Headlines News :
Home » » Dampak Buruk Sistem Ekonomi Kapitalis

Dampak Buruk Sistem Ekonomi Kapitalis

Written By MAHA KARYA on Friday, June 6, 2014 | 6/06/2014

KONFERENSI Islam dan Peradaban 1435 Hijriyah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Gedung AAC Dayan Dawood, Unsyiah, Banda Aceh, Kamis (29/5/2014) berlangsung sukses. Teriakan takbir menggema seakan mengguncang seisi gedung. Konferensi yang dihadiri lebih dari 1.000 peserta tersebut terdiri dari berbagai kalangan seperti tokoh ulama, pelajar, mahasiswa, hingga aktivis Islam.

Dalam orasi yang disampaikan beberapa tokoh HTI, mereka menolak pemberlakukan sistem demokrasi di Indonesia, dengan alasan demokrasi yang dijalankan saat ini bukanlah demokrasi yang sesuai dengan tuntunan Islam, yang bersumber pada Al Quran dan sunnah. Melainkan demokrasi ala negara Barat yang bertujuan menghancurkan negara-negara Islam lewat sistem domokrasi.

Bagi mereka, untuk menerapkan hukum Islam tidak perlu persetujuan parlemen, sebab hukum Islam lebih tinggi dibandingkan dengan hukum negara yang dibuat oleh kaum sekuler. Begitu juga dengan sistem ekonomi yang diterapkan, lebih memihak kepada pengusaha, yaitu sistem kapitalis yang membolehkan individu menguasai kepemilikan umum.

“Ekonomi kapitalis telah menjarah sumber daya alam ummat Islam yang telah Allah berkahi bagi negeri Islam, sehingga datang penjajahan melalui sistem demokrasi untuk mengeruk kekayaan ummat Islam,” kata Ketua DPD I HTI Aceh, Ferdiasnyah Sofyan.

Menurutnya, ummat Islam berserikat dengan tiga hal: air, hutan, dan sumber energi. Artinya sumber daya alam milik ummat dan digunakan untuk kepentingan ummat pula, bukan untuk pengusaha melalui tangan penguasa. Atas dasar itulah HTI menolak sistem ekonomi liberal yang bertentangan dengan Islam.

Islam merupakan sebuah kumpulan sistem yang dibangun oleh sistem politik, ekonomi, pemerintahan, pendidikan, dan pergaulan. Ketika sistem ini memberikan kemaslahatan kepada ummat, yaitu disaat terlaksana secara menyeluruh dengan jalan tegakknya daulah negara yang menerapkan sistem Islam.

Begitu juga dengan ekonomi Islam tidak bisa tegak dengan sendirinya, akan tetapi butuh satu penopang yaitu sistem pemerintahan Islam. Karena itu, ia berasumsi pemerintahan Islam suatu yang perlu diterapkan secara kaffah.

Ia menyebutkan, salah satu perkara ekonomi yang perlu dipecahkan dalam masyarakat saat ini, sistem riba. Keterikatan ummat Islam dengan riba hampir pada semua bidang. Rasul pernah mengatakan, akan tiba suatu zaman dimana ummat Islam tidak bisa menghindar dari debu-debu riba.

Perkara riba hanyalah permainan yang dilakukan orang-orang yang menjadikan uang sebagai komoditi, sementara Islam memandang uang itu sebagai alat tukar, bukan untuk diperjual-belikan supaya mendapatkan bunganya, tetapi sebagai standar untuk alat menukar barang.

“Kekeliruan sistem ekonomi liberal saat ini yaitu riba. Uang dijadikan sebagia komoditi. Bahkan hampir semua masyarakat sudah terjebak praktek riba, termasuk bank konvensional,” katanya.
 
Peluang Ekonomi Islam
Sementara itu, Dosen Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN Ar-Raniry, Dr Muhammad Yasir Yusuf MA menilai, gerakan menolak ekonomi kapitalis adalah sebuah gerakan yang dibangun atas dasar pemahaman, kehancuran dan ketidakadilan ekonomi hari ini disebabkan sistem ekonomi kapitalis, sehingga mengangkangi nilai-nilai kemanusian.

Disisi lain, semakin sadarnya masyarakat muslim, bahwa Islam itu bukan hanya mengatur ibadah saja, tetapi Islam itu syumul (menyeluruh), termasuk didalamnya mengatur bidang ekonomi. Kesadaran terhadap ekonomi Islam ini tumbuh dari keyakinan menjadikan Islam is a solution and way of life (sebuah solusi dan pandangan hidup).

“Jadi, gerakan menolak ekonomi kapitalis ini harus dimaknai sebagai gerakan untuk menciptakan keadilan dalam bidang ekonomi yang sesuai dengan nilai-nilai kemanusian,” katanya.

Ia menambahkan, secara normatif sistem ekonomi kapitalis adalah sistem yang bertentangan dengan Islam. Artinya, selama sistem ini digunakan, selama itu juga keberkahan dan kemakmuran masyarakat tidak akan pernah terwujud.

Kenyataannya dapat dilihat dari aplikasi ekonomi kapitalis akan menciptakan jurang dalam masyarakat. Dampaknya, yang kaya makin kaya, yang miskin semakin miskin, distribusi kekayaan tidak merata. Sehingga ketersediaan lapangan kerja menjadi sempit, perputaran uang hanya pada sebagian orang.  Dampak negatif akan dirasakan pada  kehidupan sosial masyarakat.

Padahal, peluang penerapan ekonomi Islam di Indonesia sangat besar, karena Indonesia negara yang populasi muslimnya terbesar di dunia. Tetapi, penerapan ekonomi Islam ini harus dilakukan secara gradual, dimulai dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang urgensi ekonomi Islam sampai pembuatan regulasi.

“Dan ini pekerjaan besar dan panjang. Dibutuhkan pejuang-pejuang ekonomi Islam yang kuat dan serius, untuk memformulasikan ekonomi Islam dalam menjawab kebutuhan ekonomi global,” ujarnya. Hayatullah
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin