Headlines News :
Home » » Membudayakan Baca Quran

Membudayakan Baca Quran

Written By MAHA KARYA on Friday, May 16, 2014 | 5/16/2014

Rasulullah pernah bersabda, “Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah, maka dia mendapat satu kebaikan. Kemudian satu kebaikan itu akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Saya tidak mengatakan ‘alif lam mim’ itu satu huruf. Namun alif satu huruf lam satu huruf mim satu huruf.”(HR Tirmidzi).

Hadits ini menjelaskan kepada kita semua bahwa dengan membaca satu huruf saja ayat Quran akan mendapatkan limpahan kebaikan bagi si pembaca, belum lagi mengaplikasikan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Artinya begitu mulianya pembaca Quran dan yang mengamalkannya di sisi Allah SWT.

Kondisi hari ini umat muslim itu sendiri sudah mulai pudar dalam mengamalkan Quran, buktinya ketika ada perselisihan baik itu segi ekonomi maupun politik tidak lagi merujuk kepada Quran sebagai rujukan utama umat Islam. Maka sebuah apresiasi kepada pemerintah-pemerintah yang telah melahirkan program-program berbasis Quran seperti pengajian bakda Magrib, program membaca Quran One Day One Juz (ODOJ).

Beberapa hari yang lalu, pemerintah Kota Banda Aceh Aceh malaksanan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-33 yang dipusatkan di Masjid Al-Makmur, Lampriek. MTQ kali ini ada beberapa cabang diperlombakan, di antaranya tilawah Quran, hifdzil Quran, tafsir Quran, fahmil Quran, syarhil Quran, khattil Quran, dan beberapa lainnya.

Pelaksanan MTQ ke-33 ini dipanitiai Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh. Kepala Dinas Syariat Islam Banda Aceh, Mairul Hazami yang juga sebagai ketua Panitia Pelaksanaan MTQ mengatakan, MTQ ini dilaksanakan dalam rangka meningkatan pemahaman masyarakat terhadap makna dan arti yang terkandung dalam Quran, serta menegakkan Syariat Islam di Kota Banda Aceh.

Menurut Guru Besar Bidang Pendidikan Islam UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. H.M. Nasir Budiman, MA dengan adanya berbagai rangkaian kegiatan berbasis Alquran selama ini sejatinya tidak hanya seremonial tetapi mampu memberi motivasi kepada masyarakat untuk terus mempelajari Quran dan makna-maknya.

Dengan kondisi masyarakat saat yang sudah terkontaminasi dengan matrealis, senang kepada hadiah, tentu dengan adanya MTQ dapat menumbuhkan minat extrinsic sehingga masyarakat dan putra-putri mau belajar Quran.

“Apa lagi sekarang di MTQ sudah banyak cabang, ada terjemahan Quran, tafsir Quran dengan demikian mereka akan memperlajari sehinga lama-lama mereka akan mengubah sikap dan perilaku si pembaca itu sendiri,” katanya.

Bila ditelisik ke sejarah, di Aceh dulu pernah bebas buta aksara, tidak ada orang Aceh yang tidak bisa membaca quran, karena para orang tua sebelum anak-anaknya diajarkan huruf-huruf latin, lebih dulu diperkenalkan huruf-huruf Quran.

“Jadi di saat itulah bahwa orang Aceh bebas buta aksara, ini perlu kita kembalikan kalau kita semua msyarakat orang mau memberi motivasi kepada anak sejak awal agar mengenal kembali huruf Quran,” tambahnya.

Selain itu peran orang tua juga sangat menentukan dalam memotivasi anak-anak membaca Quran. Anak-anak kerap sekali mencontohkan apa yang dilakukan orang tuannya ketika ia masih kecil. Maka dengan demikian orang tua perlu memperlihatkan yang baik kepada anaknya, apa lagi sekarang sudah ada program Magrib mengaji, orang tua perlu aktif mengaji supaya anak-anak bisa ikut, kalau orang tuanya tidak bisa membaca Quran tentu orang tua harus membayar orang untuk mengajarkan anak-anak mereka.Hayatullah Zubaidi
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin