti ini terus terjadi, ini sama artinya membiarkan kemungkaran dan kefasikan terus terjadi di tengah umat.  Kita menilai perlu dilakukan kembali  ‘gerakan masyarakat untuk shalat’. Atau ‘gerakan masyarakar sadar shalat’. Gerakan mengajak keluarga, teman, saudara, kolega  serta masyarakat untuk shalat. Memperbanyak kajian atau pengajian yang khusus mengupas tentang shalat.JUNIAZI YAHYA
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin