Melihat kondisi akhlak bangsa yang makin memburuk, dia mengakui bila gerakan perbaikan akhlak bangsa ini sudah terlambat. Tetapi, dalam hal kebaikan tidak ada kata terlambat. “Ini sesuatu yang harus terus menerus dilakukan. Sebab ini merupakan misi risalah Rasulullah SAW,” kata Din sembari mengutip hadits yang mengatakan bahwa Rasulullah diutus untuk menyempurnakan akhlak.
Perbaikan akhlak bangsa, kata Din, merupakan program utama dan ini menjadi tema sentral dalam setiap kegiatan MUI sejak 2010 lalu. Selanjutnya akan menjadi gerakan permanen. Meski topik perbaikan akhlak bangsa sangat luas, Din mengungkap bila dalam enam bulan pertama, MUI akan fokus pada persoalan kejahatan terhadap anak dan tindak kekerasan dan pembunuhan. Dia berharap, dengan dukungan para tokoh dan pimpinan ormas Islam, gerakan ini akan berhasil. “Kalau gagal, terlalu,” ungkapnya.
Sementara Wakil Ketua Umum KH Ma’ruf Amin mengatakan, gerakan ini merupakan gerakan perbaikan keumatan (harakah islahiyah ummatiyah), karena gerakan ini harus menjadi gerakan masyarakat. Kiyai Ma’ruf menyadari, kondisi masyarakat sekarang sudah benar-benar mengkhawatirkan. Karenanya, dia berpesan agar masyarakat ikut berperan aktif dalam perbaikan akhlak guna mewujudkan Indonesia menjadi lebih baik. “Tidak bisa hanya ulama dan ormas-ormas Islam. Semuanya kita ajak untuk bergerak bersama,” tandasnya.
Ulama Aceh dukung
Sekjen HUDA, Tu Bulqaini Tanjungan, mendukung sepenuhnya gerakan akhlak yang dideklarasikan ulama Jakarta. “Program ini penting sekali ditindaklanjuti di Aceh. Namun pertanyaannya, dari mana kita mulai?” tanya Pimpinan Dayah Al Ishlah Al Aziziyah ini.
Pertanyaan itu dijawab Bulqaini, gerakan perbaikan akhlak harus dimulai dengan membangun dan menciptakan iklim masyarakat dapat mencari rezeki yang halal. Sebab sumber rezeki yang haram, selama ini telah melahirkan manusia rusak, maksiat dan berdampak buruk terhadap sistem sosial.“Untuk itu, korupsi dan praktek riba pada perbankan dan dalam masyarakat sebagai sumber rezeki haram, harus dibasmi habis. Inilah sumber kerusakan akhlak bangsa,” tegas ulama muda ini.
Dia menyatakan dukungan terhadap bank syariah yang beroperasi di Aceh, dengan catatan harus benar-benar syariah, bukan label saja. Mereka telah memberi ruang para saudagar muslim Aceh mendapatkan rezeki dengan cara halal, sebab mereka meminjam dana dari bank yang halal juga.
“Dampaknya tentu dahsyat, sebab dari saudagar itu akan lahir anak dan terwujudnya keluarga pendukung dan pengamal akhlakul karimah,” katanya. Terakhir dia mengingatkan dua racun dalam hidup ini, pertama, racun yang merusak kesehatan dan kedua racun yang merusak jiwa, yaitu makanan dan minuman haram.smh, dbs
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !