Headlines News :
Home » » Jama’ah Haji Tak Lagi Ikuti Jejak Syaithan

Jama’ah Haji Tak Lagi Ikuti Jejak Syaithan

Written By MAHA KARYA on Wednesday, October 30, 2013 | 10/30/2013

Drs. Amiruddin Husin
Ka Kankemenag Kota Banda Aceh

Pengantar
Sebagian jamaah haji dari berbagai belahan dunia telah meninggalkan Tanah Suci Mekkah. Demikian pula jama’ah haji Indonesia dari berbagai embarkasi, termasuk jama’ah haji Aceh pun akan kembali ke nanggroe tercinta. Khusus jama’ah haji Kota Banda Aceh, berikut wawancara Gema dengan Drs. Amiruddin Husin Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh terhadap proses pemulangan jama’ah haji tahun ini.
Apa informasi terakhir jama’ah haji Kota Banda Aceh?
Jama’ah haji Aceh akan tiba di tanah air pada 9 November 2013 mendatang. Khusus untuk jama’ah haji Kota Banda Aceh akan tiba pada tanggal 10 November. Banda Aceh bergabung dalam tiga kloter yaitu kloter 2, kloter 7 dan kloter 8. Total jama’ah haji Kota Banda Aceh yang kembali 440 orang jama’ah. Insya Allah mereka akan kembali dengan selamat di ibukota Provinsi Aceh ini.

Bagaimana dengan proses pulang atau penyambutannya?
Biasa memang, kalau pengantaran itu kita lakukan secara resmi, masyarakat juga antusias untuk mengantar. Menyambut kepulangan Tamu Allah ini yang dosa-dosanya telah dihapuskan, kita harus semangat. Tidak beda dengan proses pengantaran calon jama’ah haji. Cuma untuk penjemputan, umumnya jama’ah haji itu maunya pulang cepat-cepat ke rumah masing-masing, karena keluarganya sudah menunggu di rumah. Makanya ketika sampai ke embarkasi haji, kemudian telah selesai administrasi semuanya maka keluarga mereka menjemput langsung untuk dibawa pulang. Sehingga kita tidak bisa berbuat untuk acara seremonial layaknya penyambutan proses pengantaran. Ini wajar, karena sudah 42 hari mereka berpisah dengan keluarga.

Lantas apa tidak diupayakan untuk penyambutan secara khusus, katakanlah di bandara misalnya?
Kita akui penyambutan di bandara itu, tempat steril. Artinya terbatas orang masuk ke sana. Kecuali petugas bandara. Kalau petugas asrama haji, setelah seleasi administrasi semuanya hingga pembagian air zamzam. Artinya kami petugas daerah menjemput hingga di asrama haji pada PPIH Aceh. Kemudian PPIH menyerahkan ke Kabupaten Kota masing-masing. PPIH Kabupaten Kota seperti kami kemudian menyerahkan kepada keluarga secara langsung. Jadi, tidak mungkin bersama karena sudah ada keluarga masing-masing.

Tapi ada juga daerah lain selain Kota Banda Aceh, jama’ah hajinya selain diantar juga dijemput dengan pengawalan. Bagaimana ini?
Sebenarnya sama. Mengantar dan menjemput jama’ah haji sama-sama dikawal. Dalam aturannya, Pemerintah Kabupaten Kota soal haji ini sebagai koordinator dan Kemenag adalah staf pelaksanaan haji di daerah. Penjemputan dan pemulangan jama’ah haji adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten dan Kota bersama Pemerintah Provinsi. Biasanya Pemda hanya mengantar jama’ah haji hingga ke asrama haji, kemudian waktu penjemputan mestinya berlaku hal yang sama. Tapi karena ada alasan psikologis jama’ah yang sudah lama meninggalkan keluarga maka amat sulit bagi kami membawa pulang bersama-sama.

Bagaimana langkah pembinaan jama’ah haji yang dilakukan pemerintah pasca kepulangan haji?
Ya saya teringat ada motto IPHI, Haji Sepanjang Hayat. Kemenag sudah melakukan penyelenggaraan haji dari tahun ke tahun agar ada peningkatan kualitas pelayanan. Katakanlah ada jaminan kualitas haji, seperti ke Arafah-Mudzalifah, Mina termasuk ziarah ke Madinah itu, serta ada jaminan sempat melakukan ibadah haji arbainnya. Artinya selesai melaksanakan rukun haji secara sempurna, sunnat-sunnat haji secara sempurna, hingga ke rumah masing-masing, kita mendorong pembinaan pasca ibadah haji. Sehingga haji ini dipastikan menjadi haji yang mabrur.

Konkritnya?
Sosok haji harus nampak di dalam masyarakat, bagaimana mereka berpengalaman sudah melaksanakan shalat di Masjid Nabawi, memburu kelebihan 1000 kali shalat dari daerahnya. Ditambahnya pacuan shalat arbain empat puluh waktu tidak pernah tinggal. Kemudian saat kembali ke tanah air jama’ah haji itu selalu menjaga shalat berjama’ahnya di masjid atau meunasah. Selain itu, juga kita dorong jama’ah haji sepulang dari tanah suci untuk menjadi sosok yang menjunjung tinggi kebersamaan sebagaimana dipraktekkan dalam ibadah haji, dimana pakaian sama, makan bersama dan sebagainya.

Terakhir, ada harapan khusus buat jama’ah?
Ya, kita harapkan juga masih adakah keinginan pasca haji di daeranya menghalau syaithan-syaithan yang dalam Al Quran terdiri dari jin dan manusia. Sehingga jama’ah haji tidak lagi mengikuti jejak-jejak syaithan. Ikutilah jejak-jejak Allah dan Rasulullah, jejak Nabi Ibrahim AS, jejak Nabi Ismail AS sehingga menghasilkan keshalehan sosial. (ridha yunawardi)
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin