Headlines News :
Home » » Tangse Berduka Lagi

Tangse Berduka Lagi

Written By MAHA KARYA on Wednesday, October 30, 2013 | 10/30/2013

Inalillahi Wainalilahi Rajiun. Duka kembali meruak dari dataran tinggi Tangse, Pidie pada Selasa (22/10). Hentakan bumi berkekuatan 5,6 SR pukul 12.40 WIB mengejutkan penduduk. Tak pelak, masyarakat berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Sering terjadi, ketika keluar rumah, warga terjatuh atau tertimpa benda lain yang bisa menyebabkan meninggal dunia. Kita menyadari, gempa bumi tidak pernah membunuh manusia. Berbeda dengan gerhana bulan, gerhana matahari, badai dan lain-lain bisa dihitung kapan terjadi hingga pada hitungan detik. Namun hal ini tidak dapat diperkirakan pada peristiwa alam gempa bumi. 

Kemampuan intelektual hanya pada perkiraaan daerah-daerah yang berpeluang besar akan terjadi gempa bumi berdasarkan struktur bumi dan lain-lain. Untuk kasus Aceh, maka Simeulue termasuk kawasan langganan gempa bumi. pada dimensi lain, ada negara yang jarang terjadi gempa karena bukan berada pada wilayah gempa bumi. Kita semua menunduk kepala mendoakan agar yang ratusan warga yang tertimpa reruntuhan rumah bisa cepat sembuh. Akibat gempa yang berlangsung 8-10 detik itu telah meruntuhkan 368 rumah, sembilan masjid, delapan meunasah, 13 sekolah, dua jembatan, 36 unit ruko, satu puskesmas pembantu, dan tiga kantor pemerintah serta warga yang luka dan meninggal dunia. 

Dalam tahun ini, daerah yang indah itu dengan kandungna emas, uraniun dan lain-lain telah dihayak banjir bandang 10 Maret 2011, banjir luapan 25 Februari 2012, gempa 6,0 SR pada 22 Januari 2013. Ada yang menyebutkan, Tangse termasuk di atas punggung patahan Bukit Barisan. 

Dalam bahasa pengetahuan, gempa bumi adalah cara alam melepaskan energi karena tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Tekanan yang tidak dapat ditahan oleh lempeng bumi itulah yang disebut gempa bumi dan ini sering terjadi di perbatasan lempengan-lempengan. Menariknya Aceh dikepung oleh lempengan di laut dan darat. 

Untuk itu, warga mesti menyadari bahwa Tanoh Endatu ini berada di wilayah rawan gempa bumi. Siap tinggal di daerah rawan gempa, maka siaga menghadapi getaran-getaran gempa. “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. (Al-Zalzalah:1-5) 

Dalam hal ini, kita perlu kembali pada kearifan lokal yakni membangun rumah panggung seperti rumah adat Aceh. Kita percaya, tidak ada rumah adat Aceh yang hancur karena gempa sebab dapat mengikuti gerakan gempa. Inilah kearifan lokal warisan endatu yang kita lupakan. Setelah gempa di Tangse yang kedua kali tahun ini, langkah selanjutnya pemerintah dan masyarakat perlu mempertimbangkan bangunan di Tangse yang kokoh serta berbahan ringan untuk mengurangi hentak gempa. 

Jangan ada korupsi semen atau besi dalam membangun gedung sekolah, kantor pemerintah dan sebagainya yang menyebabkan gedung ambruk dan bisa menelan korban karena tangan-tangan manusia yang mengurangi bahan baku Akhirukalam, duka yang dialami oleh warga Tangse adalah duka kita sesama muslim. Jika kita tidak merasakan kesedihan serta membantunya, berarti kita sudah mati rasa ukhuwah Islam. Muslim itu satu tubuh yang merasakan kesedihan yang dialami oleh umat Islam lain di benua mana pun. Murizal Hamzah
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin