Drs. Tgk. H. Abdullah Usman,
Pimpinan Dayah Terpadu Inshafuddin
DIAKUI atau tidak, dewasa ini ketidakmampuan remaja dalam filterisasi budaya yang datang dari luar merupakan penyebab merosotnya akhlak para penerus tonggak bangsa ini. Apalagi lingkungan tempat mereka tinggal yang terkadang menjerumus mereka ke pergaulan bebas, seks bebas, hingga ancaman narkoba membuat orang tua semakin risau. Sehingga pendidikan boarding school (sekolah berasrama) menjadi solusi bagi orang tua untuk masa depan anaknya lebih baik. Apalagi model pemondokan yang membuat si anak dapat lebih fokus pada pelajaran dan aktivitas keislaman. Berikut wawancara Hayatullah Zubaidi dari Gema Baiturrahman dengan Pimpinan Dayah Terpadu Inshafuddin, Drs Tgk H Abdullah Usman terkait kelebihan bording school itu sendiri.
Apa kelebihan bording school dibanding sekolah umum?
Kelebihan sistem pemondokan ini, pertama, anak-anak terkonsentrasi di satu tempat. Dengan adanya model pendidikan seperti ini orang tua tidak mengeluh lagi, bahwa anaknya tidak bisa dikawal dan dijaga di luar jam-jam sekolah maupun dalam jam sekolah.
Kemudian mereka dapat bersosialisasi dengan teman-temannya, seperti di Inshafuddin banyak sekali siswa dari berbagai kabupaten kota, malah ada yang dari luar negeri 12 orang yaitu dari Thailand Selatan. Jadi, mereka bisa melihat kebudayaan dan kegiatan yang dilakukan baik oleh anak kita maupun anak Thailand.
Selanjutnya, para santri secara otomatis terjaga shalat berjamaah lima waktu, terutama yang paling berat itu shalat Shubuh, anak-anak dipaksa membiasakan bangun pagi. Dalam shalat itu juga tentu ada pencerahan-pencerahan bagaimana mengerjakan shalat seperti yang dilakukan Nabi.
Apakah boarding school mampu menjawab problematika akhlak anak-anak?
Saya kira seharusnya demikian, oleh karena itu MPD, MPU, Dinas Pendidikan, dan Kementrian Agama harus memberi perhatian khusus kepada lembaga pendidikan seperti ini.
Saya kira boarding school salah satu langkah untuk memperbaiki permasalahan si anak yang sangat ruwet. Saya mewawancarai beberapa orang, kenapa anaknya dibawa kemari, jawabannya karena ia tak sanggup lagi mendidik, sejak SMP sudah memakai kendaraan tanpa ada peraturan, dan juga terlibat pornografi dan narkoba yang sangat meresahkan.
Berapa besarbiaya yang harus dikeluarkan untuk masuk Inshafuddin?
Untuk siswa baru hanya membayar 3 juta rupiah, itu sudah termasuk semua biaya pembangunan, makan dan sebagainya. Inshafuddin termasuk yang paling murah di antara tempat-tempat lain. Sementara perbulan cuma 550 ribu. Sedangkan untuk keperluan alat tulis dan buku sudah ada dana BOS.
Apakah ada subsidi SPP untuk fakir miskin?
Belum ada, kalau dari pesantren belum dispesialkan, tetapi ada subsidi lain seperti dari Pemda menyediakan 1,8 juta per tahun bagi mereka yang fakir dan anak yatim. Ada juga dari dana BOS, tapi kalau untuk biaya makanan tetap membayar. Kecuali anak Thailand.
Apakah ada rencana membuat program untuk pengratisan bagi anak yatim?
Belum ada program ke sana, karena kita sekarang masyarakat yang mengantar anaknya ke Inshafuddin lebih banyak, seperti tahun ini ada 350 siswa yang mendaftar, yang bisa diterima hanya 190 orang karena keterbatasan asrama. Namun nanti akan kita pikirkan barang kali ada pihak swasta atau orang yang mampu mau membantu kita terima.
Sudah berapa lama Inshafuddin berdiri?
Sekolah Inshafuddin sudah ada sejak tahun 1994, tapi belum ada dayahnya, baru tahun 1998 digagas menjadi dayah, tapi satu tahun pertama tidak jalan, tahun 2000 baru jalan ketika dipimpin Tgk HM Daud Hasbi. Alhamdulillah sudah jalan seperti sekarang. Mereka kita ajari bagaimana memahami dan bagaimana beribadah kepada Allah, bermuamalah dan kita siapkan mereka menjadi insan yang berguna.
Alumni Inshafuddin sudah berkiprah dimana saja?
Ada beberapa orang yang sedang melanjutkan master di UGM, ada yang sudah menjadi pegawai negeri, ada juga yang menjadi guru. Bahkan ada di Kementrian Agama.
Apa output yang diharapkan melalui pesantren terpadu ini?
Untuk sekarang ini sebenarnya semua lembaga pendidikan di tingkat perguruan tinggi sekalipun perlu dipondokkan, karena banyak hal yang dapat diambil manfaat, seperti bisa belajar bersama, kedua bisa melaksanakan ibadah secara teratur, jadi tidak terkontaminasi dengan pergaulan bebas, itu dapat kita lihat contoh-contoh di masyarakat, orang di warung kopi berjam-jam, umur dihabiskan untuk hal-hal yang tidak perlu. Itu yang kita harapkan.
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !