Headlines News :
Home » » Ekonomi Islam Solusi Krisis Global

Ekonomi Islam Solusi Krisis Global

Written By MAHA KARYA on Friday, May 16, 2014 | 5/16/2014


Opini | Dr. H. Apridar, M.Si
Rektor Universitas Malikussaleh- Lhokseumawe

Ekonomi berbasis Islam, atau lebih dikenal dengan sebutan Ekonomi Islam belakangan menjadi rule bagi sistem ekonomi di belahan dunia. Pelaku sistem ekonomi konvensional secara massif mulai beralih kepada sistem ekonomi Islam (syariah). Hal ini menjadi titik tolak bagi Negara Indonesia sebagai penganut Islam mayoritas untuk memberi contoh yang lebih “radikal” bagi Negara-negara lain.

Disaat sistem ekonomi non Islam mengalami krisis dibelahan dunia saat ini. Ekonomi Islam pelan-pelan menjadi solusif bagi masyarakat dunia. Ekonomi Islam hari ini benar-benar menjadi solusi dari krisis global.
Ada unsur penting dalam ekonomi Islam yang menjadi inspirasi bagi non muslim adalah sistem ekonomi Islam berlandaskan kejujuran, produktivitas dan berdaya guna. Akhir dari proses dalam ekonomi Islam adalah untuk mendapat barakah dari Allah sebagai pencipta manusia.

Ekonomi Islam menjadi unsur sakral dalam memarginalkan kemiskinan, bergandeng tangan untuk membawa kemaslahatan bagi semua elemen warga. Lebih tajam kemudian terdapat unsur pemberdayaan yang berkelanjutan dalam ekonomi Islam. Unsur-unsur tersebut menjadi pemicu inspirasi bagi semua orang untuk menerapkan sistem ekonomi Islam. 

Dari semua itu, tak lepas dan “kegagalan” sistem ekonomi yang selama ini terapkan menjadi sumbu bagi krisis global dalam sistem ekonomi konvensional. Perbedaan utama antara sistem ekonomi Islam dan sistem ekonomi konvensional adalah pertama secara epistemologis ekonomi Islam dipercaya sebagai bagian ajaran Islam. Karena ia sebagai ajaran maka ekonomi Islam bersumber secara langsung dari Allah.

Kedua, ekonomi Islam dilihat sebagai sistem yang bertujuan bukan hanya untuk mengatur kehidupan manusia di dunia, tapi juga menyeimbangkan kepentingan manusia di dunia dan akhirat. Ketiga, sebagai konsekuensi dari landasan normatif itu, sejumlah aspek positif atau teknis dalam ekonomi konvensional tak bisa diaplikasikan karena bertentangan dengan nilai-nilai yang dibenarkan oleh Islam. Seperti bunga dan jenis lain yang serupa dengannya.

Itulah unsur “krisis” dari perbedaan ekonomi  Islam dengan ekonomi konvensional. Namun begitu, bukan tidak ada halangan bagi ekonomi Islam. Kendalanya adalah pada tataran implimentatif masih belum “mampu” menyelesaikan kemelut ekonomi masyarakat. Namun ini masih proses, sebagai sebuah rotasi dari perjalanan sejaran dalam sistem ekonomi. Proses ini harus direspon untuk kejayaan umat Islam dan ekonomi Islam.
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin