Tgk. H. Adnan Ali, S.Pd.I,
Koordinator Subuh Keliling – DKMA Kota Banda Aceh
Apa yang mendasari DKMA melaksanakan Subuh keliling?
Salah satu shalat yang paling berat dilaksanakan secara berjama’ah adalah shalat subuh. Kita lihat di masjid-masjid, ketika iqamat subuh dikumandangkan, jama’ah yang ada kebanyakan hanya satu shaf saja. Bahkan, kebanyakan lagi, satu shaf saja tidak full, dari tembok kiri hingga tembok kanan. Bahkan tak jarang shalat subuh di masjid hanya dihadiri oleh beberapa orang yang tidak lebih dari jari satu tangan.
Sesuai dengan hadits yang diriwayatkan Muslim dari Utsman bin Affan ra berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, ”Barangsiapa yang shalat Isya berjamaah maka seakan-akan dia telah shalat setengah malam. Dan barangsiapa shalat Subuh berjamaah, maka seakan-akan dia telah melaksanakan shalat malam satu malam penuh.” (H.R Muslim).
Maka, oleh karena itu DKMA mengambil waktu subuh untuk mejadi waktu keliling. Waktu Subuh memiliki keistimewaan tersendiri dibanding waktu-waktu lainnya. Bertolak dari Hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang menyebut shalat sunnat dua rakaat sebelum Subuh lebih baik dari dunia dan seisinya. Satu lagi, alasannya adalah karena salah satunya yang namanya Subuh itu kan lebih besar pahalanya. Bahkan di saat ujiannya Subuh itu sangat berat bagi orang Muslim.
Salah satu shalat yang paling berat dilaksanakan secara berjama’ah adalah shalat subuh. Kita lihat di masjid-masjid, ketika iqamat subuh dikumandangkan, jama’ah yang ada kebanyakan hanya satu shaf saja. Bahkan, kebanyakan lagi, satu shaf saja tidak full, dari tembok kiri hingga tembok kanan. Bahkan tak jarang shalat subuh di masjid hanya dihadiri oleh beberapa orang yang tidak lebih dari jari satu tangan.
Sesuai dengan hadits yang diriwayatkan Muslim dari Utsman bin Affan ra berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, ”Barangsiapa yang shalat Isya berjamaah maka seakan-akan dia telah shalat setengah malam. Dan barangsiapa shalat Subuh berjamaah, maka seakan-akan dia telah melaksanakan shalat malam satu malam penuh.” (H.R Muslim).
Maka, oleh karena itu DKMA mengambil waktu subuh untuk mejadi waktu keliling. Waktu Subuh memiliki keistimewaan tersendiri dibanding waktu-waktu lainnya. Bertolak dari Hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang menyebut shalat sunnat dua rakaat sebelum Subuh lebih baik dari dunia dan seisinya. Satu lagi, alasannya adalah karena salah satunya yang namanya Subuh itu kan lebih besar pahalanya. Bahkan di saat ujiannya Subuh itu sangat berat bagi orang Muslim.
Kendala apa di temui di lapangan?
Kendala yang terlalu sulit tidak ada, tetapi ada mesjid yang tidak menerima kunjungi DKMA, dengan alasan mereka punya acara sendiri. Tapi kebanyakan mesjid sekarang, sudah menerima dan bahkan ada yang mengundang. Karena kita seminggu sekali, paling setahun hanya 50 mesjid yang bisa tercapai. Bahkan di DKMA baru tahun ini melaksanakan program subuh keliling. Jadi belum merata mesjid yang disentuh, bahkan ada tiga puluh mesjid yang belum didatangi.
Kendala yang terlalu sulit tidak ada, tetapi ada mesjid yang tidak menerima kunjungi DKMA, dengan alasan mereka punya acara sendiri. Tapi kebanyakan mesjid sekarang, sudah menerima dan bahkan ada yang mengundang. Karena kita seminggu sekali, paling setahun hanya 50 mesjid yang bisa tercapai. Bahkan di DKMA baru tahun ini melaksanakan program subuh keliling. Jadi belum merata mesjid yang disentuh, bahkan ada tiga puluh mesjid yang belum didatangi.
Kenapa Subuh keliling Cuma di Banda Aceh?
Kalau suling ini sudah di ikuti oleh beberapa kabupaten/kota tidak hanya dibanda Aceh saja, seperti Langsa, Meulaboh, Lhokseumawe dan Bireun. Banyak orang yang melakukan Shalat, tetapi akhlak dan perbuatannya tidak berubah kepada yang lebih baik.
Kalau suling ini sudah di ikuti oleh beberapa kabupaten/kota tidak hanya dibanda Aceh saja, seperti Langsa, Meulaboh, Lhokseumawe dan Bireun. Banyak orang yang melakukan Shalat, tetapi akhlak dan perbuatannya tidak berubah kepada yang lebih baik.
Apa penyebabnya?
Karena shalat yang sesungguhnya tidak didapatkan. Kita lihat sekarang orang banyak melakukan shalat berjamaah, tetapi tidak bisa mengambil arti shalat itu yang sesungguhnya. Sekarangpun kita lihat banyak orang melakukan zikir, tetapi ilmu tentang zikir dan shalat itu tidak dipahami dengan benar. Kalau di istilahkan dengan kata kasarnya, rugi saja dia shalat, tetapi ilmu tentang shalat tidak di pahami.
Karena shalat yang sesungguhnya tidak didapatkan. Kita lihat sekarang orang banyak melakukan shalat berjamaah, tetapi tidak bisa mengambil arti shalat itu yang sesungguhnya. Sekarangpun kita lihat banyak orang melakukan zikir, tetapi ilmu tentang zikir dan shalat itu tidak dipahami dengan benar. Kalau di istilahkan dengan kata kasarnya, rugi saja dia shalat, tetapi ilmu tentang shalat tidak di pahami.
Kalau dilihat masyarakat sekarang lebih mudah melakukan taat daripada meninggalkan larangan, tidak ada sebuah kepastian orang yang melakukan perintah dan dia sanggup meniggalkan larangan. Bahkan dalam sabar itu ada tingkatan, sabar mengerjakn perintah, sabar meniggalkan larangan, dan sabar tentang musibah, bahkan nilai yang paling tinggi dari ketiga tingkatan sabar itu adalah ketika kita sabar dalam menghadapi musibah, kemudian baru sabar dalam meninggalkan larangan dan selanjutnya sabar dalam melakukan taat.
Menurut anda, bagaimana masyarakat kita sekarang ini?
Kalau dilihat masyarakat sekarang lebih kepada perintah, lebih-lebih kita lihat di kota besar, banyak pengajian, zikir, tetapi dibalik itu tetap melakukan maksiat sepeerti biasa, paling ada perbedaan sedikit, misalnya kita lihat zikir dimana-mana, tetapi tetap perbuatan larangan juga dikerjakan. Bahkan lebih besar melakukan perbuatan larangan daripada perbuatan perintah.
Kalau dilihat masyarakat sekarang lebih kepada perintah, lebih-lebih kita lihat di kota besar, banyak pengajian, zikir, tetapi dibalik itu tetap melakukan maksiat sepeerti biasa, paling ada perbedaan sedikit, misalnya kita lihat zikir dimana-mana, tetapi tetap perbuatan larangan juga dikerjakan. Bahkan lebih besar melakukan perbuatan larangan daripada perbuatan perintah.
Kalau ingin ketaatan itu lebih besar daripada melakukan larangan,maka harus dibarengi dengan ilmu, oleh sebab itu kita dituntut untuk selalu belajar. Walaupun banyak melakukan amal sunat, tetapi tidak berilmu, jadi amalan kita itu akan ditolak. Dan saya tegaskan lagi, setiap orang yang beramal tanpa ilmu, maka amalnya akan sia-sia.
Apa harapan DKMA?
Harapan kami dari DKMA, agar bisa membumikan shalat jamaah itu di bumi syariat ini, maka diawali dengan shalat subuh keliling, dengan tujuan kita buat suling agar supaya tertanam didalam jiwa kita bahwa lebih indah shalat jamaah daripada shalat sendiri, karena bisa menyambung tali silaturrahmi dan menambah saudara. Diawali dengan shalat subuh berjamaah, maka akan mudah untuk melakukan shalat dhuhur, ashar, magrib dan isya secara berjamaah.(Indra)
Harapan kami dari DKMA, agar bisa membumikan shalat jamaah itu di bumi syariat ini, maka diawali dengan shalat subuh keliling, dengan tujuan kita buat suling agar supaya tertanam didalam jiwa kita bahwa lebih indah shalat jamaah daripada shalat sendiri, karena bisa menyambung tali silaturrahmi dan menambah saudara. Diawali dengan shalat subuh berjamaah, maka akan mudah untuk melakukan shalat dhuhur, ashar, magrib dan isya secara berjamaah.(Indra)
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !