Saat ini, secara
berangsur-angsur, para jamaah haji asal Indonesia telah kembali ke Tanah
Air, setelah melaksanakan rukun Islam kelima di Tanah Suci. Direncanakan, dalam
beberapa hari mendatang, jamaah haji asal Aceh juga akan mendarat melalui
Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar.
Kepulangan "Pak Haji" dan "Bu Hajjah" tersebut, tentu saja,
akan disambut dengan rasa bahagia oleh masyarakat dan keluarga terdekat.
Sebagai masyarakat yang mayoritas
muslim, sudah pada tempatnya bila kita semua mendoakan semoga ibadah haji yang
dilaksanakan tersebut memperoleh predikat haji yang mabrur. Dan, kita pun
berdoa, semoga pada tahun-tahun mendatang, makin banyak masyarakat Aceh yang
dapat melaksanakan rukun Islam kelima tersebut. Kiranya, kuota haji yang
diberikan untuk Aceh juga bisa ditingkatkan lagi oleh pemerintah pusat di
tahun-tahun berikutnya. Terlebih, mengingat hingga sekarang, calon jamaah haji
Aceh yang masuk daftar tunggu (waiting list) sudah lebih dari 55 ribu orang.
Ini menunjukkan, animo warga untuk berhaji sangat tinggi.
Berbarengan dengan kepulangan
jamaah haji dari Mekkah dan Madinah, kita mendambakan agar spirit dari Tanah
Suci tersebut hendaknya dapat selalu tercermin dalam kehidupan keseharian para
"Pak Haji" dan "Bu Hajjah" dalam lingkungan masyarakat.
Begitu pula dengan aktivitas spiritual dalam kehidupan warga, hendaknya dapat
selalu tumbuh subur, sehingga kehidupan islami dalam masyarakat kita senantiasa
mewangi sepanjang masa. Ini artinya, kepulangan jamaah haji akan semakin
membawa berkah dan rahmat. Mereka diharapkan menjadi sosok teladan yang akan
selalu dijadikan contoh oleh masyarakat di sekitarnya. Spirit dari Tanah Suci
itu, sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Dengan demikian, bakal semakin
ramai terus warga yang tergerak hatinya untuk mendaftar sebagai calon jamaah
haji. Haji merupakan panggilan suci dari Sang Khaliq. Bersyukurlah, bagi siapa
saja yang telah menunaikan rukun Islam kelima tersebut. Bahkan Allah SWT
menjanjikan balasan surga bagi setiap jamaah haji yang dapat meraih predikat
haji mabrur. Berhaji bukan karena riya dan ingin disanjung orang lain. Namun,
menunaikan haji semata-mata karena mengharapkan keridhaan dari Allah SWT.
Mereka inilah yang hatinya selalu merindukan kepada Baitullah.(hil)
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !