Headlines News :
Home » » Sailin dan Pengemis Intelektual

Sailin dan Pengemis Intelektual

Written By MAHA KARYA on Wednesday, October 30, 2013 | 10/30/2013



Barang siapa meminta-minta sedang ia dalam berkecukupan, maka pada hari kiamat ia akan dibangkitkan dengan wajah penuh bekas cakaran dan garukan.(HR:Ahmad).

BUKAN hanya politikus yang pandai berpolitik. Kaum pengemis juga mampu melakukan hal tersebut. Sebut saja Sailin dan isterinya Sailah, mereka bukan sekadar lagi pengemis biasa tetapi sudah memiliki ilmu mengemis tingkat tinggi. Semua kiat tersebut berkat pengalaman yang bertahun-tahun. 

Keluarga ini adalah para pengemis sukses disebuah kota besar. Mereka sekarang memiliki kekayaan yang wajar, punya rumah, mobil, dan tanah kebun. Tetapi waktu mengemis tetap tampil dengan baju kumuh, kotor dan berpura-pura dhaif. Menurut Sailin, jika ingin sukses sebagai pengemis kita harus banyak akal antara lain memiliki enam “S”. 

Pertama “Salam”. Seorang pengemis wajib memberi salam “Assalamualaikum” kepada orang yang didatanginya, kecuali kepada orang non-muslim yang kita ganti dengan selamat pagi, sore atau malam, tergantung situasi. Pengemis yang suka menyebar salam disenangi orang dana akan diberi sedekah. 

Kedua, “Senyum”. Senyum adalah sedekah, meski kita ingin meminta sedekah, kita sedekahkan dulu senyum kepada orang dermawan yang kita tuju. Dengan senyum orang senang kepada kita sebagai pengemis. Sebaliknya pengemis yang datang dengan wajah cemberut, malah ditakuti calon pemberi. Senyum dapat memikat hati dan jiwa seseorang. 

Ketiga “Senang” seorang pemgemis harus membuat orang dermawan senang melihat kita. Meski kita miskin tetapi kita memiliki moral yang baik. Sesuaikan pakaian dengan dunia pengemis. Jangan sekali-kali seorang pengemis menggunakan pakaian baru dan mahal, pakai jam tangan, jas, dasi, sepatu, merokok. Usahakan supaya kita disenangi. 

Keempat, “Santun”. Pengemis professional adalah harus ada sopan dan santun, baik dalam berbicara maupun dalam bertingkahlaku. Misalnya jangan dulu duduk sebelum dipersilakan duduk. Jangan banyak bicara politik. Jangan menampakkan kepandaian. Jika perlu agak bodoh-bodohan sedikit. Juga harus pandai membuat orang lain iba melihat kita. 

Kelima “Sedih”, seorang pengemis juga boleh sedikit jorok, lemah, lesu bahkan tingkat membuat luka palsu dengan baju yang sangat kumal agar orang kaya yang dermawan itu suka membantu. Keenam “Seni”, pengemis harus memiliki kemampuan berseni, misalnya membaca Alquran, selawat dan khasidah. Lagu-lagu dangdut juga harus didendangkan karena masyarakat senang kepada lagu. 

Saya tanya Sailin; Bagaimana dengan hadits: “Barang siapa meminta-minta sedangkan ia dalam keadaan berkecukupan, sungguh orang itu telah memperbanyak bara api Jahannam. Apakah batasan cukup ya Rasulullah?, Tanya sahabat: Rasululullah menjawab, yaitu sebatas cukup untuk makan siang dan pagi hari. (HR. Abu Dawud). 

Sailin menjawab : Kita hanya mengumpulkan uang recehan dari masyarakat. Mereka juga memberi dengan ikhlas. Bukankah para politikus dan sebagian pejabat di Jakarta” mencuri uang rakyat yang bermilyar-milyar? “Siapakah itu ?” Tanya saya. “Nah, Siapa lagi kalau bukan mereka yang sudah menjadi tersangka korupsi. Itu baru sedikit baru terjerat, yang belum sangat banyak. Saya cuma pengemis biasa , sedangkan mereka pengemis yang luar biasa alias “Pengemis Intelektual” yang dapat merugikan rakyat, kata Sailin menutup pembicaraan.Drs. H. Ameer Hamzah
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin