Headlines News :
Home » » Mengapa Aceh Tidak Berkah Lagi?

Mengapa Aceh Tidak Berkah Lagi?

Written By MAHA KARYA on Friday, May 16, 2014 | 5/16/2014

Tidak ada yang mengingkari kalau Aceh pernah menjadi salah satu daerah petro dolar. Kekayaan alam yang melimpah ruah, tapi itu dulu. Sekarang kemiskinan terjadi dimana-mana. Saban hari tidah pernah absen pengemis bertebaran di setiap persimpangan jalan. Fakta tersebut menandakan Aceh sudah tidak berkah lagi.

Mengapa Aceh tidak lagi berkah? pertanyaan ini terjawab dalam Pengajian Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi Luwak, Jelingke Banda Aceh, Rabu (14/5) malam bersama Kepala Dinas Syariat Islam Kota Langsa, Drs H Ibrahim Latif MM. 

Menurutnya, Aceh pada dasarnya negeri yang berkah yang dikaruniai Allah setelah Mekkah dan Madinah. Mengapa tidak, di bawah bumi Aceh mengandung minyak dan gas, Ditambah lagi emas yang jarang dimiliki oleh negeri lain, namun penduduk di bumi Aceh sudah tidak banyak lagi yang beriman kepada Allah, bahkan menentang Syariat Islam. Sebuah negeri yang telah berikrar akan menegakkan syariat Allah tapi ia mengingkarinya, maka akan mencabut keberkahan dalam negeri tersebut.

Ia memberi contoh di Mekkah, masyarakat masih banyak yang patuh kepada Allah, di sana ketika suara azan berkumandang, mereka langsung meinggalkan pekerjaan dunia, meskipun mereka sedang berada di mal dan tempat umum lainnya.  Mengapa di Mekkah demikian, karena mereka telah berjanji kepada Allah, dengan kalimat labbaikallah. Di sana mereka telah berjanji akan menghambakan diri kepada Allah, jangankan manusia, binatang saja patuh disana. Ketika disembelih binatang tidak perlu diikat, karena tidak akan melawan.

Kalau didefinisikan makna dari berkah itu sendiri yaitu sedikit saja rezeki yang dimiliki manusia tapi merasa cukup, artinya bersyukur atas rezeki yang telah Allah berikan. Bila dibandingkan sekarang, gaji banyak setiap bulannya, tapi tidak pernah merasa cukup. Kenapa tengku-tengku zaman dulu dengan pendapatan sedikit tapi berkah, karena diperoleh dari sumber yang halal.

Menurut Ibrahim, ada empat “P” yang membuat Aceh tidak berkah di Aceh, “P” yang pertama yaitu pembina maksiat, mereka yang punya power tapi tidak memberantas maksiat, malah membiarkan makiat terjadi, maka itu disebut Pembina maksiat. Kedua, pelingdung maksiat, atau membekingi pelaksanaan maksiat, faktanya nampak jelas ketika ada satu acara hura-hura yang mengarah kepada maksiat ada oknum aparat dibelakangnya.

Adapun yang ketiga kata Ibrahim yaitu, pelaku maksiat, ia mencontohkan di daerahnya di Langsa kalau malam Minggu para orang tua merasa gelisah bila anaknya tidak dijemput oleh teman prianya. Begitulah parahnya orang tua saat ini. 

Sementara yang terakhir yaitu penonton maksiat, ini cukup banyak, maksiat di depan mata, tapi tidak ada yang melarangnya semua cuek menyaksikan maksiat, padahal dalam Islam setiap muslimin diminta mencegah ketika terjadi kemungkaran.

“Kalai kita semua sama-sama mengingatkan saudara kita, tentu Syariat Islam ini akan tegak. Namun sayang hanya beberapa orang saja yang menegakkan Syariat Islam sementara lainnya meruntuhkannya,” ucap Ibrahim.Hayatullah Zubaidi
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin